Harapan Adalah sebuah Do'a yang Hidup
-------------------
Aku menenggelamkan diri semakin dalam, hingga semuanya menjadi gelap dan dingin. Dingin ini menusuk ke kulit hingga ujung tulangku.
Mataku masih terpejam, aku melayang dan kakiku belum menapak ke daratan.
Saat ku pejamkan mata yang ada hanyalah sebuah gambar diri dari cerminan wajahku sendiri.
Saat aku sudah menapakkan kaki di daratan, kurasakan permukaan yang lembut dan basah. Rerumputan halus yang masih di penuhi oleh embun menyambutku dengan perlahan.
Ku buka mataku perlahan dan melihat sekeliling.
Aku berada di ujung dari sebuah jembatan yang sangat indah. Jembatan yang menghubungkan dengan 'Desa Harapan' aku kembali lagi di tempat ini.