Keesokan paginya, ketika Zhang Tie terbangun di loteng lantai tiga dari Rumah Alam, maka lelaki itu menemukan bahwa semua tamu penginapan tersebut telah menghilang dari sana.
Setelah mandi, maka Zhang Tie sarapan di ruang makan yang terdapat di bar lantai satu sambil mengamati sekelilingnya. Walaupun hari masih sangat pagi, namun ia merupakan satu-satunya orang yang berada di ruang makan tersebut. Lelaki itu hanya bisa melihat meja-meja kosong di sekelilingnya.
Sebenarnya, sejak para perintis tersebut mendengar kabar mengenai Hutan Belantara Es dan Salju, maka beberapa dari mereka sudah mulai meninggalkan tempat itu; kebanyakan dari mereka telah pergi bahkan sebelum subuh tiba. Zhang Tie adalah satu-satunya 'pemalas' yang masih tersisa di penginapan tersebut.