Chapter 36 - Gadis ini Punya Kekasih?!

Setelah hasil undiannya keluar, seluruh murid di kelas protes.

"Ye Wan Wan? Puteri Salju? Yang benar saja!"

"Ada apa denganmu, hey ketua kelas! Bagaimana sih kamu mengundinya?

Sang Ketua kelas menghadapi komentar murid-murid perempuan tanpa bisa berkata, "Bu..bukan aku yang mengundinya!"

Apapun hasilnya, Si Xia yang mengambil undinya sendiri, kan?

"Tidak mungkin! Si Xia tidak akan pernah berpasangan dengan orang seperti dia! Bukankah itu sama saja seperti seekor serigala yang masuk kandang macan?"

"Dengan membiarkan Ye Wan Wan tampil dalam pementasan penting ini, bukankah hanya akan mempermalukan kelas F kita di hadapan semua kelas?"

Di atas podium, ekspresi wajah Liang Li Hua pun menjadi suram.

Ye Wan Wan!!

Mengapa harus Ye Wan Wan lagi?

Tetapi Liang Li Hua sudah terlanjur mengumumkan di depan kelas bahwa siapapun yang terpilih, tidak seorangpun diperbolehkan untuk mempermasalahkannya. Tidak ada cara baginya untuk menggantikannya dengan orang lain.

Liang Li Hua tidak memiliki pilihan lain. Dia menatap Si Xia dan bertanya, "Si Xia, bagaimana menurutmu? dia akan menjadi lawan mainmu."

Saat ini, pemuda itu masih menggenggam kertas undian tersebut, masih tidak percaya bahwa dia tadi yang mengambil undi itu.

Belum pernah dia menghadapi keputusan yang sesulit ini dalam hidupnya.

Setelah beberapa saat, dengan terpaksa berkata, "Terserahlah."

Aku sudah mengambil kertas undian dengan tanganku sendiri, bagaimana mungkin aku membatalkannya sekarang?

Seluruh murid merasa gelisah mendengar jawaban Si Xia; mereka menginginkan Liang Li Hua untuk melakukan pengundian ulang.

Liang Li Hua memandang penampilan Ye Wan Wan yang tidak menarik, merenung beberapa saat, lalu berkata, "Anak-anak mohon tenang. Sebelumnya saya sudah menegaskan untuk bertindak adil, kita akan lakukan berdasarkan keputusan dari hasil undian. Karena Si Xia tidak keberatan, maka pemeran utama telah ditetapkan dan tidak ada yang diperbolehkan untuk membahasnya lagi!"

Saat ini permasalahannya bukan lagi mengenai apakah Ye Wan Wan akan membuat masalah, melainkan soal kapan.

Dengan pemikiran itu, Liang Li Hua menghampiri Ye Wan Wan dan memberikan peringatan, "Pertunjukan kali ini sangatlah penting. Jika kamu mengacau, bahkan aku pun tidak mampu untuk membantumu!"

Baru kemudian Ye Wan Wan bangun.

Bagaimana dia bisa terpilih untuk memerankan Puteri Salju dan menjadi duri bagi gadis-gadis lain hanya dengan tidur siang?

Ye Wan Wan yang sebelumnya pernah ditangkap oleh Si Ye Han yang dalam hal ini karena masalah surat cinta, jadi dia tidak harus berurusan dengan ini sebelumnya dan dia benar-benar lengah.

Jika saja aku mengetahui hal ini lebih cepat, aku tentu tidak akan membiarkannya terjadi!

Dengan sifat Si Ye Han yang posesif dan pencemburu, jika dia mengetahui aku berperan sebagai kekasih orang lain, dan bahkan terdapat adegan berciuman di bagian akhir cerita…

Apa hal ini dapat dikategorikan selingkuh?!

"Sial! bagaimana bisa aku terjebak dalam situasi ini bahkan di saat aku tidak sedang melakukan apa-apa?!" Ye Wan Wan mengacak-acak rambutnya dan hampir saja tumbang.

Melihat reaksi lawan mainnya yang seperti itu, wajah Si Xia berubah menjadi suram.

Siapa sebenarnya di sini yang terjebak dalam hal yang di luar kendali mereka?

Apa perempuan ini sebenarnya berpura-pura seolah dia adalah orang yang kurang beruntung?

"Tunggu… Bu Guru! Bolehkah saya melepaskan peran ini?" Ye Wan Wan segera mengangkat tangannya.

Mendengar hal tersebut, murid-murid perempuan seketika menjadi kesal lagi.

Apa! Ye Wan Wan, si jelek aneh! Idola kita saja bahkan tidak menolak dia, tapi dia justru berani melepas peran itu!

Wajah Liang Li Hua seketika dipenuhi kemarahan, "Ye Wan Wan, beraninya kamu memperlakukan sekolah seperti rumahmu? Melakukan hal sesukamu? Tanpa aturan? Jangan lupa bahwa kamu masih dalam masa percobaan!"

Ye Wan Wan berkomat-kamit setelah Liang Li Hua menghardiknya, "Sial!"

Ketika itu, pemuda yang berada di sampingnya merasa tidak tahan lagi, "Ye Wan Wan! Sebenarnya siapa orang yang kau bilang sial itu?"

Ye Wan Wan memandang sinis sang idola sekolah yang hampir meledak dalam amarah karenanya. Menopang dagunya dengan tangannya, Ye Wan Wan menggerutu dengan komat-kamit, "Tapi aku mempunyai kekasih. Kalau kekasihku tahu dan menjadi cemburu lalu apa yang harus kulakukan? Aku yang bingung di sini, oke?"

Si Xia menatap wajah Ye Wan Wan, wajah itu, yang mampu menutup hati orang hanya dengan satu tatapan dan tiba-tiba terdiam.

Gadis ini mempunyai kekasih…

Kekasihnya… pasti buta…