Ye Youyou menundukkan kepalanya dan melangkah maju. Kegelapan di sekitarnya menutupi matanya. Dia kehilangan arah.
Mobil-mobil melaju dengan cepat, dan penduduk setempat berjalan di trotoar. Cahaya kuning terpancar dari lampu-lampu jalan di atas. Hawa panas dan udara yang lembab terasa menyesakkan, membawa rasa putus asa.
Cuaca mendung ini memperhebat rasa sakit dalam hati Ye Youyou. Rasa sakit itu menyebar ke seluruh tubuhnya, yang tak lama kemudian menggoncang tak terkendali.
Kepalanya terasa mulai berputar. Dia tidak dapat menahannya lagi lalu berjongkok dan mulai menangis tersedu-sedu.
Banyak pejalan kaki yang memperhatikan Ye Youyou, tetapi yang mereka lakukan hanyalah memandangi wanita itu saja. Tidak ada yang berhenti untuk menanyakan keadaannya.
Daaaaarrrr …
Awan gelap berkumpul, dan kilat menyambar di langit. Suara gemuruh guntur memperingatkan para pejalan kaki untuk segera berlindung.