Tanpa di duga-duga oleh Yuuto, Yuki pun muncul dari kamarnya. Yuuto terperanjat, tetapi Simon lebih gila lagi. Ia berteriak kegirangan dengan mata mendelik dan sempat terlonjak seperti orang gila. Dan memang Yuuto sendiri menganggap Simon telah gila.
"Yuu...! Yuuto, ap.... apakah dia! Dia orangnya, kan? Dia kan, Yu?" tanya Simon berdebar-debar.
"Ya. Dia yang kau lihat di iklan itu! O, yaa... Yuki, kenalkan ini teman ku, sekaligus pengagum mu."
Yuki sempat tersenyum geli melihat Simon kegirangan bersalaman dengannya. Tangan Yuki diciuminya berulang-ulang kali sambil sesekali berkata, "Hebat...! Luar biasa! Mengagumkan! Oh, mengagumkan sekali...!"
"Sudah, sudah...! Kekang emosi mu, Simon!" seraya Yuuto membimbung Simon untuk duduk kembali. Simon berwajah ceria. Kegirangannya berlebihan hingga ia makin serupa dengan orang tak waras.
"Sudah lama datangnya, Simon?!" tanya Yuki dengan sikap berwibawa.
