Keesokan paginya, saat Zhang Tie bangun, maka lelaki itu sudah melupakan bagaimana rupa gadis yang ditemuinya di Lembah Herbal semalam.
Sehingga, ia hanya bisa mengingat gaun merah, seruling, dan postur tubuhnya yang seperti peri – yang melayang di atas bayangan pepohonan.
Sebenarnya, ia tidak bermaksud melupakannya – karena ia terus-menerus memikirkannya sejak ia kembali semalam. Lelaki itu terus memikirkan rambut, alis, mata, hidung, mulut, dan semua detil lainnya dari gadis tersebut. Maka dari itu, Zhang Tie merasa panik – karena ia tidak bisa mengingat wajah gadis itu lagi.
Sebaliknya, gadis itu menjadi seperti bayangan – sebuah simbol yang selalu terpatri di dalam pikirannya.