Membuka mata, kai melihat sebuah ruangan yang di penuhi dengan tempat tidur dan dinding-dinding berwarna coklat berada di sekeliling. di setiap tempat tidur terdapat pemain, jelas saja mereka seperti kai, mereka adalah pemain yang mati.
Ketika pemain mati di WoW mereka akan hidup kembali di rumah sakit, tergantung berapa levelmu maka waktumu di rumah sakit juga akan berbeda. semakin tinggi level pemain semakin lama waktunya di rumah sakit. tidak hanya itu, pemain juga harus membayar uang rumah sakit saat keluar. semakin lama pemain berada di rumah sakit, semakin mahal biayanya.
Kai beranjak bangun dari tempat tidur kemudian berjalan keluar, ketika kai hendak keluar pintu seorang perawat menghentikannya.
"Maaf anda belum membayar biaya rumah sakit jadi anda tidak bisa keluar dulu"
"Biaya rumah sakit ? oh ya aku lupa, berapa ?" tanya kai yang baru ingat dengan aturannya.
"5 koin tembaga" ujar perawat mengarahkan tangannya di depan kai.
"Sial.. aku tidak punya uang" kai berkata sambil melihat layar status miliknya yang menunjukan angka 0 pada koin.
Perawat mengabaikan perkataan kai dan hanya diam menatap dirinya. kai mulai bingung dan panik, dia telah menghabiskan seluruh uang miliknya untuk membeli armor,perban dan makanan. dia percaya diri dengan kemampuan miliknya dan yakin bahwa dia tidak akan mati, oleh sebab itu dia tidak meninggalkan sepeser koin pun. tapi dia tidak menyangka bahwa memburu seekor serigala akan berakhir dengan kematian.
Bingung dengan apa yang harus dia lakukan, kai mulai melihat perawat dengan keringat dingin di wajahnya. sudah lama dia tidak merasa bokek seperti ini, jadi dia bingung harus bagaimana.
"Apa kau punya sesuatu yang bisa di jual ? senjata, armor, atau apapun itu ?" Tanya perawat dengan tatapan dingin.
"Hmm.. A.aku punya kulit dan daging serigala, ap..apa itu cukup untuk membayarnya ?" ucap kai dengan suara gagap. dia merasa sangat malu dengan apa yang terjadi. kai yang biasanya sangat tenang dan santai menjadi gagap dengan situasi yang memalukan tersebut.
Jika anggota guildnya mengetahui hal ini, mereka akan tertawa sekeras-kerasnya dan tidak akan melakukan kekacauan selama sebulan dan akan terus mengolok-ngolok dirinya.
"Bisa saya lihat barangnya ?" ujar perawat.
kai mengeluarkan 2 buah daging serigala dan 1 kulit serigala.
"Hmm.."
Perawat tersebut tidak berkata apa-apa, dia hanya melihat barang milik kai satu persatu-satu. kai hanya diam dengan wajah merah dan keringat dingin di wajahnya. dia merasa bahwa saat ini dia bahkan sanggup untuk membantai sepuluh serigala sendirian, bahkan beruang merah yang membunuhnya bisa dia injak-injak. segitu malu dan paniknya kai.
"Tidak buruk, tapi ini hanya 2 tembaga. anda masih kurang 3 tembaga lagi ?"
Kai kembali bingung. dia memang tahu bahwa material tersebut tidak terlalu berharga. 'tapi tidakkah 2 tembaga terlalu murah ?' pikir kai.
"Emm.. bisakah saya berhutang dulu ?" ragu-ragu kai akhirnya bertanya dengan wajah merah.
"Tidak" ujar perawat tegas.
'Fuck' kai mulai kesal.
Kai meletakkan pedangnya di depan perawat seraya berkata." aku ingin meletakkan pedangku sebagai jaminan, nanti aku akan kembali dan membayarnya. apakah itu bisa ?"
Perawat tersebut melihat kai dan mengangguk. karena ini bukan yang pertama kali terjadi, dia tidak terkejut sama sekali. sudah berapa banyak pemain yang mati dan tidak bisa membayar biaya rumah sakit ? banyak sekali. perawat tersebut mengambil pedang kai dan meletakkannya di dalam peti.
