Krisis yang akan dihadapi Negara Taixia membuat para Tetua Istana Huaiyuan di Istana Kuil Leluhur sesak.
Saat ini, Zhang Tie merasa kalau lagi-lagi dia hanyalah orang remeh dan tak berdaya. Dia bukanlah Dewa. Oleh karena itu, dia tidak mampu mengubah peristiwa yang sudah terjadi. Setelah kembali tenang sepenuhnya, Zhang Tie sadar kalau dia cuma bisa berusaha dengan segenap tenaga untuk melakukan tindakan yang diperlukan.
Dia adalah seorang pria, Ayah dari delapan anak, suami dari enam istri, pilar Klan Zhang di Kota Jinwu, pendiri Sekte Naga Besi, dan seorang Ksatria Tanah. Dia tidak bisa melupakan tanggung jawabnya yang berat. Dia tak punya waktu untuk merasa sedih dan marah. Seandainya peristiwa ini adalah pertarungan, maka Zhang Tie sudah berada di medan pertempuran. Selain melakukan tindakan yang sesuai agar bisa menyelamatkan diri sendiri dan kawan-kawannya, serta membunuh musuh-musuhnya, maka dia tidak boleh sampai terpengaruh dengan nuansa hati macam apapun.