"Kakak Kou?" Seseorang yang berteriak itu sepertinya tak yakin jika ia adalah Qin Zhi'ai dari belakang, sehingga suaranya terdengar tidak pasti dan penuh keraguan.
Mengapa ia tidak bisa berada jauh dari orang-orang yang tidak ingin ia jumpai?
Mendengar suara itu, kepalanya menjadi sakit sebagai reaksi alami tubuh. Ia berpura-pura tidak mendengar dan mempercepat langkahnya, mencoba untuk melarikan diri dari situasi yang penuh masalah ini, secepat mungkin.
Ternyata, seseorang yang telah berteriak kepadanya, menaikkan suaranya dan berteriak "Kakak Kou" lagi, membuatnya tidak punya alasan untuk pergi. Kemudian ia berjalan menuju Qin Zhi'ai dengan sepatu haknya yang berbunyi riuh, makin dan semakin keras seiring detik berlalu.
Sekarang ia tidak bisa melarikan diri…..Qin Zhi'ai mengerutkan kening, kemudian berbalik dengan wajah yang tersenyum dan berkata,"Qianqian."
"Ternyata benar engkau, kakak Kou. Aku memanggil namamu beberapa kali, tetapi engkau tidak menjawab. Kupikir aku memanggil orang yang salah," Jiang Qianqian berkata, sambil memasang wajah tersinggung.
Qin Zhi'ai sudah bertemu Jiang Qianqian beberapa kali di bawah identitas Liang Doukou, jadi ia tahu bahwa Jiang Qianqian ingin mempermalukannya dengan sesuatu yang ia ketahui, jika ia ingin berbicara langsung pada Qin Zhi'ai.
Qin Zhi'ai mengeluh dalam hati bahwa kedua bersaudara ini menghabiskan terlalu banyak waktu untuk berkelahi satu sama lain, tetapi ia tetap memaksakan sebuah senyuman dan berkata, " Di sini agak sedikit kacau dan ribut dengan begitu banyak orang di dalam ruangan, jadi aku tidak bisa mendengarmu".
Ia berpikir Jiang Qianqian akan mencari masalah dengan jawaban itu, tetapi kali ini, ia bersikap baik. " Ya benar, di sini sangat ribut."
Sambil mengatakan itu, ia memegang tangan Qin Zhi'ai seperti takut mendapatkan penolakan darinya, dan membawa Qin Zhi'ai menuju orang-orang yang tadi sedang berbicara dengannya. "Kakak, sudah lama kami tidak melihatmu, dan kami semua rindu padamu. Kemarilah dan mengobrol dengan kami."
Ketika Qin Zhi'ai semakin dekat dengan mereka, ia baru menyadari bahwa mereka sedang membicarakan suami-suami mereka.
"Suamiku pergi ke Prancis beberapa hari yang lalu dan membelikanku sebuah tas tangan. Lihatlah betapa jeleknya. Para lelaki ini memiliki selera yang buruk," seorang wanita berisi berdiri di depan Qin Zhi'ai sambil menunjuk pada tas tangan edisi terbatasnya dan berbicara dengan wajah yang tampak terganggu. Sangat jelas bahwa tujuan sebenarnya adalah untuk memamerkannya.
"Aku pikir hanya suamiku yang mempunyai selera buruk, tapi ternyata mereka semua sama saja. Lihatlah, kalungku, berliannya terlalu besar…" Seorang wanita yang lebih tua menyentuh kalung yang sedang dipakainya dan tangannya berhenti dengan sengaja pada berlian biru yang berkilau.
Segera setelahnya, wanita yang berdiri di sebelah Qin Zhi'ai berbicara dengan malu, " Mereka memang begitu! Suamiku membelikanku hadiah setiiap kali ia melakukan perjalan bisnis. Sepatu yang aku pakai saat ini, harganya hampir satu juta, tapi sayang sepatu ini tidak cocok dengan satu pun gaunku.
"Oh begitu, suamiku juga sama."