Chereads / Ranger Malam / Chapter 58 - Pejalan Malam

Chapter 58 - Pejalan Malam

Marvin tidak menjawab. Dia segera menghampiri mayat utusan itu, dan perlahan-lahan meraba-rabanya.

Gordian menunjukkan muka aneh, ia merasa jijik melihat tindakan Marvin.

Namun karena memang Marvin telah membunuhnya, wajar jika ia mencari barang rampasan.

Marvin tidak mendapat banyak, hanya kantong yang berisi koin emas penyihir, dan juga tiga tongkat ajaib.

Tiga tongkat ajaib tersebut tidak terlalu kuat, namun lumayan bernilai jika dijual. Dua tongkat telah terpakai, namun masih bisa digunakan sekali lagi ketika sudah terisi kembali kekuatannya.

Ketiga tongkat ajaib itu memiliki mantra lingkar satu. Setelah memeriksa ukiran yang terlihat, Marvin menemukan tongkat sihir tersebut memiliki mantra [Hujan Es].

Mantra AOE yang cukup rata-rata, yang lumayan berguna untuk mengusir sekumpulan gnoll.

Marvin tidak berani mengambil barang sisanya.

Utusan dewa tulah tersebut dapat menjadi petunjuk dan mungkin dapat melacak Marvin melalui barang sitaanya.

Marvin berdiri setelah merampas hasil jarahannya itu.

"Perkataan pembunuh bayangan laba-laba, apa kamu mempercayainya?"

Gordian menatap Marvin dengan tajam.

Meskipun pertempuranya dengan pembunuh gelap sangat sengit, dia masih ingin melihat kekuatan Marvin.

Ini bukan orang sembarangan. Sebagai pengguna pedang yang paling terkenal di Kota Tepi Sungai.. mungkin sang Pedang Kembar Bertopenglah salah satu yang terbaik yang ia temui.

Namun ia menggelengkan kepalanya, sembari bersandar.

Marvin kemudian pergi.

Ksatria Cahaya Perak awalnya datang untuk menangkap atau membunuh para utusan tulah. Karena ia telah menyelesaikannya, dia tidak akan menggangu siapa-siapa lagi.

Meskipun pria itu mungkin adalah Pedang Kembar Bertopeng... pria itu telah menyelamatkan nyawanya. Jika bukan berkat Marvin, sekuat-kuatnya Gordian akan takluk oleh serangan gabungan Black Jack dan para utusan dewa tulah... maka dari itu, Gordian membiarkan Marvin pergi.

...

Meskipun mereka telah mengalahkan utusan dewa tulah, insiden racun hitam manis di Kota Tepi Sungai tetap ada.

Karena para utusan dewa tulah telah menyebarkan penyakit itu kepada orang-orang, racun tetaplah tersebar, hanya saja tidak separah sebelumnya. Ini hanya merubah jalur sejarah, menurut Marvin. Namun, Marvin tidak tahu apa dampak akhir dari peristiwa ini.

3000 exp umum sangatlah membantu Marvin dalam masa terberatnya saat ini.

Sebuah kelas pendalaman membutuhkan banyak sekali poin exp. Meskipun hanya menaikkan ranger ke level 6 sekalipun, membutuhkan exp sebanyak 4800 poin. Marvin telah berencana untuk menaikkan levelnya.

Ranger memiliki beberapa kelas pendalaman, meliputi seluruh jalur pendalaman. Paling tidak ada 15 kelas, yang tentu saja tidak mudah. Ini disebabkan karena seorang ranger haruslah serba bisa di semua bidang.

Mereka harus bisa menembak dari jarak jauh, mampu berkelahi jarak dekat, serta menjinakkan hewan buas dan menyatu dengan alam. Tidak heran jika kemahiran mereka bermacam-macam.

Namun hanya satu yang dapat menuju kemahiran paling hebat yaitu Penguasa Malam!

[Pejalan Malam]

Nampak seperti kelas dua kebanyakan, tidak memiliki keganasan dari [Pembunuh Gelap], ataupun kekejaman dari [Penembak Jitu Elit]. Kelas pendalaman ini biasanya tidak banyak diminati. Semua kemampuannya nampak biasa saja. Hanya beberapa ranger saja yang memilih kelas Pejalan Malam pada awal bermain.

Tidak hanya kelas pendalaman ini yang biasa saja, namun sangat sulit pula jalan yang harus ditempuh untuk mendalaminya. Makanya tidak ada ranger yang ingin melakukan hal sulit semacam ini.

Sampai akhirnya, setelah elemen dari Pejalan Malam ditemukan. Sekelompok ranger memiliki kekuatan tambahan pada malam hari.

Ini semua berkat kemampuan [Pembunuh Malam], yaitu kekuatan khusus yang tersembunyi.

[Pembunuh Malam]:

level 1: Kekuatan Serang +3%, Kecepatan Serang +3%, Kecepatan Gerak +3%, Kekuatan Ledak +3%, Kekuatan Reaksi +3% selama malam hari.

Kekuatan khusus: Ketika membunuh di malam hari, kamu akan mendapat pecahan roh dari korban.

...

Kumpulkanlah pecahan-pecahan ini, dan levelan [Pembunuh Malam] akan bertambah.

Level 1 Pembunuh Malam hanya memberi 3% tambahan pada beberapa kemampuan diri.

Namun nantinya akan lebih hebat lagi. Tambahan bonus dan kemampuan baru akan muncul!