Kai berjalan keluar dengan raut wajah yang suram, dia tidak pernah berpikir bahwa di perburuan pertamanya, tidak hanya saja dia mati, dia bahkan harus menggadaikan senjata miliknya.
'Benar-benar di luar logika' gumam kai.
Meskipun kai mati di dalam game, dia tidak marah. dia malah menikmati prosesnya, tapi yang membuatnya suram adalah rasa malu yang harus dia hadapi karena kematian tersebut.
Kai menyusuri jalanan sambil berpikir tentang cara berburu monster. dia sanggup berburu sendirian tapi jika kejadian yang sama terjadi, dia butuh seseorang untuk menjadi tamengnya atau sekutu yang bisa bertarung sekelas dengannya.
Akhirnya kai memutuskan untuk memanggil sword master. Dark Blood tidak mungkin dia panggil karena dia memiliki anggota guildnya sendiri untuk berburu. berbeda dengan guild kai yang minim anggota, guild milik dark blood memiliki anggota yang mungkin cukup atau lebih untuk mengisi satu kota kecil.
"Sword Master kau dimana ?"
"Di depan gerbang aku ingin keluar dan berburu monster" jawab sword master.
"Apa kau sendiri ?" tanya kai.
"Ya"
"Oke, tunggu disitu kita akan keluar bersama" kai pun memutuskan untuk berburu dengan sword master.
"Apa kau ingin berburu juga ?"
"Ya.. aku baru saja mati tadi" kai berburu di pagi hari dan tidak lama berada di hutan jadi hari masih siang.
"Apa kau di bunuh serigala ?" tanya sword master.
" Tidak, aku mati dengan beruang"
"Beruang ? dimana kau menemukannya ?" tanya sword master sekali lagi tapi dengan nada penasaran.
"Nanti ku jelaskan" ujar kai.
"Oke"
Kai berjalan ke pusat kota kemudian berhenti.
"Hei kau di gerbang mana ?" kai bertanya tak tahu gerbang mana swordmaster berada.
"gerbang selatan" jawab sword master singkat saja.
"Oh.. oke, tunggu aku"
Gerbang selatan di penuhi pemain sama seperti gerbang lainnya, kai yang sampai di gerbang selatan kemudian mencari sword master dan menemukannya duduk sedang berbicara dengan pemain lain.
Menghampiri mereka kai memanggil sword master.
"Hei apa kau siap ?"
"Ya, tapi pria ini mengatakan dia ingin ikut bersama, katanya tak aman berburu sendiri dan lebih baik memiliki anggota party"
Mendengar perkataan sword master kai melirik ke arah pria itu. karena kai baru saja sampai, dia tak memperhatikan pria yang berada di samping sword master, bukan karena kai tak melihatnya tapi karena dia tidak peduli.
Melihat pria di sebelah sword master, kai terkejut. dia tak menyangka bahwa orang disamping itu adalah pria yang dikenalnya. melihat pria itu kai pun berkata dengan nada riang.
"Aku tak menyangka kita satu kota erran !!"
Pria yang berada di samping sword master memiliki wajah yang lumayan tampan dengan ekspresi ramah dan mata yang memiliki pandangan tajam, pria itu memiliki tubuh sehat dengan tinggi 1,7 meter dan rambut panjang yang memiliki model belah tengah.
Mata yang menatap tajam, erran tertawa kecil dan berkata.
"Aku juga tak menyangka kita satu kota, terlebih lagi kita satu kerajaan. takdir memang sesuatu yang aneh"
"Kau benar, tapi karena ini pertemuan kita di WoW, kau tak harus membunuhku sekarang kan Erran ?" tanya kai dengan senyuman yang santai.
"Ayolah K kau tahu aku ingin sekali membunuhmu" ujar erran dengan wajah ramah.
"Yah aku tahu itu, kau memang selalu mencari kesempatan melakukannya tapi sekarang bukan waktu yang tepat" ujar kai sambil melirik ke arah sword master, kemudian dia melanjutkan kata-katanya.
