Begitu Zhang Tie duduk, maka seorang pelayan yang penuh gairah berjalan ke hadapan Zhang Tie sambil menggoyangkan pantatnya. Pada saat yang sama, wanita itu membungkukkan tubuhnya dan menunjukkan payudaranya kepada Zhang Tie, "Tuan, apa ada yang bisa kubantu?"
Walaupun Zhang Tie telah mengubah penampilannya menjadi sangat biasa dan memegang pedang perintis yang sangat sederhana, tetapi ia masih merasa hangat karena sikap berani dan senyuman hangat pelayan tersebut. Seandainya saja ia masih polos, maka Zhang Tie akan mengira bahwa wanita itu telah jatuh cinta kepadanya.
"Brandy!"
"Tolong tunggu sebentar!"
Pelayan itu berjalan pergi sambil menggerak-gerakkan pinggangnya. Tak lama kemudian, ia menyajikan satu botol brandy dan gelasnya di atas meja.