Kematian Simon seakan telah menggugah kesadaran Yuuto, bahwa selama ini ternyata ia dininabobokkan oleh dunia gaib. Ia baru sadar bahwa dirinya selama ini telah bercumbu dengan maut, yang dapat membahayakan jiwa orang lain. Yang sudah pasti jiwanya sendiri selalu diujung tanduk kematian. Yuki, ternyata lebih ganas dari yang Yuuto duga. Sekalipun gadis itu berbuah nikmat dalam cengkerama mesra Yuuto, tapi di tempat yang berbeda ternyata ada Yuki lain. Itulah kehebatan Yuki, yang bisa memecah jiwa menjadi beberapa bagian, sehingga mudah baginya untuk melakukan penyiksaan di dua tempat sekaligus yang berbeda jauh jaraknya, tapi bersamaan waktunya.
"Pantas dia mampu melakukan pembunuhan terhadap diri Simon, sementara ia juga menikmati kemesraan di atas ranjang dengan ku. Rupanya dia bisa memecah jiwa dalam satu rupa," pikir Yuuto menjelang tidur, setelah Yuki menjelaskan hal itu.