Chapter 220 - Pulang (3)

"Yun Xiao, siapa pun yang melukaimu, aku akan membalasnya!"

Yun Luofeng tidak akan pernah membiarkan siapa pun di sekitarnya terluka!

Yun Xiao menatap wanita di hadapannya dan menunjukkan sebuah senyum tipis. "Aku memilikimu dan itu sudah cukup."

Yun Xiao bisa mengorbankan siapa pun di dunia ini tetapi bukan Yun Luofeng! Dan, Yun Xiao tidak akan peduli dengan siapa pun di dunia ini yang telah menelantarkan dia. Selama Yun Luofeng ada bersamanya, baginya itu sudah lebih dari cukup!

Yun Luofeng mengangkat kepalanya yang terbenam di dada Yun Xiao dan tersenyum lembut. "Kita telah pergi untuk waktu yang lama. Aku pikir kakek tuaku pasti sudah benar-benar marah kepadaku, dan sekarang apa yang telah aku perbuat di Kerajaan Liujin sudah diketahui oleh orang banyak di Kerajaan Longyuan. Aku harus pulang ke rumah sebelum orang dari Longyuan mencari tahu tentang semua ini."

Pulang ke rumah ….

Seberapa hangat dari dua kata itu bagi Yun Xiao yang tidak mempunyai keluarga? Mulai saat ini, di mana pun Yun Luofeng berada itu akan menjadi rumahnya!

"Baik, mari kita pulang."

Kerajaan Longyuan.

Di ruang utama Kediaman Jenderal, Jenderal Yun mendengar seorang pelayan melaporkan dengan wajah yang dingin. Suasana hati Jenderal sangat buruk semenjak sang nona pewaris pergi tanpa pemberitahuan, semua orang di Kediaman Jenderal sangat berhati-hati karena takut akan Jenderal yang mungkin melampiaskan kemarahannya kepada mereka. "Yang … Yang Mulia," pelayan itu dengan hati-hati menatap kakek tua itu dan berkata dengan lemah lembut, "Yang Mulia Putra Mahkota telah hilang dan Nona pergi tanpa pemberitahuan. Orang-orang semua bergunjing bahwa Nona tidak bersedia membiarkan Yang Mulia Putra Mahkota menikahi Mu Wushuang, jadi Nona memaksa Yang Mulia untuk kawin lari dengannya sebagai ganti atas penyembuhan terhadap penyakit Yang Mulia."

Brak!

Kakek tua itu memukul meja dengan kemarahan, yang langsung hancur menjadi dua bagian. Cangkir tehnya terjatuh ke lantai dan teh itu tumpah berceceran di lantai.

"Siapa yang memulai kabar angin ini?"

Pelayan itu menelan ludah dan menjawab dengan suara yang goyah, "Orang-orang dari Keluarga Mu yang melakukannya."

Jenderal Yun belum mendengar rumor itu secara pribadi, ataupun tidak mengetahui seberapa mengerikannya isi dari rumor tersebut. Jika dia mendengar kata-kata itu, dia sudah pasti tidak akan bisa mengendalikan amarahnya dan akan membunuh orang-orang itu di tempat.

Singkatnya, atas perintah orang-orang dari Keluarga Mu, semua orang membicarakan mengenai Yun Luofeng dan Gao Ling!

Semua hal yang mereka bicarakan mengenai Yun Luofeng benar-benar tidak tahu malu. Putra Mahkota tidak mencintainya, tetapi Yun Luofeng menggunakan kesembuhan sebagai sebuah ancaman, memaksa Putra Mahkota untuk kawin lari dengannya! Kasihan Putra Mahkota pasti terjatuh ke tangan Yun Luofeng! Karena Yun Luofeng terbiasa menempel kepada Putra Mahkota seperti seekor limpet[1.Moluska kecil, dengan cangkang kerucut ditemukan menempel ke batu. Dalam sebuah kalimat, hewan ini juga mempunyai arti seseorang yang bergantung kepada orang lain dan mengabaikan ruang pribadi orang tersebut], Yun Luofeng pasti telah memerkosanya.

Segera, semua wanita di Kerajaan Longyuan, yang mencintai Putra Mahkota, menggertakkan giginya kepada Yun Luofeng! Jika Yun Luofeng muncul di hadapan mereka, mereka pasti akan bergegas maju untuk merobeknya menjadi berkeping-keping!

Pada titik ini, Yun Luofeng, yang baru saja kembali ke Kerajaan Longyuan, tidak mengetahui apa yang terjadi beberapa hari ini. Namun, sesaat dia melangkah masuk ke gerbang Kota Kerajaan, dia menemukan bahwa semua orang menatapnya dengan pandangan aneh. Yun Luofeng berhenti sejenak dan mengerutkan keningnya, tetapi dia tidak berpikir banyak mengenai itu dan pergi ke arah Kediaman Jenderal ….

"Apa yang kau katakan? Yun Luofeng sudah kembali?"

Di Kediaman Perdana Menteri.

Mu Xingchou sedang berada di ruang belajar membahas beberapa isu dengan bawahannya. Setelah dia mendengar laporan dari pelayannya, wajahnya berubah suram dan dia mengejek, "Aku tidak menyangka bahwa dia akan mempunyai nyali untuk kembali! Kali ini, aku tidak akan pernah membiarkannya pergi!"

Setiap kali Mu Xingchou memikirkan penghinaan yang dideritanya di gerbang Kota Kerajaan hari itu, dia tidak bisa menahan amarahnya.

Related Books

Popular novel hashtag