"Kami harus berburu monster sekarang, kau mau ikut kami tidak erran ?"
Mendengar perkataan kai erran pun mengangkat kedua tangannya seperti orang yang menyerah.
"Baik baik mari kita selesaikan di lain waktu"
"Baiklah sebelum kita berangkat, bisakah kalian meminjamkan aku uang sedikit ?" ujar kai dengan wajah datar.
"???" sword master melihat kai dengan wajah bingung. dia tidak mengerti apa yang mereka bicarakan dan ketika selesai, kai malah ingin meminjam uang. Sword master mulai meragukan pikirannya.
"Apa kau ingin membeli sesuatu ?" tanya erran seraya menyerahkan 3 koin tembaga pada kai.
"Begitulah" ujar kai, malu memberitahu alasan sebenarnya.
Mengambil koin tembaga, kai berlari menuju rumah sakit dan mengambil kembali pedangnya. mulai sekarang dia akan selalu menyisakan sedikit uang miliknya di inventory, bahkan jika dia harus mati karena tidak bisa memulihkan HP miliknya.
Kai kembali berkumpul dengan Sword Master dan Erran, mereka berjalan menuju gerbang dengan langkah percaya diri.
Erran adalah seorang pemain terkenal di fantasy, dia berasal dari guild assassin yang merupakan bagian dari 'A Lone Wolf In Forest'.
Guild erran sama seperti guild kai, mereka kecil tapi sangat berbahaya. mereka adalah assasin yang melakukan Pk dalam game asalkan mereka di bayar. banyak pemain-pemain terkenal yang lenyap di tangan mereka, bahkan kelompok elit dari guild besar pernah di bantai oleh mereka.
Guild kai juga pernah menjadi target dari mereka, tapi guild kai menang dengan membantai separuh dari anggota guild erran.
sejak saat itu guild kai dan erran sering melakukan pertempuran, membuat kai lebih sering bertemu erran yang selalu mencoba membunuh kai tapi gagal. Alasan erran gagal bukan karena dia lemah, hanya saja saat kai berhasil disergap oleh erran, dia selalu berhasil melarikan diri yang membuat erran lebih berambisi untuk membunuh kai. tapi yang paling berpengaruh dalam ambisi erran ialah kai pernah membuat malu erran di depan dunia.
Erran pernah mencoba membunuh kai, tapi karena gagal erran berusaha memancing kai dengan membuat dia marah yang pada akhirnya menjadi malapetaka baginya. kai yang marah melawan erran tapi tak membunuhnya kai menyeret erran ke jalanan kota kemudian menginjak-nginjak erran di wajahnya.rekaman adegan tersebut menyebar keseluruh dunia membuat prestasi erran hancur.
Amarah menjadi kekuatan bagi erran yang membuatnya gila akan balas dendam, erran ingin sekali membunuh kai tapi dia tahu pengalamannya dan tak melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. oleh sebab itu erran selalu mencoba membunuh kai dengan gaya assasin, karena hal tersebut merupakan jalan satu-satunya bagi dia untuk menjaga harga diri dan juga cara untuk menghapuskan rasa malunya.
Meskipun memiliki amarah dan kegilaan terhadap balas dendam, hal tersebut tidak menghancurkan pikiran erran, dia malah senang dan semakin bergairah menantikan hari dimana balas dendamnya akan datang. oleh sebab itu erran tak langsung menyerang kai saat dia melihatnya, malah mereka terlihat akrab seperti berteman.
Ketiga pria keluar dari gerbang menuju hutan yang kemudian memasukinya.
"Hei sword master.. kenalkan, dia erran, erran kenalkan ini sword master" ujar kai yang berdiri di tengah-tengah mereka.
"Halo... !!" ujar sword master tersenyum.
"Kami sudah kenalan" ujar erran dan melirik kai "Apakah dia temanmu K ?"
"Bukan, kami baru bertemu ketika aku sampai di kota di hari pertama, tapi untuk berburu aku membutuhkan party karena itu aku memanggilnya" ujar kai.
"Oh jadi kau sama seperti ku, kita berpisah dari guild kita ya" ucap erran yang melirik kai kemudian memandang ke depan.