Selama malam hari, Pejalan Malam dengan jurus Pembunuh Malam level 3 akan mampu melawan tiga ahli pada level yang sama.

Sebagai hasilnya, Pejalan Malam juga disebut dengan [Setan Malam]!

Pada malam hari mereka menyiapkan belati mereka. Setan-setan bersembunyi di kegelapan malam.

Meskipun kemampuan khusus ini tidak dapat menutupi kemampuan biasa dari Pejalan Malam, namun beberapa ahli tercipta dari sini.

Bahkan dapat dikatakan bahwa kelas ini sangat tidak berimbang. Lemah pada siang hari, namun sangat hebat pada malam hari.

Ketidakseimbangan ini membuat stabilitas kelas diragukan.

Walaupun begitu!

Marvin merupakan pengecualian!

Marvin memiliki kemampuan pembunuh. Dia mahir menggunakan jurus pembunuh bayangan. Dia bergerak dengan lincah pada saat bertempur dan menggunakan exp tempur untuk meningkatkan kemampuannya. Dia memiliki semua persyaratan untuk mempelajari [Pejalan Malam].

'Lagipula, kehancuran dari Kolam Ajaib Semesta akan menarik perhatian hewan buas kuno ke Benua Feinan.'

'Meskipun para dewa bekerjasama untuk membunuh hewan kuno itu, jasadnya akan menutupi langit Feinan, menimbulkan bayangan kelam di langit.'

'Sejak itu, Feinan di malam hari terasa lebih lama dibandingkan siang. Malam bisa berlangsung sekitar 14 jam dan siang hari sekitar 10 jam lamanya.

Inilah salah satu alasan mengapa Marvin memilih untuk mencapai Penguasa Malam.

Pejalan Malam adalah satu-satunya kelas yang cocok pada area Feinan!

Namun, jika Marvin ingin menjadi Pejalan Malam, Marvin masih harus mencari pelatih.

Kelas rahasia ini tidak semudah kelas ranger, dimana hanya seorang yang benar-benar terpilih saja yang akan menjalaninya.

Pejalan Malam mempunyai organisasi kecil dengan beberapa anggota. Meski begitu, untuk bergabung di dalamnya, orang tersebut harus menjalani ujian yang sangat sulit.

Marvin mengetahui salah satu lokasi dari organisasi tersebut. Dia harus pergi ke daerah Menara Tiga Cincin!

Namun orang itu... sedikit agak aneh.

...

Walaupun pertempurannya dengan pembunuh gelap itu dimenangkan olehnya, namun Marvin masih belum terlihat mampu!

Meskipun dia naik level dengan cepat, itu saja belum cukup. Jika dia tidak bisa melindungi dirinya sendiri, bagaimana ia dapat melindungi yang lainnya?

Misi pendalaman telah matang dipikirkan Marvin. Untuk mempersiapkan kekuatannya, masih banyak jalan yang dapat ditempuhnya.

Sebagai contoh, sekarang saatnya mendapatkan beberapa buah belati lengkung kelas satu. Dia tahu dimana ia bisa mendapatkannya.

Selama perjalanan kesana, mungkin ia akan meningkatkan level belatinya sendiri dulu.

Masih pada level [Pemula] sebaga mantan Penguasa Malam... ini tidak ada apa-apanya!

Walaupun dia masih harus melakukan sesuatu hal sebelum meninggalkan Kota Tepi Sungai.

...

Sesosok bayangan dengan cepat mendekati gerbang kota.

Seorang pembunuh bayangan level dua!

Marvin yang bersembunyi dibalik dinding kota, melihatnya datang dan segera keluar.

"Tuan!"

Kyle Amber melihat Marvin dan segera memberi hormat.

Sebagai seorang peri yang diciptakan oleh dewa peri, Amber tidak dapat meningkatkan kekuatannya lagi. Namun utusan Marvin merupakan pembunuh tingkat 2 yang cukup tangguh.

Supaya dapat mengalahkan dua orang barbar itu, Amber dan Agate telah melakukan serangan keputusasaan. Serangan itu sudah agak lama, dan barbar tersebut mulai pulih sedikit demi sedikit.

Mereka belum menunjukkan kekuatan yang sesungguhnya, mereka hanya bermain-main dengan apa yang mereka punya.

Tidak hanya kejam terhadap sesama, mereka juga kejam terhadap diri sendiri.

Kehadiran Amber di Kota Tepi Sungai memang sudah diprediksi oleh Marvin.

Marvin membiarkan tim Lynx pergi demi mencari jejak dan menangkap orang yang bersembunyi darinya.

Sebenarnya, Amber telah membuntuti mereka kembali ke Kota Tepi Sungai.

"Apa kamu telah menemukan sesuatu?" tanya Marvin.

Tim Lynx hanyalah sekumpulan petualang. Marvin tidak terlalu menghiraukannya.

Yang Marvin inginkan adalah orang yang membuntuti mereka.

"Saya tahu," kata Amber. "Saya tahu siapa yang menyuruh Verne membuat masalah."

"Namanya adalah Toshiroya, anak dari raja kota utara yang baru saja datang."

"Dia cukup kaya dan katanya dia tertarik untuk menguasai wilayah itu."

"Aku telah mendengarkan pembicaraan Toshiroya dengan Verne. Dia menginginkan sesuatu di Lembah Sungai Putih. Namun dia bilang bahwa sesuatu telah terjadi... dan rencananya harus tertunda ke Lembah Sungai Putih."