Lagi pula, ia sudah mengirim 1 dosen ke rumah sakit, jadi mengirim satu lagi tidak mengubah apa-apa!
Maka dari itu, ia memutuskan untuk melanjutkan rencananya apapun akibatnya. Profesor Smith ini juga harus masuk rumah sakit! Tekat dan… niat untuk membunuh terlintas di matanya.
"Senior Song, dosen Smith itu orang asing? Bagaimana orangnya?" tanya si Bulu Lembut dengan penasaran.
"Oh, profesor itu? Ia adalah pria yang kuno. Yah, ia bisa mengajar dengan cukup baik." Song Shuhang tertawa dan dengan santai mengklik nama Profesor Smith di dalam pesan itu.
Setelah itu, foto orang Inggris dengan wajah yang tegang dan kaku dan dengan rambut yang disisir dengan hati-hati muncul.
Kota Kampus Jiangnan memiliki database sendiri. Selama orang mempunyai hak yang memadai, mereka bisa mencari informasi para mahasiswa dan dosen-dosen.
"Ia terlihat agak keras, apa dia tinggal di ruang guru juga?" tanya si Bulu Lembut dengan gugup.
"Ya." balas Song Shuhang tanpa banyak pikir. Ia hanya menganggukkan kepalanya sebelum melanjutkan mengisi data si Bulu Lembut untuk daftar dan membayar tiket.
Si Bulu Lembut tersenyum dengan malu-malu sebelum dengan diam-diam menuju ke arah balkon dan memakai alat sakti, 'Menaiki ke tingkat lebih tinggi, Kau akan Melihat Seribu Mil Lebih Jauh'.
Tidak lama kemudian, ia menemukan sasarannya, Profesor Smith, yang sekarang sedang membawa jalan anjingnya di tepi sungai di dalam kampus.
''Aneh, apa angin dingin bertiup lewat?' Tiba-tiba, orang Inggris yang tegang dan tua ini merasakan angin dingin yang meniup kerah bajunya sambil kebingungan.
'Maaf, aku benar-benar minta maaf. Sama seperti Profesor Renshui, ketika semuanya selesai , aku akan menebusmu.' lagi-lagi si Bulu Lembut bergumam selama setengah hari sebelum di telapak tangannya muncul jimat emas.
Di kampus, tepi sungai…
Dosen Inggris yang galak merasa tidak enak badan dan memutuskan untuk kembali ke tempat tinggalnya. "Haimu, ayo kembali. Ini waktu yang tepat, Aku harus mempersiapkan materi untuk kelas besok."
Setelah berbicara, Professor Smith menarik tali anjingnya.
"Wuu.. wuu!" Seketika itu, anjing yang sebenarnya jinak itu tiba-tiba menyalak dan matanya berubah menjadi merah.
Profesor Smith merasakan ada kekuatan yang kuat menarik tali anjingnya. Yang biasanya Haimu, anjing kecil yang jinak itu akan dengan patuh mengikuti ketika di tarik talinya.
Profesor Smith mengerutkan kening dan bahkan menarik tali dengan paksa.
"Woof!" Kali ini anjing itu mengikuti tarikan tali itu, tapi malah sebaliknya, ia menerkam dengan mata merahnya! Dengan mulut terbuka lebar, anjing itu mengincar dan menggigit dengan kejam betis Profesor Smith yang kurus.
"Oh tidak! Tolong! Tolong aku!" kata-kata Inggris terdengar di tepi sungai seraya Profesor Smith menjerit.
❄❄❄
15 menit kemudian.
Rumah sakit gabungkan dosen Kampus Jiangnan, kamar diisi dua orang.
Profesor Renshui sedang berbaring di kasur dengan kedua kakinya tergantung di atas, menunjukan posisi yang memalukan. Istrinya membawa anak mereka dengan ekspresi yang tidak tahu harus menangis atau tertawa.
Kemudian, pintu terbuka dan orang Inggris dengan wajah yang galak masuk ke kamar.
