Tubuh Lin Qian tertahan di kasur yang lembut, dan Li Zhicheng berada di atasnya, sepenuhnya menghalangi cahaya dan pandangannya. Begitu menggairahkan, namun juga membuat gelisah. Li Zhicheng meletakkan tangannya di sisi tubuh Lin Qian dan menatapnya. Dia sepertinya sedang meneliti atau mengagumi tubuhnya dengan matanya yang kelam dan tidak terburu-buru untuk memulai.
Lin Qian merona malu-malu di bawah tatapannya yang penuh teka-teki dan berkata dalam kecemasan, "Apa yang kau lihat?"
Dia tidak menjawabnya, namun ada kilatan senyum di matanya. Senyuman itu bagaikan air beriak di sebuah danau yang jernih, dan riak itu mengalun jauh ke kedalaman pupil matanya, di mana cahayanya begitu sendu.
Kemudian suasana kembali hening. Mata Li Zhicheng begitu cerah dan memukau. Dia berpenampilan seperti biasa dan tidak ada sesuatu yang lebih, yang, walaupun begitu, membuat Lin Qian merona.