Chereads / Nirwana Monster / Chapter 23 - Bertemu si Gemuk Lagi

Chapter 23 - Bertemu si Gemuk Lagi

Lima peralatan tingkat besi, dua potong baju baja dan sebilah pedang pertempuran. Dua lainnya merupakan peralatan menyelam dan peralatan investigasi. Lin Huang sendiri tidak tahu persis apa fungsinya.

Kelima alat tersebut dinonaktifkan dan ia tidak bisa mengaktifkannya pada tingkat kekuatannya saat ini.

Selain peralatan, Lin Huang mengambil semua Kristal Kehidupan di tempat penyimpanan Xue Jie.

Totalnya ada Kristal Kehidupan selama 30 tahun yang dapat dijualnya dengan harga lebih dari tiga juta poin kredit. Ini adalah keberuntungan bagi Lin Huang.

Barang-barang lain yang dimiliki Xue Jie terlihat tidak berguna sehingga Lin Huang tidak mengambilnya.

Tempat penyimpanannya tidak besar, hanya seukuran satu kotak. Ia berencana untuk menghabiskan beberapa poin kreditnya untuk memperluas tempat penyimpanan di Cincin Hati Kaisar setelah ujian penilaian ini berakhir.

Kemudian ia duduk di bahu Tyrant dan memerintahkannya untuk pergi dengan rute yang sedikit berbeda dari George Kang. Mereka berdua menuju ke arah timur.

Meskipun ia tidak takut untuk melawan seseorang, tetap saja itu akan sangat merepotkan baginya.

Insiden dengan George Kang memakan waktu lebih dari setengah jam. Jika ia mengalami beberapa insiden serupa dalam sehari, ia akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bertempur daripada melanjutkan perjalanan.

Kurang dari 20 menit setelah mereka berlari ke arah timur, mereka dihadang badai pasir. Meskipun badainya tidak terlalu kuat, Lin Huang memerintahkan Tyrant untuk berjalan lebih lambat, ia menggunakan bajunya untuk menutupi mulut dan hidungnya.

Dalam beberapa menit, tidak jauh darinya Lin Huang melihat seseorang di badai pasir.

Orang itu tampak gemuk, ia mengalami kesulitan berjalan dengan kaki pendeknya.

"Sepertinya aku mengenali orang ini," Lin Huang bergumam merasa telah melihat orang ini sebelumnya.

Tyrant berlari ke arah orang tersebut dengan gembira. Itu adalah naluri alamiahnya untuk mengejar mangsa yang bisa menjadi makanannya.

"Tyrant, jangan ganggu orang itu. Ayo, kita lewati saja." Lin Huang menginstruksikan.

Tyrant, yang tadinya bersemangat berubah menjadi tenang dan tak berniat untuk mengejar orang tersebut.

Yin Hangyi yang sedang berjuang di gurun mendengar sesuatu dari arah belakangnya.

Ia berbalik dan melihat Monster Pasir datang ke arahnya, ia juga melihat seseorang duduk di atas bahu kiri Monster Pasir.

Ia mengira-ngira apa yang dilihatnya, Monster Pasir berjalan melewatinya dan mulai berlari mendahuluinya.

Yin Hangyi tidak terkejut. Sebaliknya, ia pikir orang yang duduk di bahu Monster Pasir itu seperti seseorang yang dikenalnya.

Pria itu menutup mulut dan hidungnya. Satu-satunya hal yang ia bisa lihat di wajahnya adalah matanya.

Ia mencoba mengingat di mana ia telah melihat orang itu sebelumnya.

Beberapa saat kemudian, ia bergumam pada dirinya sendiri, "Sepasang mata itu terlihat seperti milik Lin Huang. Mungkinkah itu benar-benar Lin Huang?"

Kemudian ia melambai ke Monster Pasir yang belum berlari terlalu jauh dan berteriak, "Lin Huang, tunggu aku! Lin Huang, aku Yin Hangyi."

Mendengar seseorang memanggil namanya dari arah belakang, Lin Huang berbalik untuk melihat.

Sebenarnya ia bisa mengatakan siapa orang tersebut tanpa harusnya melihatnya.

Lin Huang cemberut, mengingat si Gendut itu orang yang terlalu ramah dan juga terlalu banyak bicara.

Jika ia berjalan bersamanya, ia harus mendengarkannya berbicara sepanjang hari.

Tapi si Gemuk itu menyimpang dari rute sebenarnya. Jika badai pasir tidak berhenti, arah jalannya akan lebih menyimpang dan membuatnya gagal.

Ia menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Lin Huang memutuskan untuk memerintahkan Monster Pasir berhenti.

