Chereads / Perpustakaan Jalur Surga / Chapter 28 - Tetua Mo yang Sangat Marah

Chapter 28 - Tetua Mo yang Sangat Marah

Zhang Xuan tidak mengetahui kejadian yang terjadi pada Klan Wang. Setelah kelasnya berakhir, ia berjalan ke arah Paviliun Ikhtisar.

"Mungkin kultivasiku sudah berkembang dengan pesat, namun diriku masih tidak memiliki pemahaman yang mendalam akan teknik bertarung dan yang lainnya. Aku harus segera melihatnya! Dan juga, aku harus melihat teknik kultivasi 1-Dan dan 2-Dan. Kalau tidak, saat aku akan mengajar tanpa mengetahui suatu apa pun, aku mungkin hanya seakan menyerahkan diri untuk dikeluarkan!"

Zhang Xuan mengalami penerobosan beberapa dunia pada kultivasinya kemarin malam, menyebabkan kekuatannya melonjak dengan pesat. Namun, pengetahuannya akan teknik bertarung dan semacamnya sangatlah kurang. Terlebih lagi, ia tidak memiliki pengetahuan mendalam mengenai teknik kultivasi 1-Dan dan 2-Dan. Sebagai contoh, saat dirinya sedang memberikan bimbingan terhadap Zhao Ya sebelumnya hari ini, dirinya tidak tahu teknik kultivasi macam apa yang harus ia berikan padanya untuk memecahkan permasalahan atas Tubuh Yin Murni miliknya.

Ini adalah waktu yang baik untuk sedikit melakukan penelitian dan mempersiapkannya untuk kelas besok.

Sebaliknya, jika dirinya tidak dapat menjawab pertanyaan dari para muridnya, maka ia akan menunjukkan ketidakpeduliannya.

"Tetua Mo!"

Kembali mendatangi Paviliun Ikhtisar, Tetua Mo tetap masih menjaga pintu masuknya.

"Untuk apa kamu datang ke sini?"

Kemarin, orang ini, mengejar kesombongannya, datang ke tempat ini untuk membuat onar, sehingga Tetua Mo memiliki kesan yang buruk terhadapnya. Melihatnya di sini lagi hari ini, ia hanya bisa memasang muka masam.

"Aku ingin melihat buku panduan mengenai teknik bertarung!" Zhang Xuan membungkuk.

"Teknik bertarung? Tingkat kultivasi seseorang adalah inti dari kekuatan yang dimilikinya. Alih-alih berlatih secara benar dengan teknik kultivasimu, kamu hanya perlu mempelajari contoh buruk dari yang lainnya, mengejar kesombongan, menikmati kenikmatan ilusi dan bersantai. Hari ini, jangan kamu pikir dapat memasuki Paviliun Ikhtisar!"

Tetua Mo melambaikan tangannya untuk mengusirnya.

Menurutnya, tujuan Zhang Xuan datang ke tempat ini bahkan bukan untuk membaca buku-buku … namun, ia di sini hanya untuk melihatnya sekilas dan mengingat beberapa poin terbaiknya sehingga dirinya dapat menunjukkan pembawaan seorang yang berpengetahuan luas.

Larangan terbesar dalam membimbing seorang murid adalah memberikan pengetahuan yang tidak lengkap. Ketika wadah pengetahuanmu hanyalah setengah penuh, mudah bagi kultivasi seorang murid menjadi kacau karena bimbingan yang salah.

Kemarin, Zhang Xuan berada di tempat ini sebanyak dua kali dan selama dirinya berada di sini, ia hanya dengan santai melihat-lihat isi dari berbagai buku panduan secara sekilas. Karena kecepatannya itu, ia bahkan mungkin tidak mengingat judul dari buku tersebut, apalagi, mengingat semuanya. Apa lagi maksud dari perilakunya itu, selain mengejar kesombongannya?

Paviliun Ikhtisar adalah tempat bagi para guru untuk mengadakan penelitian dan mempelajari berbagai hal. Bagaimana bisa orang seperti itu diperbolehkan masuk!

"Aku hanya mengejar kesombongan dan menikmati kenikmatan dari ilusi?" Zhang Xuan mengedipkan mata dan kebingungan nampak pada matanya.