"Eh? Profesor Smith? Bukannya kau menggantikan kelasku besok siang? Apa yang terjadi denganmu?" tanya Profesor Renshui dengan terkejut.
"Aku… digigit Haimu. Tsk, anjing yang kurawat. Kata dokter gigitannya terlalu kejam dan tulangnya retak, oleh karena itu aku harus dirawat. Tsk, akan kubunuh dan rebus dia setelah keluar dari rumah sakit besok! Ss…" jawab Profesor Smith dengan bahasa Mandarin. Kemarahannya tidak mempengaruhi artikulasinya yang baik dan jelas.
Jelas, Profesor Smith sangat sedih setelah digigit anjing yang ia rawat dan seakan anjing itu tidak bersyukur. Dengan menggigit dengan kejam, itu membuat Profesor Smith mati! Rebus! harus direbus!
"…" Profesor Renshui merasa kejadian hari ini ganjil!
❄❄❄
Sementara itu, Song Shuhang sudah selesai memesan tiket kereta untuk si Bulu Lembut.
Kemudian, pesan baru lain muncul dari akun kampus.
"Jurusan 19, Kelas 43, Jurusan Teknik Mekanik, Sekolah Merancang Mekanik dan Manufaktur Jurusan ke 19, Kelas 43, tolong dicatat: Profesor Smith juga terluka dan dirawat. Maka dari itu, kelas English besok siang ditiadakan untuk setengah hari. Para mahasiswa, tolong sebarkan berita ini dan bersiaplah! Terima kasih."
Pesan singkat ini disiarkan 3 kali seperti biasa.
Selanjutnya, disiarkan ulang setiap setengah jam, menutupi pesan yang sebelumnya.
"…" Ketika Song Shuhang melihat pesan singkat ini, ia merasa seakan 10.000 kuda berlarian dihatinya.
Ia berbalik dan menatap si Bulu Lembut yang sedang tersenyum manis. Ia merasa kejadian hari ini ada yang ganjil!
❄❄❄
Akhirnya, Song Shuhang setuju untuk ikut si Bulu Lembut ke Kota J- karena ia tidak ada alasan lagi untuk tidak menemaninya.
Ia tidak akan terpikir bahwa kedua dosen dirawat di rumah sakit secara bergilir. Kesempatan seperti ini, seperti memenangkan undian dan sekarang mereka sudah mendapatkannya… Itu juga karena kecelakaan kedua dosen itu membuat Song Shuhang besok libur, di bawah tatapan si Bulu Lembut, ia memesan tiket ke Kota J.
Karena tiket mereka di pesan secara berurutan, tempat duduknya juga berdekatan.
"Omong-omong, si Bulu Lembut, apakah gara-gara kau kedua dosen itu di rawat?" Shuhang menatap si Bulu Lembut dekat tanpa berkedip. Ini biasanya cara untuk menekan musuh. dengan tatapan itu, orang yang berbohong akan merasa tidak nyaman.
Kejadian hari ini terjadi terlalu kebetulan. satu dosen dirawat, dan satu dosen penggantinya. Lalu, tidak sampai tiga menit dosen itu dibawa ke rumah sakit. Alur melodrama macam apa ini?
Song Shuhang pikir kalau ia sudah melewati umur untuk berimajinasi tentang wuxia, manusia super, dan mimpi-mimpi semacam itu sudah hilang sejak dulu dari hidupnya. Namun, sekarang, ia mencurigai si Bulu Lembut- mungkin ia memiliki kemampuan yang unik yang bisa mengirim dua dosen Song Shuhang ke rumah sakit?
Lebih lagi, bayangan gilanya mengarah ke arah yang seram- mungkin nona ini sebenarnya nyonya muda dari organisasi gelap yang menakutkan, seperti di film-film? Dan, akan ada orang-orang suruhan yang bersembunyi di sebelahnya yang selalu memenuhi keinginannya setiap saat? Akhirnya, ketika ia ingin ditemani oleh Song Shuhang ke Koat J besok, orang-orang itu dengan kejam mengirim kedua dosen itu ke rumah sakit?