Yin Hangyi melihat Monster Pasir berhenti, ia berlari cepat ke arah Lin Huang. Lin Huang meluncur turun dari lengan Monster Pasir dan Yin Hangyi tersenyum canggung ketika ia berkata dengan lega, "Ahh, kawan…akhirnya aku bertemu keluargaku! kupikir aku benar-benar akan mati di padang pasir ini jika tidak bertemu denganmu."

"Apakah kau tidak mengikuti yang lainnya? Bagaimana kau bisa menyimpang dari rute?" Lin Huang mengabaikan keramahannya dan bertanya dengan rasa ingin tahu.

"Kita tidak perlu membicarakannya. Ada badai pasir tidak lama setelah kami tertidur di tenda. Hampir semuanya melarikan diri. Aku beruntung menemukan tempat untuk bersembunyi di malam hari. Di pagi harinya, aku kehilangan arah, tidak tahu kemana harus pergi."

Melihat wajah si Gemuk, Lin Huang merasa si Gemuk mengatakan yang sebenarnya.

"Kawan, aku tidak tahu kalau kau adalah seorang Penjaga Imperial. Kau memiliki Monster Pasir ini sebagai kendaraan, keren!" ujar si Gemuk tampak sedih.

"Bisakah kau membawaku juga? Kau tidak ingin melihat saudaramu mati di tempat yang buruk ini, kan?"

"Kau tidak akan mati, kau bisa menekan tombol darurat kapan saja," Lin Huang menanggapinya dengan serius.

"Aku tidak bisa melakukannya. Jika aku melakukannya, bukankah itu berarti aku menyerah di ujian penilaian ini?"

"Apakah ujian penilaian ini lebih penting daripada hidupmu?" Lin Huang mengangkat alisnya."Tentu saja ujian penilaiannya lebih penting!" Si Gemuk berkata dengan percaya diri.

Melihat si Gemuk bersikeras, tidak ada yang bisa dilakukan Lin Huang.

"Aku bisa membawamu, tapi aku punya persyaratan." Lin Huang mengangkat jarinya dengan serius.

"Tentu! Aku akan melakukan apa saja, selama itu tidak berhubungan seks denganmu! Aku masih perawan, aku akan menyerahkan keperawananku untuk calon istriku!" Si Gemuk berkata serius.

"Sialan kau! Lihatlah lemakmu, menjijikkan!" Lin Huang menendangnya.

"Apa yang kau tahu tentangku? Aku ini menggairahkan, gadis-gadis menyukaiku karena aku enak dipeluk!" Si Gemuk menghindari tendangan Lin Huang sambil menjelaskannya.

"Baiklah, aku tidak akan memperpanjang percakapan ini. Aku sedang mengejar waktu. Persyaratanku sederhana, ketika aku memintamu untuk tutup mulut, maka tutup mulut."

Lin Huang tidak tahan dengan kegemaran si Gemuk untuk ngobrol. Jika ia tidak mengajukan peraturan ini sebagai persyaratan, ia mungkin akan kesal setengah mati dibuatnya.

"Ada apa denganmu? Siapa yang memberimu hak agar aku tidak berbicara?" si Gemuk terlihat kesal.

Bahkan dengan Monster Pasir, perjalanan akan memakan waktu setidaknya tiga hari. Ia akan mati jika tidak diizinkan untuk berbicara.

"Ya sudah, lupakan saja," Lin Huang berbalik dan segera pergi tetapi si gemuk meraih lengannya, "Baiklah, aku menyerah. Aku berjanji padamu, oke?"

"Jadi, mulai sekarang dan seterusnya..." Lin Huang berbalik dan memberi isyarat pada si Gemuk untuk menutup mulutnya.

Si Gemuk terlihat bingung, "Apa artinya itu?" 

"Itu berarti diam!" Lin Huang lupa bahwa ini bukan bumi, normal kalau si Gemuk tidak tahu apa maksudnya. Si Gemuk menutup mulutnya dan melambai pada Lin Huang.

"Oke Tyrant, letakkan ia di bahu kananmu."

Tyrant meletakkan si Gemuk tidak selembut saat ia memperlakukan Lin Huang. Ia mengangkat si Gemuk dengan memegang sabuknya dari belakang. Sementara saat dengan Lin Huang, ia akan meletakkan telapak tangannya di tanah, membuat Lin Huang menginjak telapak tangannya, kemudian menempatkannya di pundaknya. Melihat diperlakukan berbeda, si gemuk berteriak pada Lin Huang, "Aku ingin protes karena diperlakukan secara berbeda, aku berhak mendapatkan kesetaraan!

Lin Huang memberinya isyarat untuk diam.

Si Gemuk menyadari bahwa ia telah meminta bantuan. Kemudian ia menutup mulutnya dan duduk dengan tenang. Setelah Lin Huang duduk, ia menepuk Monster Pasir, "Ayo!"

Monster Pasir kemudian berdiri dan berjalan ke arah timur dengan langkah besarnya.