Mengapa ia harus mengatakan hal seperti itu?

Dirinya tidak dapat menahan diri untuk bertanya, "Tetua Mo, sungguh aku datang ke tempat ini untuk mempelajari berbagai hal dan bukan untuk membuat onar…."

Tap tap tap!

Tepat saat ia tengah menjelaskan situasi tersebut, langkah kaki dapat terdengar dari belakangnya dan terdengar suara yang anggun.

"Tetua Mo, aku akan masuk ke dalam untuk mengambil beberapa buku!"

Berbalik untuk melihat siapa orang tersebut, ternyata ia adalah dewi yang bertemu dengannya kemarin, Shen Bi Ru!

Pada saat ini, Shen Bi Ru mengenakan pakaian berwarna ungu muda. Tubuh rampingnya dilengkapi dengan figur yang luar biasa dan wajah sempurnanya memancarkan aura yang istimewa dan lembut kepada sekitarnya.

"Oh, Laoshi Shen. Masuklah!" Melihat bahwa dirinya adalah Shen Bi Ru, Tetua Mo bahkan tidak sedikit pun mencoba untuk menghadangnya.

Shen Bi Ru tidak hanya memiliki paras yang cantik, ia juga memiliki reputasi sebagai seorang yang genius di antara para guru. Meskipun baru berusia 20 tahun, dirinya sudah mencapai Tingkat Petarung 5-Dan tingkat puncak, hanya beberapa langkah lagi menuju alam Pixue.

"Terima kasih, Tetua Mo!" Ia menganggukkan kepala dengan anggun. Melihat ke sampingnya, dilihatnya Zhang Xuan, yang sedang berdiri di sampingnya, dirinya sedikit kaget.

Dulu, meskipun Zhang Xuan tidak pernah menyatakan cinta padanya, ia akan tersipu malu setelah melihat dewinya dan tidak dapat berbicara dengan benar di hadapannya, malu-malu seperti seorang wanita. Bahkan orang yang paling bodoh pun dapat menyadari bahwa sesuatu terasa janggal.

Sesungguhnya, dia mengira bahwa kejadian serupa juga akan terjadi saat ini. Namun, ia hanya menatapnya sekilas sebelum dirinya berbalik, juga kekagumannya pada dewinya itu benar-benar sirna dari matanya yang jernih seperti mata air murni, seakan dirinya sudah kebal terhadap kecantikannya.

Hal yang terpenting adalah bahwa Zhang Xuan tidaklah kuat, dan dirinya juga mendapat nilai yang buruk pada Ujian Kualifikasi Guru. Alhasil, ia akan selalu merasa lebih rendah setelah melihat guru lainnya, membuatnya memiliki sifat tidak percaya diri. Meskipun begitu, saat ini, hanya dengan berdiri di sana, ia terlihat bermartabat dengan aura seseorang yang luar biasa. Hanya dengan melihat pembawaannya saja, ia adalah sungguh seorang yang berbeda dari dirinya di masa lalu.

Mengingat kembali situasi saat mereka bertemu kemarin, dirinya bahkan berani secara langsung menyangkal Shang Bin. Shen Bi Ru hanya dapat merasa bingung. Sejak kapan seorang pemuda canggung yang merasa rendah diri, berubah begitu pesat?

"Tetua Mo, aku juga berada di sini untuk menelusuri beberapa buku. Mengapa wanita itu diperbolehkan masuk sedangkan aku ditolak?" Zhang Xuan tidak sadar akan apa yang dipikirkan tetua itu dan hanya memberi isyarat dengan tidak berdaya.

Meskipun mereka berdua adalah seorang guru, ia bahkan didiskriminasi dengan tidak diberikan hak untuk menelusuri paviliun itu. Nasib buruk macam apakah ini!

"Laoshi Shen masuk ke dalam paviliun untuk belajar. Perihal untuk apa tujuan kamu masuk ke dalam, kamu seharusnya lebih mengetahuinya! Apa masih perlu aku menjelaskannya untukmu?" Tetua Mo bergumam dengan dingin.

