Chereads / Perjuangan Menembus Surga / Chapter 15 - Latihan

Chapter 15 - Latihan

Sinar hangat matahari menerobos masuk melalui jendela menyinari sebuah kamar yang tampak rapi.

Dalam ruangan, seorang pemuda dengan bertelanjang dada duduk bersila di atas ember kayu. Kedua tangannya bertautan membentuk sebuah simbol. Kedua matanya tertutup rapat sementara napasnya tenang tapi dalam.

Dalam ember kayu di bawah pemuda itu, cairan hijau misterius berkilau.

Ketika ia berlatih, cairan hijau di dalam ember perlahan menguap, menampakkan aliran sinar hijau di udara. Perlahan-lahan aliran itu naik ke atas dan menggeliat masuk ke dalam hidung sang pemuda bersamaan dengan tarikan napasnya.

Setelah aliran itu masuk ke dalam tubuhnya, wajah pemuda itu tampak lembut dan berkilau.

Ia merasa seolah-olah Dou Qi di dalam tubuhnya telah meningkat, wajah pemuda itu menampilkan senyum cerah.

Meski telah memastikan keberhasilannya, pemuda itu tidak berhenti sampai di situ. Matanya tetap tertutup rapat dan tangannya masih dalam posisi yang sama. Dia bahkan tidak bergeming dan mempertahankan posisinya layaknya ingin menyedot semua energi dalam cairan hijau tersebut.

Cairan hijau yang masuk ke dalam tubuh pemuda itu pun perlahan diserap oleh kulitnya, memperkuat tulang dan membersihkan jalur Qi nya…

Di bawah kegelisahan pemuda itu, semakin banyak aliran hijau yang keluar dari ember dan perlahan-lahan, berubah padat hingga bisa menutupi dada telanjang pemuda dalam kabut tersebut.

Saat latihan tersebut, sinar matahari yang masuk melalui jendela perlahan-lahan melemah dan ruangan itu menjadi lebih dingin.

… ..

Dalam ember kayu, pemuda itu mengumpulkan gumpalan hijau terakhir lalu bulu matanya bergerak-gerak sebelum dia membuka matanya menampakkan sepasang pupil hitamnya.

Di antara mata hitamnya, sebuah cahaya putih lewat namun kali ini, sedikit mengandung warna hijau.

Menghela napas perlahan, pemuda itu segera berdiri dan membiarkan tetesan air dingin mengalir di tubuhnya. Merenggangkan tubuhnya dan merasakan Dou Qi yang melimpah di dalam tubuhnya, pemuda itu bergumam: "Secepat ini, mungkin aku bisa mencapai Duan Qi 5 dalam dua bulan…"

Setelah menyiapkan semuanya, Xiao Yan mengurung diri di dalam kamarnya selama setengah bulan. Selama dia mengurung diri di kamar, selain makan dan merawat fungsi tubuhnya, dia melatih Qi nya tanpa berhenti.

Meskipun latihan itu sangat membosankan dan melelahkan, namun tetap tak sebanding dengan celaan dan ejekan yang Xiao Yan terima selama tiga tahun terakhir.

Tiga tahun penuh ejekan telah mengajari dia betapa pentingnya kekuatan di dunia ini…

Meskipun hari berlalu dengan membosankan, hasilnya akan menggembirakan.

Efek ember obat mujarab dari Yao Lao jauh lebih kuat dibanding yang Xiao Yan dan juga pembuatnya, Yao Lao pikirkan. Yao Lao pikir akan memakan waktu setidaknya sebulan agar Xiao Yan mencapai Duan Qi 4, tapi Xiao Yan hanya menguasainya dalam waktu setengah bulan…

Melihat hasil ini, Yao Lao bahkan terkejut pada kecepatan dan ketangkasan yang Xiao Yan latih. Meskipun Xiao Yan telah melakukan ini sebelumnya, namun dengan kecepatan yang dia miliki saat ini, bukankah itu sangat luar biasa?

Bagian yang paling penting dan paling sulit dari latihan Dou Qi adalah pada dasar-dasarnya. Untuk mencapai Duan Qi 10, orang-orang akan memakan 10 bahkan hingga 20 tahun… Tentu saja, setelah mencapai Dou Zhe maka kecepatan mereka berlatih akan meningkat secara cepat. Jika seseorang hanya bisa menaikkan satu Duan Qi dalam setahun sebelum menjadi Dou Zhe, maka setelah menjadi Dou Zhe, orang itu hanya bisa naik beberapa bintang dalam setahun…

Ketika kinerja Xiao Yan dalam setengah bulan ini beberapa kali lebih cepat, setidaknya hal itu begitu mengejutkan.

….

Keluar dari ember tanpa ragu-ragu, Xiao Yan kembali menatap cairan hijau di dalam ember. Karena latihan yang telah dia lakukan, warna hijau tersebut berubah menjadi lebih terang, kemudian dia menggeleng tak berdaya sambil berbisik: "Bisakah cairan ini bertahan hingga satu setengah bulan?"

