Lin Huang tidak tahu apa yang terjadi di Kediaman Tetap setelah mereka pergi.
Dengan pengalaman tinggal di hotel mewah beberapa hari belakangan ini, mereka berdua tidak tahu apa yang akan terjadi ketika mereka kembali ke rumah. Namun, ketika mereka memasuki pintu rumah, mereka tertegun..kehilangan kata-kata melihat keadaan rumah mereka saat ini.
"Kakak, apa benar ini rumah kita?" Lin Xin berkata sambil menarik lengan Lin Huang, ia masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Sama halnya dengan Lin Huang, ia tercengang melihat keadaan rumah mereka saat ini, karena rumah mereka sekarang benar-benar berbeda dengan aslinya. Sebelumnya, rumah mereka sangat mungil, bungalow berlantai dua, namun sekarang telah berubah menjadi vila mewah tiga lantai. Bahkan sekarang, mereka memiliki taman setengah terbuka di lantai atas dengan berbagai macam jenis bunga yang memenuhi balkon.
Berdasarkan nomor rumahnya No.23, Lin Huang memastikan bahwa rumah tersebut adalah rumahnya. Mereka sama sekali tidak mengenali rumah tersebut setelah renovasi besar-besaran.
Mereka masuk ke dalam rumah setelah memasuki kata sandi.
Sebagian besar struktur asli rumah masih tetap sama, namun banyak bagian lain yang sama sekali berbeda,
Awalnya, lantai rumah mereka yang hanya terbuat dari semen dan batuan kerikil, sekarang telah berlapiskan kayu yang tampak sangat mahal.
Lampu gantung di langit-langit berubah menjadi lampu gantung yang mewah.
Lemari dapur diganti baru semuanya, sekaligus satu set peralatan memasak baru yang sudah diatur secara rapi di setiap laci.
Ada juga karpet yang sepertinya terbuat dari kulit monster yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
Sofa, kursi dan meja makan pun baru. Bahkan, kloset kamar mandi juga telah berganti dengan yang baru.
Kejutan masih terus berlanjut ketika mereka naik ke lantai dua. Kamar yang tadinya mereka gunakan untuk dua orang, sekarang berubah menjadi satu kamar tidur. Ukurannya pun dua kali lebih besar dari ukuran aslinya dan balkonnya tiga kali lebih besar.
Lantai ketiga yang merupakan lantai tambahan, di desain menjadi kamar tidur dengan tempat tidur besar dan kamar mandi.
Di lantai paling atas, dijadikan taman setengah tertutup yang tadi mereka lihat dari pintu masuk.
Tidak hanya berbagai macam bunga yang cantik, taman itu juga dilengkapi oleh satu set furnitur yang terdiri dari payung taman, meja dan kursi rotan, bahkan ada tempat tidur gantung.
Lin Huang tahu betul bahwa renovasi seperti itu akan menghabiskan biaya lebih besar dua kali atau bahkan tiga kali lipat. Baru sekarang ia memikirkannya, karena ini benar-benar sangat aneh. Kemudian ia menghubungi pria paruh baya tersebut untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Pria paruh baya tersebut mengangkat telepon sambil tertawa, "Tuan Lin, apakah Anda senang dengan renovasinya?"
"Di pos pijakan ini, rumah kami bukanlah satu-satunya yang diserang dan dihancurkan oleh monster sehingga kehilangan harta benda. Aku telah melihat renovasi di rumah-rumah lain dan tidak ada yang seistimewa rumah kami. Kami bukan hanya diberikan satu set furniture yang baru, tapi bahkan kami memiliki lantai tambahan! Ini konyol. Siapa kalian sebenarnya? Apa niat kalian?" cecar Lin Huang, kepalanya terasa berputar cepat, ternyata kasus ini tidak sesederhana yang dibayangkannya.
"Tentu saja berbeda, Anda kan teman Tuan Li, kami harus memberikan yang terbaik untukmu," jawab pria paruh baya itu, sama sekali tidak peduli untuk mengungkapkan fakta bahwa ia tahu tentang Li Lang.
"Tuan Li?" Lin Huang tercengang. "Apakah maksud Anda Li Lang?" lanjutnya.