"Hanya terdapat berbagai buku panduan di dalam sana, kegiatan apa lagi yang mungkin akan aku lakukan?" Dengan senyuman pahit, Zhang Xuan menggelengkan kepala. "Tentu saja aku memasuki paviliun untuk membaca berbagai buku dan meningkatkan pengetahuanku!"

"Meningkatkan pengetahuanmu? Hmph!" Tetua Mo tidak senang mendengarnya.

[Membalik halaman buku tanpa henti, bahkan tidak berhenti untuk membacanya dengan benar dan kamu menyebutnya dengan belajar? Setiap teknik kultivasi yang terdapat di dalamnya memiliki harga yang tidak terbandingkan. Tidak mungkin kamu berharap dapat meningkatkan pengetahuanmu secara pesat hanya dengan membalik semua halaman dari banyaknya buku bahkan tanpa mengutip catatan darinya! Bagaimana kamu bisa belajar seperti itu.]

"Tetua Mo!"

Tepat saat ia akan lanjut menjelaskan, Shen Bi Ru sedikit tersenyum, senyumnya mengingatkan kita pada bunga yang bermekaran, seraya ia berkata, "Laoshi Zhang mungkin datang ke sini benar-benar untuk belajar. Maka, mengapa kamu tidak biarkan saja ia masuk! Jika dirinya dihadang seperti ini, maka tidak akan memberikan kesan yang baik kepada guru lainnya!"

"Hm! Karena Laoshi Shen memohon atas namamu, aku akan mengizinkan kamu untuk masuk. Namun, biar aku beri tahu hal ini terlebih dulu. Jika kamu ingin membaca berbagai buku, bacalah dengan sungguh-sungguh. Apabila aku melihatmu hanya berjalan ke sana dan kemari serta membuat masalah, tunggu dan lihatlah bagaimana aku akan menghukum dirimu!"

Tetua Mo memberi isyarat.

"Terima kasih!" Zhang Xuan mengangguk, lalu ia menangkupkan tangannya ke arah Shen Bi Ru untuk menunjukkan apresiasi atas bantuannya sebelum berjalan masuk ke Paviliun Ikhtisar.

"Hm?"

Sesungguhnya, Shen Bi Ru mengira karena ia telah membantunya, guru itu akan memanfaatkan kesempatan ini untuk memulai obrolan dengannya. Namun, dengan begitu saja ia berbalik dan meninggalkannya, membuat Shen Bi Ru sedikit tertegun.

Meskipun ia sedikit terkejut, dirinya tidak begitu menghiraukannya dan mengikutinya dari belakang menuju Paviliun Ikhtisar.

Merupakan hal yang biasa saja baginya untuk menolong Zhang Xuan, tidak ada alasan atau niat tertentu di balik tindakannya. Karena guru itu tidak ingin berbicara dengannya, dirinya juga sangat senang dapat terhindar dari percakapan dengannya.

"Mengingat bahwa mendatangi Paviliun Ikhtisar akan menjadi sangat sulit. Lain waktu, mungkin aku tidak akan dapat masuk ke sini lagi!"

Berdiri di hadapan rak-rak buku, Zhang Xuan tidak bergegas membuka beberapa buku dan malah, menggaruk kepalanya.

Ia tidak tahu alasan mengapa Tetua Mo menghadangnya, namun dirinya sangat yakin bahwa alasan tersebut berkaitan dengan identitasnya sebagai guru terburuk di akademi.

Identitasnya itu sangatlah buruk sekali ke mana pun ia pergi. Tidak hanya dalam hal merekrut para murid, bahkan rekan kerjanya juga memandangnya rendah. Alasan utama mengapa dirinya masih dapat masuk saat ini adalah berkat perkataan Shen Bi Ru. Namun, bagaimana saat lain waktu?

"Paviliun Ikhtisar ini tidak terlalu besar juga. Jika aku bergegas, aku mungkin akan dapat menelusuri semuanya hari ini! Dengan begitu, aku tidak perlu datang ke sini lagi lain waktu!"

Tiba-tiba, sebuah pemikiran melintasi benaknya.

Karena Tetua Mo sangat bertekad untuk menghentikannya, ia hanya perlu melakukan hal tersebut sehingga tidak perlu lagi baginya untuk datang ke sini lain waktu.

