KEPERCAYAAN ADALAH HARGA MATI
-------------------
"Awan!"...
Aku tertegun dan tidak bisa berbicara sama sekali saat aku melihatnya di sini. Ya, aku melihatnya sekarang benar-benar sekarang di depanku.
"Ejh, mengapa kamu bisa ada disini?"
Dia bertanya kepadaku dengan ekspresi seperti biasa ala dia.
"A.a. ini beneran kaam.mu?"
Bibirku bergetar dan rasanya seluruh badanku berkeringat dingin semua. Aku membalasnya dengan terbata-bata.
"Iya ini aku!"
Sambil memutarkan badannya dan tersenyum ke arahku.
Tanpa banyak omong lagi, aku langsung berdiri dan meraihnya. Aku memeluknya dengan sangat erat, rasanya kini aku benar-benar bisa merasakan bahwa aku memeluknya kali ini. Karena kalau di saat aku berada di tubuhku dan aku bersentuhan dengan dia maka akan ada rasa setruman atau sengatan kecil diantara aku dan dia.