Tidak ada satupun di antara orang yang hadir dapat membayangkan kalau pukulan yang dikerahkan Zhang Tie bakal menyebabkan kilat berbentuk bola merah darah dan hendak menyambar Nangong Sheng, termasuk pria itu sendiri.
Ketika kilat berbentuk bola merah darah itu menyambar Nangong Sheng, ledakan keras terdengar, dan pukulan Zhang Tie juga berhasil mengenai targetnya.
Sambaran kilat dan pukulan tangan itu hampir tiba mengenai Nangong Sheng di waktu yang bersamaan. Saat menyaksikan serangan beruntun itu, Nangong Sheng mengernyit seraya membelalakkan matanya, dan meraung keras. Ia menahan pukulan tangan dan serangan sambaran kilat di waktu yang sama. Namun, sebelum Zheng Tie sempat mengerahkan pukulan kedua, Nangong Sheng sudah lebih dulu terpental jauh, dan akhirnya menghempas daratan lembah bagaikan batu meteor—akibatnya, lubang besar yang berbeda terbentuk di lembah yang sudah kacau-balau.