Chereads / Virtual Reality : Perang Dunia / Chapter 20 - Kembali Ke Hutan

Chapter 20 - Kembali Ke Hutan

Sword master dan Erran datang ke penginapan kai di pagi hari, mereka mulai memesan dan sarapan bersama. makanan di apple tree terbilang cukup enak dengan meskipun hanya ada sedikit pilihan, dan suasana di penginapan juga ramai membuat penginapan apple tree tampak terlihat popular di kalangan pemain.

Mereka bertiga duduk di pojok ruangan yang dikelilingi oleh dinding dan satu meja di depan kiri. mereka bertiga makan sambil mengobrol tentang rencana perburuan.

"Sebelum berangkat sebaiknya kita membeli beberapa obat dulu" ujar Erran.

"Ya, punyaku pun sudah habis kemarin" ujar Sword master mengangguk.

"Sword master, cobalah lebih banyak menghindar daripada menahannya, senjatamu akan cepat rusak jika kau terlalu sering menahan serangan." Erran memberi saran. sepertinya dia mulai menyukai sword master, karena biasanya dia tidak akan peduli dengan orang lain.

Karena Melihat sword master bertarung kemarin, Erran takut senjatanya akan rusak lebih cepat dan itu sangat berbahaya di dalam pertempuran.

"Menghindar tidaklah elegan, bertahan dan menyerang balik lebih terlihat elegan dan memuaskan, tapi aku akan mencobanya karena ini adalah game" sword menggelengkan kepalanya, sebagai orang yang menyukai sesuatu yang elegan dia berpikir menghindar membuatnya tidak elegan sama sekali. Tapi itu bukan berarti sword master tidak akan menghindar, jika keadaan memaksa dia juga akan menghindar. Karena nyawa lebih penting daripada elegan.

"Emm" Angguk Erran. selama sword master menghindar maka mereka tidak akan terlalu khawatir dengannya selama pertarungan terjadi.

"Baiklah ayo berangkat" ucap kai bangun dari mejanya, mengabaikan obrolan mereka berdua.

Mereka pun keluar dari penginapan dan berjalan menuju toko obat. toko obat merupakan tempat yang paling ramai di antara semua toko saat ini, karena game di tahap awal semua job tempur ingin berburu, maka item yang menambah HP merupakan item yang sangat penting. bahkan job doctor pun harus punya item untuk mengobati.

Perbedaannya adalah efek dari item yang digunakan oleh job doctor akan meningkat, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk HP kembali penuh lebih cepat dibanding dengan job lain yang menggunakannya. Tidak hanya itu, job lain yang menggunakan item medis juga memiliki cooldown sedangkan job doctor tidak. maka sangat penting untuk memiliki seorang doctor dalam kelompok agar meningkatkan kecepatan dan efisiensi dalam berburu. persentase keselamatan pemain juga naik dengan adanya seorang doctor dalam kelompok.

Seperti di setiap game Rpg, setiap pemain membutuhkan jeda waktu atau cd ketika menggunakan item ataupun skill. dan disitulah peran seorang doctor muncul.

Bayangkan ketika pemain selesai berburu dan mereka menerima kerusakan besar. ketika itu terjadi dan mereka tidak memiliki seorang doctor, maka pemain harus menunggu waktu lebih lama untuk memulihkan hp dan itu akan menurunkan keefektifan dalam berburu dan juga meningkatkan resiko kematian mereka. jika pemain di serang oleh pk atau monster saat itu maka kematian hanyalah jalan satu-satunya bagi mereka.

Akan tetapi berbeda dengan pemain elit, mereka bisa mengurangi jumlah damage yang diterima sambil menyerang dengan akurat yang membuat mereka memanfaatkan waktu dengan sangat baik. meskipun begitu bukan berarti mereka tidak butuh job doctor dalam party mereka, bahkan dengan adanya job doctor, kemampuan berburu mereka akan naik drastis.

Pentingnya item medis membuat toko obat menjadi sangat ramai dikunjungi, banyak pemain yang berlalu lalang di depan dan juga keluar masuk dari toko. toko obat hanya ada 2 di setiap kota mereka selalu berada di dekat rumah sakit dan pusat kota. keramaian tersebut membuat jalanan di sekitar selalu ramai dan menjadi tempat yang sangat cocok untuk membangun sebuah toko bagi para pemain yang ingin berjualan.

