Zhu Jian menyusuri hutan, melompat ke setiap ranting pohon di dalam pekatnya malam menuju Mansionnya. Darah di lengan dan kaki Zhu Jian terus keluar membasahi pakaiannya, namun dia tidak memperdulikannya. Hal yang terus mengusik hatinya adalah kondisi wanita yang sedang dalam pelukannya.
Nafas Li Mei tidak beraturan, tubuhnya terasa mati rasa. Ditengah perjalanan, Perlahan Li Mei mulai sadar dan membuka matanya. Pandangannya samar-samar melihat sesosok pria yang menggendongnya di tengah gelapnya malam.
'Zhu Jian..! Dia terlihat tidak baik-baik saja. Mengapa dia masih memperdulikanku?. Sial, tubuhku masih mati rasa karena aliran Chi ku masih tertutup. Bagaimana aku menghindar darinya?, aku tidak ingin Zhu Jian mengetahui identitasku yang sebenarnya'. Batin Li Mei.
Sesampainya didepan Mansionnya, Zhu Jian membawa Li Mei ke kamar terdekat. "Jing Ming.. Cepat panggilkan tabib Istana!!". Teriak Zhu Jian panik.
Jing Ming sang pengawal pribadi yang melihat Tuannya kembali langsung menyusul kedalam "Baik Tuan". Dalam sekejap Jing Ming pergi dan menghilang.
Didalam kamar Zhu Jian membaringkan Li Mei, dia mencoba untuk membuka cadar Li Mei karena dalam hatinya mempunyai keyakinan bahwa Nona bercadar tidak lain adalah Li Mei.
"Tunggu Tuan..!! Jangan lakukan itu. Jika Tuan berani membuka cadarku maka saat ini juga Tuan akan kehilanganku. Pantang bagiku membuka identitasku pada siapapun". Kata Li Mei dengan mengalihkan pandangannya. Dia sebisa mungkin menghindari tatapan Zhu Jian agar tidak membuat Zhu Jian curiga kalau dirinya adalah Li Mei.
Zhu Jian tidak ada cara lain selain mendengarkan permintaan Li Mei dan mengurungkan niatnya untuk membuka cadar Li Mei. "Aku percaya kamu adalah Li Mei, Aku hanya heran mengapa kamu terus menutupinya dariku?. Apakah aku seburuk itu hingga membuatmu enggan mengakuinya didepanku?". Kata Zhu Jian sambil membuka jalur Chi milik Li Mei.
"Tuan jangan samakan aku dengan Tuan Putri Li Mei yang sudah menjadi Permaisuri Tuan. Aku hanyalah seorang pendekar yang bekerja pada Negara di balik layar. Biarkan aku pergi Tuan, jika aku terus disini maka besar kemungkinan ada orang yang mengetahui identitasku". Li Mei bangun dari tidurnya, dia mencoba berdiri dari ranjang dengan tubuhnya yang masih lemah.
'Entah mengapa setiap melihat wajahmu hatiku terasa sakit, ingin sekali aku memelukmu tapi sepertinya kamu terus menghindariku. Benarkah kamu bukan Li Mei?, Apakah naluriku selama ini salah?'. Batin Zhu Jian, dia terus memperhatikan Li Mei yang masih pucat pasih.
Dari luar terdengar suara Jing Ming yang melapor "Tuan.. Aku sudah membawa Tabib Istana untuk memeriksa kondisinya dan membawa Nona Shu Yan yang ingin menemui anda".
"Tuan sudah mendengar sendiri, tabib Istana dan seorang wanita sebentar lagi tiba. Tidak ada waktu lagi, biarkan aku pergi Tuan!. Lukamu cukup parah, lebih baik Tuan perhatikan diri sendiri sebelum memperhatikan orang lain". Li Mei memperhatikan Zhu Jian, dengan menahan tubuhnya yang lemah akhirnya Li Mei pergi melewati jendela yang ada didalam kamar.
Tanpa sengaja Zhu Jian menemukan batu Giok milik Li Mei yang selalu dia gunakan untuk Kultivasi. 'Aku pasti akan membuatmu mengakui dengan sendirinya siapa kamu sebenarnya Nona bercadar'. Zhu Jian mengambil dan menyimpannya di dalam lemarinya.
"Persilahkan Tabib Istana untuk masuk!! ". Perintah Zhu Jian setelah Li Mei pergi.
Tidak lama kemudian Shu Yan dan tabib Istana memasuki kamar dan melihat hanya Zhu Jian seorang diri. "Zhu Jian, biarkan Tabib Istana memeriksa lukamu, Kelihatannya lukamu cukup dalam. Ohya, dimana wanita yang menolongmu?". Tanya Shu Yan, dia mencoba untuk membantu Zhu Jian membuka pakaiannya.
Zhu Jian mencegah tangan Shu Yan yang akan membukakan pakaiannya. "Dia sudah pergi!, Shu Yan.. Aku bisa melakukannya sendiri. Bisakah kamu keluar dari sini? Lagi pula ini sudah malam, kamu sebaiknya kembali dan beristirahat. Biarkan tabib Istana yang mengobati lukaku". Kata Zhu Jian dingin,
Shu Yan keluar tanpa membalas perkataan Zhu Jian. Dia yang merasa diperlakukan tidak seperti biasanya menyimpan kekesalan yang mendalam pada wanita bercadar.
***
Disisi lain Li Mei dengan segenap tenaga mencoba untuk kembali ke tempatnya. Di depan Mansion Permaisuri Hao Cheng yang sedang menunggunya langsung memapah Li Mei kedalam.
"Nyonya, bagaimana kamu bisa terluka seperti ini?. Aku akan panggilkan tabib istana sekarang juga! ". Hao Cheng memapah sampai kekamar dan membaringkannya.
Li Mei membuka cadarnya, wajahnya yang terus mengeluarkan keringat dingin terlihat jelas, "Tunggu Kak, jangan panggil tabib istana dan jangan biarkan siapapun kemari. Cepat panggil LingLing untuk membantuku melepas pakaian ini. Aku hanya bisa meminta bantuanmu Kak, tolong carikan aku penawar bunga krisan yang baru mekar untuk penawar racun ini".
"Baiklah jika itu yang Nyonya inginkan. Tapi Nyonya harus bertahan selagi aku pergi. Aku aka memanggil Ling Ling dan mencari penawar racun yang Nyonya minta". Hao Cheng menunduk dan keluar dari kamar Li Mei.
"Jangan khawatir Kak Hao, aku sudah meminum pil pelemah racun. Untuk sementara waktu nyawaku tidak akan terancam".
Tidak lama Lingling berlari kedalam dengan tergesa-gesa. "Nyonya, bagaimana keadaanmu?, apakah kamu baik-baik saja?".
"Lingling, jangan banyak basa basi. Cepatlah bantu aku berganti pakaian sebelum Zhu Jian datang kemari. Dia pasti sudah curiga dari awal bahwa aku adalah wanita bercadar, jika aku terlihat dengan pakaian seperti ini. Sudah pasti aku tidak akan bisa menghindarinya lagi".