"Ya, Tuan Li. Ia adalah orang yang menyerahkan laporan kerusakanmu. Hal ini merupakan hal yang penting bagi atasan kami, itulah sebabnya saat itu kami diberitahu untuk menyelesaikan tugas ini dengan benar. Kami tidak perlu memikirkan mengenai biayanya," pria itu menjelaskan.
"Siapakah Li Lang sebenarnya?"
"Anda tidak tahu? Ayahnya adalah salah satu wakil presiden Divisi7 dari Persatuan Pemburu, sementara ibunya adalah dewan wanita dari Pemerintah Persatuan Divisi7," kata pria tersebut, ini merupakan kenyataan yang mengejutkan bagi Lin Huang.
Atasan lelaki tersebut mengira bahwa Lin Huang adalah teman Li Lang dan atas dasar 'kebajikan', mereka sepertinya memanfaatkan keadaan dengan berusaha memenuhi dan memberikan yang terbaik saat merenovasi rumahnya. Apa yang mereka tidak tahu adalah Lin Huang dan Li Lang baru bertemu sekali dan mereka sama sekali bukan sahabat dekat.
Tentu saja, Lin Huang tidak mengatakannya kepada pria tersebut, karena kalau tidak, mungkin ia harus membayar uang renovasi yang pasti tidak mampu ia kembalikan.
Lin mengakhiri pembicaraan di telepon dan tidak mau berpikir aneh-aneh lagi mengenai renovasi rumahnya. Setelah ia menetap di rumah itu, ia harus lebih fokus memikirkan tentang pemilihan Pemburu Cadangan.
Hari ini bertepatan dengan hari libur sekolah Lin Xin. Setelah makan siang dengan adiknya, Lin Huang mampir ke Biro Kredit untuk menukarkan Kristal Kehidupan yang diberikan Li Lang kepadanya dengan nilai tukar 100.000 poin kredit.
Kemudian ia mengirimkan 20.000 poin kredit kepada Lin Xin, "Ujian sebagai Pemburu Cadangan akan memakan waktu sekitar 10 hingga 15 hari. Aku ingin kau jaga diri baik-baik. Gunakan uang ini kalau kau membutuhkan sesuatu. Bila nanti aku sudah menjadi seorang pemburu, peluangku untuk mendapatkan penghasilan yang lebih untuk kita berdua akan lebih besar" ucapnya.
"Ya, Kak. Aku yakin kau akan lulus!" seru Lin Xin. Ia sangat yakin dengan kemampuan kakaknya.
Keesokan harinya di Stasiun Elang, Lin Huang mengusap kepala adiknya saat mengucapkan perpisahan. Kemudian ia membayar ongkos untuk menaiki elang yang dipilihnya di stasiun.
Lin Xin melepas kepergian kakaknya dan ia menunggu sampai kakaknya hilang dari pandangannya terbang tinggi menembus awan, baru kemudian ia meninggalkan stasiun.
Ketika Lin Huang terbang bersama elangnya, ia merasa takjub dengan jenis-jenis monster di dunia tempatnya tinggal saat ini.
Elang tersebut memiliki 4 kaki layaknya harimau, dimana cakarnya bisa diperpanjang seperti yang diinginkan. Kemampuannya untuk melompat dan berlari juga sangat mengagumkan. Selain ke empat kakinya, bagian tubuh lainnya serupa dengan burung.
Elang tersebut memiliki wajah seekor elang dan sepasang akup yang lebarnya delapan meter.
Makhluk ini tidak hanya memiliki kelebihan dari segi fisik yang kuat, namun ia juga memiliki kendali penuh saat terbang, hal ini yang membuatnya menjadi salah satu monster tercepat di antara yang lain.
Beberapa abad yang lalu, meskipun monster ini berada dalam tingkatan terendah, namun mereka merupakan monster yang cukup merepotkan umat manusia.
Kapanpun mereka datang menyerang, mereka akan bergerombol. Dengan kelincahan dan kekuatan mereka, sangat mudah bagi mereka untuk menghancurkan beberapa pos pijakan sekaligus.
Untungnya, manusia mampu beradaptasi dengan gaya bertarung monster elang dan menjadikan keadaan berbalik.