"Olympus punya banyak kota kecil sedangkan anggota guild kita sangat sedikit, membuat kemungkinannya jadi kecil untuk satu kota"
"Kau benar."
Mendengar perbincangan kai dan erran, sword master hanya diam dan berjalan di samping. Memasuki hutan, kai dan erran mengeluarkan armor dan senjata kemudian mengenakannya. kai dan erran kemudian melihat sword master yang hanya mengeluarkan pedang tapi tidak armor, menglihat itu kai sudah menduganya, tapi erran menatap sword master kebingungan kemudian bertanya.
"Hei dimana armor mu ? kau tak berniat untuk berburu seperti itu kan ?"
Mendengar pertanyaan erran, sword master tersenyum dengan wajah merah merasa sedikit malu.
"Aku tak punya cukup koin untuk membeli armor, jadi aku hanya punya senjata !!"
"Tak punya cukup koin ? jika kamu menyelesaikan setiap quest di kota, kamu [asti akn punya cukup koin untuk membeli armor, jadi mengapa engkau tak punya uang ?" Tanya erran dengan wajah bingung.
"I..itu " sword master tak tahu harus berkata apa mendengar pertanyaan erran. dia terlalu malu untuk mengatakan bahwa dia di hajar serigala di hari pertama yang membuat senjatanya hancur.
Melihat wajah merah sword master kai pun tersenyum kemudian menjelaskannya kepada erran.
"Dia dibunuh serigala di hari pertama karena tubuhnya lebih lambat dari serigala dia tidak bisa menghindar membuatnya harus terus-menerus menahan serangan serigala" jelas kai.
"Hmm.. apa kau pemula vr ?" tanya erran.
"Benar, tapi tenang saja itu bukan masalah besar, aku punya punya kemampuan yang cukup hebat" jawab sword master menepuk dadanya.
Erran menatap sword master, kemudian kai untuk mencari tahu maksudnya. dia tidak tahu yang dimaksud oleh sword master dengan kemampuan hebat. 'apakah pria ini benar-benar bisa bertarung ?' pikir erran. kai sendiri tidak tahu kemampuan sword master dan alasan dia mengajaknya untuk melihat role apa yang akan dimiliki oleh sword master dalam kelompoknya untuk naik level nanti.
Untuk membentuk sebuah kelompok yang bisa diajak untuk menaikan level sampai level 10, Kai membutuhkan 2 tipe dalam kelompoknya, yang pertama adalah umpan yang bisa digunakan disaat keadaan berbahaya. jika dia harus kabur karena berbahaya, maka memiliki orang lain bersamanya dan berpencar akan meningkatkan kesempatan untuk selamat lebih tinggi. baik itu untuk dirinya maupun umpan tersebut.
Yang kedua kai membutuhkan seorang yang bisa bertarung sekelas dengannya.
Dengan adanya erran role tersebut sudah terisi satu. sekarang tinggal menunggu waktu bagi sword master untuk menunjukan bagian mana dirinya berada. umpan atau sekutu.
"Kenapa kau mengajaknya berburu bersama, kalau kau tak tahu apapun tentangnya ?" tanya kai.
"Dia berkata akan berburu sendirian, aku pikir dia punya kemampuan karena percaya diri, karena itu aku mengajaknya tapi aku tak tahu kalau dia pemula" jawab erran yang memegang kepalanya sambil mendesah.
"Ahh.. ya, dia memang ingin berburu sendiri sebelum aku mengajaknya, tapi itu tak penting lagipula kita bisa melihat skillnya nanti di pertempuran" ucap kai mulai berjalan memimpin di depan.
"Mari berharap dia tak mengecewakan kita, jika tidak aku sendiri yang akan membunuhnya " ujar erran dengan senyuman dingin mengikuti kai.
Mendengar dia diremehkan oleh erran, sword master tak marah, dia tahu kata-kata tak berguna untuk meyakinkan orang lain tapi aksi miliknyalah yang akan menunjukan bukti.
Sword master memegang erat pedangnya seraya berjalan mengikuti erran dan kai. mereka menyusuri hutan, mencari mangsa pertama mereka.