Zhang Tie merasa bahwa ia sedang bermimpi indah yang sangat panjang dan sekali lagi kembali menjadi janin di dalam perut ibunya. Dengan direndam di dalam air hangat, Zhang Tie tidak tahu berapa lama ia sudah tertidur. Sebab, ketika kesadarannya mulai pulih, maka ia hanya menggoyangkan tubuhnya sejenak, sebelum akhirnya membuka mata.
Lelaki itu hanya melihat kegelapan. Tak lama kemudian, Zhang Tie menyadari bahwa itu bukan karena ia kehilangan kemampuan penglihatannya, tetapi karena ia sedang berada di dalam cangkang lendir yang tebal seperti kepompong.
'Jadi aku belum kehabisan napas dan mati?'
Pikiran itu melintas di dalam benak Zhang Tie. Kemudian, ia mulai menggerak-gerakkan kaki dan tangannya. Lalu, ia mulai merobek cangkang tersebut dan berjalan keluar dari sana.