Semenjak saat itu, beberapa ratus tahun yang lalu, monster elang ditangkap dan kemudian dilatih untuk dijinakkan oleh manusia. Sampai saat ini, monster elang menjadi salah satu bentuk transportasi yang paling umum di dunia.
Elang yang dinaiki Lin Huang saat ini bukanlah yang terbesar tetapi memiliki bulu terbaik. Bulu-bulu di perutnya berwarna sedikit keemasan. Dibandingkan dengan burung-burung lainnya, elang ini terlihat gagah dan sepertinya ia juga terawat dengan baik.
Kecepatan terbang normal seekor elang adalah 700 km/jam. Dengan kecepatan penuh, kecepatannya akan bertambah banyak! Namun, biasanya ia hanya akan terbang dengan kecepatan penuh saat sedang mempertaruhkan nyawanya.
Saat terbang dengan kecepatan tinggi, tentunya ketika membawa manusia di punggungnya, merupakan penyiksaan bagi elang. Oleh karena itu, ada perlengkapan khusus yang dipasang di pelananya berupa pelindung transparan yang fungsinya untuk melindungi pengendara saat keadaan darurat.
Perjalanan yang ditempuh elang tersebut dari No.7D101 ke No.7C87 membutuhkan waktu kurang dari dua jam.
Setelah Lin Huang mendarat dan keluar dari Stasiun Elang, dibukanya peta di cincinnya dan ia berjalan menuju divisi Asosiasi Pemburu.
Sesampainya di divisi itu, ternyata telah banyak orang yang menunggu, layaknya antrian konser rock, mengekor panjang di pintu masuk gedung!.
Pos pijakan tingkat C termasuk dalam kategori pos menengah di mana populasinya sekitar beberapa juta orang. Mungkin ada puluhan ribu pemburu disini. Menempatkan para pemburu dari pos pijakan yang lebih kecil mendekat kepadanya, mereka datang untuk mengirimkan misi mereka, ada juga orang-orang biasa yang menjalani hari-hari mereka, sepertinya memang lalu lintas di daerah ini sibuk setiap harinya.
Setelah berjuang melewati kepadatan tersebut, Lin Huang akhirnya sampai ke pintu masuk Divisi. Tepat ketika ia masuk, seorang wanita muda mendekatinya.
Wanita tersebut terlihat berumur sekitar 20-an. Ia mengenakan seragam Asosiasi Pemburu. Ia menyapa Lin Huang dengan senyum lebar dan berkata, "Hai, Tuan, ada yang bisa aku bantu?"
"Aku di sini untuk mengikuti ujian penilaian Pemburu Cadangan." jawab Lin Huang.
"Baiklah, tolong ikuti aku," wanita tersebut tersenyum lagi kepadanya dan membawanya ke ruang rapat. Kemudian ia memberi isyarat, "Silahkan masuk."
"Terima kasih." Lin Huang mengangguk dan membuka pintu. Ia terkejut karena ada lebih dari 100 orang berada di ruangan tersebut.
"Begitu banyak orang mendaftar hari ini? Melihat jumlah orang yang hadir, sepertinya akan lebih dari ribuan orang yang datang sampai besok." gumam Lin Huang sambil mencari kursi untuk dirinya di bagian belakang.
Semakin lama, semakin lebih banyak orang yang masuk ke ruangan. Di sebelah kirinya duduk seorang pria berbadan tambun berjarak satu bangku kosong dari Lin Huang.
Pria tersebut tampak ramah dan ia berbisik ke arah Lin Huang sambil tersenyum "Ini sungguh luar biasa, kawan! Kau bisa melewati babak awal meskipun kau bukan tingkat besi. Apakah kau mengambil jalan pintas untuk bisa mengikuti ujian ini?"
"Melewati babak awal? apakah maksudmu kita semua sudah terdaftar sebelumnya?" Lin Huang bingung, ia masih tak percaya dengan yang diucapkan pria tambun itu.
"Ya tentu saja, menurutmu bagaimana kita semua tahu kalau kita harus berada di sini hari ini jam 4 sore untuk diinformasikan tentang cara penilaian dan aturan dari penguji?" jawab pria tambun dengan raut wajah bingung dengan pertanyaan yang diajukan Lin Huang. Kemudian pria tambun tersebut menatapnya curiga "Jangan bilang kau ada di sini tanpa registrasi sebelumnya?" ia bertanya.