Mengingat ukuran dari perpustakaan ini, terdapat ratusan ribu buku di sini. Bahkan jika seseorang akan menghabiskan sisa hidupnya di sini, mereka mungkin tidak akan dapat selesai membaca semuanya. Meskipun begitu, dirinya berbeda! Tidak peduli buku macam apa itu, selama ia membalikkan halamannya, ia akan dapat menyusun buku yang identik dengannya di dalam Perpustakaan Jalur Surga bahkan juga tercatat segala kekurangannya!

Jika dirinya bergegas melakukannya, seharusnya tidak mustahil baginya untuk merekam semua buku ini dalam kepalanya dalam satu hari saja.

Saat ia berhasil melakukannya, dirinya tidak perlu mendapatkan berbagai masalah lagi hanya untuk datang ke tempat ini untuk mencari berbagai buku.

"Mulai!"

Saat pemikiran tersebut muncul di benaknya, Zhang Xuan tidak membuang waktu lagi dan langsung berjalan ke arah rak buku pertama.

Tanpa memperhatikan akan buku apakah itu, ia dengan santai meraih banyak buku di genggamannya dan sreksreksrek, terus membalik isinya.

Hu hu hu!

Tepat seperti yang ia harapkan, Perpustakaan Jalur Surga tersentak dan buku yang identik sama dengan yang berada pada genggamannya muncul pada rak buku yang berada di dalam pikirannya.

"Um, inilah caranya!"

Setelah menyadari bahwa memungkinkan untuk menyusun beberapa buku dalam waktu yang bersamaan, ia berjalan maju dan menggenggam beberapa buku lalu merekamnya ke dalam kepalanya secara bersamaan.

Srrrreeeek! Srrrreeeek!

Suara langkah kaki dan lembaran buku yang terus dibalik-balikkan bergema di Paviliun Ikhtisar itu.

"Guru itu, ia tetap beraninya mengklaim bahwa … dirinya tidak membuat pertunjukkan dengan niat mengejar kesombongan?"

Tetua Mo yang berada di luar untuk menjaga perpustakaan itu, selama ini sudah memperhatikan Zhang Xuan sejak ia memasuki perpustakaan. Sebelumnya, guru itu membolak-balik sebuah buku dalam sesaat dan meletakkannya kembali. Meskipun sangat jelas terlihat bahwa ia tidak begitu serius dengannya, setidaknya hal itu masih dapat diterima. Kini, ia mengambil beberapa buku sekaligus dan memainkannya, meletakkannya kembali ke dalam raknya sebelum ia bahkan dapat melihat judulnya dengan jelas.

Apa yang sedang ia lakukan?

Apakah dirinya berada di sini untuk membaca buku atau memilih kol?

Terlebih lagi, setelah melihat buku panduan yang baru saja dilihat guru itu, ia merasakan serangan yang memusingkan.

"Kultivasi Wisteria","Berbagai Dasar dalam Hubungan antara Lelaki dan Wanita","Cara untuk Menggabungkan Yin dan Yang","Penyulingan Pil Zamrud Hijau","Aspek-Aspek Terpenting yang Harus Diingat dalam Menempa Peralatan"….

Terdapat berbagai buku dengan berbagai macam jenis.

Teknik kultivasi, teknik bertarung, kultivasi ramuan medis … bahkan hubungan antara lelaki dan wanita … selama merupakan sebuah buku, tidak ada yang tidak akan dibolak-balik oleh guru ini!

Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan mereka masing-masing dan terdapat limit pada tenaga seseorang. Mustahil bagi seseorang untuk menguasai semua bidang yang ada. Oleh karena itu, seseorang harus memilih dengan benar buku mana yang harus mereka baca. Namun, guru ini membuka semua buku tanpa ragu sedikit pun. Apakah dirinya benar bahwa ia tidak datang ke tempat ini untuk membuat onar?

"Dirinya pasti datang ke tempat ini untuk membuat onar! Saat ia akan pergi, aku pastikan untuk memberinya pelajaran!"

Wajah Tetua Mo menjadi kelam seraya bergumam dengan dingin.