Party kai menunggu pemain lain selesai membeli sebelum masuk ke dalam. kai berdiri melihat jalanan yang dipenuhi pemain, ada pemain yang berjalan sendiri dan ada juga yang berkelompok. ada yang tertawa, ada juga yang marah-marah. jalanan dipenuhi dengan begitu banyak emosi, perasaan nostalgia pun muncul dalam hati kai dan dia pun tersenyum.

"Kenapa kau tersenyum K ?" ujar Erran yang melihat kai dengan wajah bingung.

"Hmm ?" mendengar suara Erran kai menoleh ke arahnya dan melihat wajah bingung Erran kai pun hanya tersenyum ke arah Erran tanpa menjawab pertanyaan.

Melihat kai tak menjawab pertanyaannya, Erran menaikkan bahu dan tak bertanya lagi. dia melihat toko obat yang sedikit berkurang pengunjungnya kemudian berkata.

"Ayo masuk, sudah sedikit berkurang di dalam"

"Ayo" ujar sword master dan kai yang mengikuti mereka dari belakang.

Mereka pun masuk ke toko dan melihat banyak pemain di dalamnya. Toko obat terdiri dari 2 lantai, di dalamnya terdapat rak-rak yang menunjukan berbagai item medis seperti botol pill yang di dalam nya terdapat 5 pil, ada juga perban, obat oles yang terbungkus dengan bungkusan kotak kayu dan item-item lainnya. Di samping pintu toko di dalam,berdiri seorang wanita yang tersenyum ramah kepada setiap pemain. wanita tersebut bertugas menerima bayaran dari item yang dibeli oleh pemain. mereka tidak menerima negosiasi ataupun pembicaraan lain, dan pemain hanya bisa membayar apa yang mereka beli dan keluar. jika mereka berbicara omong kosong atau melakukan negosiasi harga barang, maka tidak butuh lama untuk mereka di tendang dan di blacklist dari toko tersebut. beruntungnya ada dua toko obat di kota, jadi jika pemain membuat kesalahan di toko tersebut, mereka bisa pergi ke toko satunya lagi.

Item juga tidak bisa di masukkan ke dalam ke inventory jika pemain belum membayarnya.

Party kai masuk kedalam dan mulai mengambil perban dan pill, kemudian berjalan ke kasir tanpa ingin menghabiskan banyak waktu di toko obat. Saat mereka hendak membayar mereka menemukan seorang pria npc berdiri dan berbicara dengan wanita kasir. karena cara berpakaiannya yang tidak biasa pemain tahu bahwa itu adalah npc, bukan pemain.

Tidak lama pria itu menghela napas dan keluar dari toko.

Melihat keadaan itu banyak pemain mulai mendekati pria tersebut, tapi semuanya di abaikan. tidak tahan dengan pemain yang terus mendekatinya, pria itu berkata sesuatu dan pergi meninggalkan para pemain.

"Kalian tunggu disini biar aku cek" ujar Erran berjalan menghampiri pemain dan bertanya tentang apa yang dikatakan npc itu.

Erran berjalan dan mulai bicara dengan pemain terdekat. Setelah 5 menit Erran kembali ke party, dia menyuruh party untuk membayar item mereka sebelum berjalan pergi membeli bekal untuk makan siang.

Dalam perjalanan, Erran mengatakan informasi tentang npc.

"Tidak banyak informasi, pemain yang datang bertanya di tolak semua oleh pria itu, dia berkata bahwa pemain itu terlalu lemah untuk mengambil quest darinya dan menyuruhnya kembali jika dia sudah cukup kuat"

"Hmm.. Wajar saja sih, kita bahkan belum mencapai level 10 jadi apa yang bisa kita lakukan ?" ujar Kai mengangguk. karena game masih di tahap awal banyak quest yang tidak bisa diterima karena keterbatasan level pemain, bahkan ketika pemain bisa menerimanya mereka tidak bisa menyelesaikan questnya. karena itu tak ada quest lain di awal game kecuali quest kecil untuk pemula.

Sword master hanya diam mendengar pembicaraan mereka, dia hanya sedikit tahu soal aturan game jadi dia tidak ikut campur.

"Hei Sword Master, kau lebih baik membaca informasi tentang game saat offline nanti, jika tidak kau akan bermain seperti orang idiot" Erran berkata tanpa memandang sword master. dia mulai menyukai sword master jadi setiap saran yang bisa diberikan akan dia beritahu.