"Emmm..." sebelum Lin Huang menjawabnya, seorang wanita berjalan ke podium. Ruang meeting yang berisik tiba-tiba terdiam, perhatian semua orang tertuju pada wanita di atas panggung.
Wanita itu memiliki aura yang kuat. Rambutnya di kuncir kuda dengan rok pendek yang menunjukkan kaki jenjangnya yang indah. Ia mengenakan stiletto hitam yang tingginya hampir 20cm.
Tubuhnya sendiri sudah lumayan tinggi, sekitar 1,7m dan dengan sepasang stiletto, tingginya hampir mencapai dua meter. Semua orang di dalam ruang meeting memandangnya terkesiap. Karena, hal yang membuatnya menarik sebenarnya bukan tinggi badannya, tetapi ukuran payudaranya yang tersembunyi di dalam kemeja putihnya. Payudaranya tidak terlihat sama sekali, namun payudaranya bergerak naik turun pada saat ia berjalan membuat pria manapun yang melihatnya di ruang meeting tersebut terhipnotis.
Wanita ini bisa digambarkan sebagai bom.
"Penyihir Yi Yeyu hidup sesuai reputasinya..." ujar si Pria tambun, sambil meneguk air liurnya saat berbicara.
Melihat perilakunya, Lin Huang duduk dengan tenang, beringsut lebih ke kanan untuk menghindari semburan air liur si Pria tambun.
Wanita itu memandang kerumunan dan berhenti ketika matanya bertemu dengan Lin Huang, karena Lin Huang satu-satunya di ruangan tersebut yang bahkan bukan seorang pelamar tingkat besi. Ia tidak mengatakan apa-apa, malah melanjutkan untuk memperkenalkan dirinya.
"Hai, aku Yi Yeyu, penilai utama dalam ujian penilaian Anda. Dalam ujian penilaian ini, ada 133 orang yang telah melewati babak penyisihan awal. Saat ini, yaitu pukul 4 sore, aku telah menetapkan telah ada 127 orang. Enam orang sisanya telah dieliminasi dari penilaian." ucapnya dengan suara yang kencang dan tegas.
"Aku akan memberitahu Anda semua mengenai aturan penilaian besok. Aku hanya akan mengatakannya sekali saja, jadi tolong diperhatikan. Dan ketika aku bicara, harap diam. Jika Anda memiliki pertanyaan, Anda dapat bertanya setelah aku selesai berbicara."
"Besok pukul 8 pagi, kalian semua akan berkumpul di ruang pertemuan ini. Mereka yang terlambat akan dieliminasi. Anda tidak diperbolehkan untuk membawa perlengkapan yang melebihi tingkat besi, tidak ada obat-obatan dan tidak ada barang terlarang lainnya di tas penyimpanan Anda. Sebelum penilaian dimulai, semua barang yang dilarang akan disita sementara oleh petugas yang berwenang. Jika ada barang berharga yang tidak Anda percayai untuk kami jaga, dipersilahkan untuk dititipkan kepada orang lain sampai Anda kembali nanti." lanjutnya.
"Hal yang paling utama dari penilaian tidak akan diungkapkan saat ini. Setelah semua orang berkumpul besok, baru akan kuungkapkan." ucapnya kepada seluruh orang yang menatapnya dengan cemas setelah mendengar penjelasannya. Pesan dari Yi Yeyu singkat dan padat. Setelah ia selesai, ia melihat ke kerumunan lagi dan bertanya, "Jika Anda memiliki keraguan, Anda dapat bertanya sekarang. "Semua orang di ruangan saling memandang satu sama lain. Tak ada satupun dari mereka berani mengatakan apa-apa.
Dari arah deretan belakang ruang pertemuan, sebuah tangan menunjuk naik perlahan dan...itu adalah Lin Huang.
"Pertanyaan apa yang kau miliki?" Yi Yeyu bertanya pada Lin Huang dengan dagu menengadah, siap menjawab pertanyaannya.
"Emm...aku belum mendaftarkan diriku. Apakah sudah terlambat untuk mendaftar sekarang?" Lebih dari 100 orang yang hadir di ruangan mengerutkan kening ketika mereka mendengar apa yang dikatakan Lin Huang.