Meskipun si Bulu Lembut menatap lurus ke mata Song Shuhang, ia berusaha mengatur ketenangannya. "Bagaimana mungkin? Aku bukan orang yang seperti itu, tidak? Kau harus percaya aku, Senior Song!"
Matanya jernih seperti air danau suci yang tidak pernah tercemar sebelumnya. Namun… kenapa dia memakai kata 'Aku'?
Untungnya, Shuhang tidak melanjutkan topik ini, seakan ia sekedar bertanya.
"Kita harus berangkat sekitar 3:10 sore dan sampai di stasiun Kampus Jiangnan jam 3:30 sore. Semenjak sekarang masih ada waktu, bagaimana kau cari informasi tentang Kuil Lampu Hantu' di internet? Aku akan keluar untuk membeli dua set sarapan. Ada makanan yang kau tidak suka ? tanya Song Shuhang.
"Tidak, aku bisa makan apa saja!" balas si Bulu Lembut. Seakan ia mencoba menutupi ketidaknyamanan, meskipun ia tidak suka paprika hijau, ia akan tetap menelannya!
"Kalau begitu,selamat mencari informasi tentang Kuil Lampu Hantu, Aku akan segera kembali. Seandainya teman-teman sekamarku tiba-tiba kembali, beritahu mereka kalau kau itu temanku." Song Shuhang melambaikan tangannya dan pergi.
Setelah Song Shuhang pergi, si Bulu Lembut menyusut di kursi depan komputer, merasa bersalah. Lalu, ia melanjutkan mencari informasi tentang semua kuil-kuil yang ada di area Jalan Luo Xin di Kota J dan memeriksanya satu-satu dengan hati-hati.
❄❄❄
2 Juni, sore, pukul 3 sore.
Teman-teman sekamarnya Song Shuhang sudah menerima pemberitahuan kampus, dan tidak kembali hari ini.
"Bulu Lembut, ayo berangkat," panggil Song Shuhang.
"Ok," si Bulu Lembut menundukkan kepalanya dengan putus asa dan berdiri dari komputer.
Setelah mencari selama setengah hari, ia masih belum menemukan informasi Kuil Lampu Hantu. Apalagi, tidak tahu apa yang terjadi dengan Pendekar Kelana dari Sungai Utara, tapi dia tidak muncul sepanjang sore.
Song Shuhang membereskan dan memasukkan makanan yang ia beli di Surga Makanan ke dalam kulkas, lalu meninggalkan catatan kecil untuk 3 teman kamarnya, mengatakan bahwa ada makanan di kulkas dan mereka bisa mengambilnya.
Ia membawa tas selempang-didalamnya ada ponselnya, power bank dan kabel pengisi baterai. Ia tidak tahu berapa lama perjalanan ini, tapi akan susah jika baterai ponselnya habis.
Si Bulu Lembut menarik koper besarnya dan mengikuti Song Shuhang dari belakang.
Melihat raut wajahnya yang kecewa, Shuhang bertanya. "Kau belum menemukan Kuil Lampu Hantu?"
"Tidak ada informasi itu sama sekali. Bahkan aku tidak yakin kalau namanya sudah ganti atau sudah tiada. Sekarang, aku hanya bisa ke Kota J dan bertanya penduduk disana." balas si Bulu Lembut dengan lemas.
"Jangan kuatir, itu akan baik-baik saja, kita akan menemukannya. Ayo ke sana dulu kalau begitu."
Keduanya berbincang sambil berjalan dan menuruni lift.
Jam 3 sore. Kerumunan di dalam asrama sudah meningkat dan semua mahasiswa yang sudah ada kelas mulai kembali ke asrama.
"Ah Hang, dimana kau akan bermain-" Di depannya adalah teman-teman sekelasnya. Seketika itu, perhatian mereka langsung tertarik ke si Bulu Lembut yang di belakang Shuhang - Nona yang begitu tinggi dan cantik!