Serangan itu datang tanpa diduga. Orang-orang yang mengikutinya itu tak ubahnya seperti serigala liar yang sedang memburu mangsanya di bawah hujan. Ketika Zhang Tie sampai di tempat terpencil yang berjarak sekitar 1 mil dari markas udara, maka ia merasakan mereka sedang berlari ke arahnya dari belakang.
Suara langkah kaki di belakangnya terdengar semakin keras di bawah guyuran hujan. Pada saat yang sama, Zhang Tie mendengar suara napas terengah-engah dari belakang. Tanpa berteriak ataupun mengancam, maka Zhang Tie menyadari bahwa salah seorang dari mereka telah mengeluarkan pisau dan berusaha menusuk pinggang belakangnya tanpa suara.
Pisau itu tidak mengenai Zhang Tie. Sebaliknya, pria yang memegang pisau di tangannya berhenti berlari, membungkukkan kepalanya, dan melihat bahwa sebuah pedang panjang telah menembus perut bagian bawahnya. Pria itu tidak mengerti bagaimana lawannya bisa menyelipkan pedang panjang di bawah jas hujannya.