"Aku tahu" balas sword master sambil menggelengkan kepala. dia hanya ingin mencoba dunia vr jadi dia tidak terlalu peduli dengan informasi game karena itu dia tidak tahu apapun soal game, bahkan panduan pemula pun tidak dia baca.

Erran yang berjalan di samping hanya diam mendengar ucapan sword master, dia tidak melanjutkan kata-katanya lagi. mereka bertiga pun selesai membeli bekal lalu mulai berjalan keluar gerbang yang kemarin di lewati.

Keluar dari gerbang, kelompok kai memasuki hutan dan tanpa banyak bicara mereka mulai berpencar. karena mereka sudah tahu cara cepat untuk menemukan serigala, mereka mulai berpencar dan hanya perlu menghubungi satu sama lain ketika bertemu monster.

Berpencar di hutan, party kai mulai mencari monster di segala arah. party kai tak berjalan dengan waspada mereka bergerak cepat untuk menemukan musuh. ketika anggota party menemukan monster mereka akan berkomunikasi satu sama lain terlebih dulu dan bertanya apakah ada anggota lain yang menemukan monster lainnya, jika iya mereka akan memutuskan monster mana yang akan diburu terlebih dulu dan menandai posisi monster lain untuk diburu selanjutnya.

Ketika menemukan monster rencana party kai selalu simple mereka akan menyerang langsung tanpa banyak bicara. karena setiap pemain punya skill hebat mereka tidak perlu khawatir satu sama lain, yang perlu mereka lakukan hanyalah membunuh musuh di depan dan mengambil item kemudian meninggalkan lokasi dengan cepat dan bergerak menuju lokasi monster lain atau kembali berpencar. efisiensi dan kecepatan menjadi keutamaan mereka dalam berburu.

Setelah berburu setengah hari party kai mendapatkan hampir 20 serigala tapi level mereka tidak dan mereka membutuhkan kira-kira 16 serigala lagi untuk naik level selanjutnya. exp yang dibutuhkan untuk naik level naik dua kali lipat dari level sebelumnya.

Ketika siang datang mereka pun memutuskan untuk istirahat. beristirahat di bawah pohon sword master melihat kearah kai dan berkata.

"K aku benar-benar tertarik dengan gayamu, setiap kali menyerang kau selalu mengincar titik vital musuhmu apa kau mempelajarinya dari seseorang ?"

Mendengar pertanyaan sword master, kai tidak langsung menjawab. dia mengambil air kemudian minum lalu meletakkannya di samping, kai melihat sword master dengan wajah datar.

"Tidak, ini adalah teknik yang aku pelajari sendiri" bersandar di pohon kai mulai merilekskan tubuhnya sambil melanjutkan ucapannya.

"Setelah kau bertarung selama bertahun-bertahun, maka seseorang yang tidak berlatih pun akan punya tekniknya sendiri di tambah pengalaman dalam pertempuran, teknik tersebut akan mekar dengan sendirinya"

" Oh.. kau sudah bertarung selama itu ? apakah di game sebelumnya ?" tanya sword master terkejut dan penasaran.

"Ya, aku sudah bermain fantasy cukup lama, terlebih lagi di saat pertama kali aku bermain gamenya, saat itu aku sangat tidak stabil dan membuatku sangat sering bertarung dengan kekalahan yang tak terhitung tapi lama kelamaan aku menjadi mahir dalam bertarung" jelas kai sambil memejamkan matanya mengingat masa lalu.

"K, aku ingin bertarung melawanmu !!" ujar sword master dengan wajah serius.

"Boleh saja tapi jangan sekarang, tunggu sampai level kita mencukupi baru kita bertarung, aku juga ingin melawanmu tapi saat tubuhku bisa bergerak dengan leluasa agar pertarungan kita menjadi lebih menarik" ujar kai dengan santai tanpa ada keseriusan sedikit pun di wajahnya.

Sword master hanya tersenyum mendengar perkataan kai, dia tahu meskipun kai berkata dengan santai, di dalam hatinya dia pasti serius. karena dia merasakan hal yang sama dengan kai dan mereka berdua memiliki satu kesamaan yaitu sama-sama suka bertarung.

Meskipun kai lebih suka bertarung dengan banyak musuh, itu tak merubah fakta bahwa kai suka bertarung dan jika sword master tidak sama dengan kai, maka mana mungkin dia yang berada di negara seni belajar pedang, dan terus mengatasinya sehingga dia berhasil mencapai juara 3 dunia.

Mereka bertiga pun mulai beristirahat sambil mengobrol kecil.