Menyeka tetesan air yang tersisa, Xiao Yan mengenakan bajunya sembarangan kemudian merangkak naik ke atas tempat tidurnya yang lembut. Setelah itu, ia mengambil Potongan Logam Hitam di balik bantalnya.

Karat pada baja itu sudah dibersihkan oleh Xiao Yan hingga nampak halus dan bercahaya. Tampak cukup misterius.

Selama setengah bulan, Xiao Yang selalu mengamati Potongan Logam Hitam yang mengandung teknik Dou level Xuan rendah ini dengan teliti setiap kali ia tengah beristirahat dari latihannya.

Dalam setengah bulan, dengan instruksi Yao Lao, Xiao Yan akhirnya sedikit paham mengenai teknik yang ada. Tetapi yang membuat Xiao Yan sedikit kecewa adalah karena kurangnya Dou Qi dia tidak bisa menggunakan teknik tersebut untuk sesuatu yang berguna.

...

Memegang Potongan Logam Hitam di antara kedua telapak tangannya, Xiao Yan memejamkan mata dan menggunakan Persepsi Jiwanya mengamati Potongan Logam Hitam tersebut.

Ruangan itu kembali terasa damai ketika Xiao Yao menenangkan napas.

Terjadi hening panjang sebelum Xiao Yan membuka mata dan mengangkat tangan kanannya. Tangan kanannya melengkung seperti hendak mencakar lalu Xiao Yan memaksa Dou Qi nya, dengan cepat melalui beberapa Qi dan titik-titik tekanan di telapak tangannya berubah menjadi kekuatan.

"Peng…"

Xiao Yan menunjuk vas keramik kemudian membuat beberapa bentuk lingkaran lalu vas tersebut jatuh ke bawah meja. Akibat kejadian tersebut, vas itu pun hancur menjadi potongan-potongan yang tak terhitung jumlahnya.

"Hah, meskipun teknik Dou berada di level Xuan, Dou Qi ku terlalu lemah dan aku hampir tidak bisa menggunakan teknik itu." melihat kehancuran yang ia sebabkan, Xiao Yan berbisik pada dirinya sendiri: "Melihat kekuatan tersebut saat ini, jika aku ingin memiliki kekuatan yang bisa menyerap kekuatan seseorang untukku maka aku harus berada di Duan Qi 7."

"Terserahlah, ayo ke aula untuk mencari beberapa teknik Dou yang lebih rendah. Penyerap Tangan ini, terkadang tidak akan terlalu berguna. Tapi karena aku bisa melatih Dou Qi ku lagi, aku tidak perlu menggunakan metode bodoh yang sebelumnya…" Mendesah lagi, Xiao Yan turun dari tempat tidurnya sambil melirik cincin hitamnya yang bergerak sebelum meninggalkan rumah.

Menyipitkan matanya menyesuaikan diri dengan cahaya matahari, Xiao Yan hati-hati menutup pintu kamarnya kemudian dengan malas berjalan di atas jalan bebatuan ke arah belakang kamar.

Jalan bebatuan itu memiliki sisi hijau. Warna hijau yang melimpah dan kontras dengan panas terik yang terlihat menenangkan.

Di sisi jalan lainnya, suara tawa seorang gadis belia menyambutnya.

Karena merasa mengganggu ketenangannya, Xiao Yan mengerutkan alis dan mencari sumber tawa, dia melihat beberapa orang gadis berjalan ke arahnya.

Di antara gadis-gadis itu, seorang gadis cantik sedang tertawa. Wajahnya yang mempesona benar-benar menutupi gadis-gadis lain di sampingnya.

Dia adalah gadis yang kemampuannya di bawah Xun Er saat tes Dou Qi, Xiao Mei.

Melirik wajah gadis yang pernah mengikutinya ke mana-mana dan berkali-kali memanggilnya Biao-ge* itu, kilatan mengejek nampak di wajah Xiao Yan. Menggelengkan kepala ringan, Xiao Yan mengatur pandangannya.

*Biao-ge adalah panggilan untuk saudara laki-laki yang bukan dari keluarga asli. Panggilan ini lebih formal dibanding ge-ge yang lebih akrab.

Ketika Xiao Mei sampai di tempat Xiao Yan, tawa cantik Xiao Mei terhenti saat melihat Xiao Yan…

Paparan cahaya matahari membuat pemuda tanpa ekspresi dengan tangan di belakang kepalanya ini terlihat begitu menawan.

Melihat keberadaan pemuda yang semakin dekat itu, sepasang mata cantik Xiao Mei memperhatikan Xiao Yan, mencoba menelisik apakah senyum yang terulas di bibirnya itu senyum tulus atau mengejek. Tiba-tiba, Xiao Mei merasa seperti telah kehilangan sesuatu…

Tiga tahun lalu, pemuda itu, di ujung bibirnya, memiliki senyum yang memabukkan.