Ketika masih berjarak 330 – 400 mil dari area vulkanik tandus dan berbahaya tersebut, kabut berdarah berbentuk manusia itu hampir tidak mampu mempertahankan bentuk fisiknya saat ditatap Zhang Tie. Alhasil, kabut berdarah humanoid itu berangsur-angsur mengurangi kecepatannya dari empat kali kecepatan suara, menjadi sama seperti sebuah kecepatan suara…
Saat kabut berdarah humanoid itu mengurangi kecepatannya menjadi kurang dari 200 meter per detik, Zhang Tie bahkan melihatnya di suatu momen ketika kabut itu bergerak cuma 100 meter per detik seperti pria mabuk di malam hari yang sedang tersandung ke dalam lubang. Tak lama kemudian, kabut berdarah itu menjadi bersemangat dan terus terbang menuju kawah…
Sekarang ini, sosok kabut berdarah humanoid sedang berangsur-angsur menyebar ke sekitar, dan memperlihatkan tubuh manusia di baliknya.