Chereads / Chronicles of the Vanished King's / Chapter 2 - Ujian Penerimaan Akademi

Chapter 2 - Ujian Penerimaan Akademi

Pagi itu, distrik bawah lebih ramai dari biasanya. Aria bergegas menyusuri jalanan berbatu yang sempit, menyelinap melewati kerumunan orang yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Hari ini adalah hari terakhir pendaftaran Academy Vakenholt, dan jika ia tidak sampai ke lokasi ujian tepat waktu, maka semua perjuangannya akan sia-sia. Setelah bertahun-tahun bertahan di distrik bawah, ia akhirnya mengumpulkan cukup uang untuk membayar biaya pendaftaran minimum, sebuah opsi khusus bagi mereka yang tidak memiliki sponsor atau status bangsawan. Namun, ini hanya awal.

Ujian penerimaan adalah tantangan sebenarnya.

1. Gerbang Akademi

Saat Aria tiba di depan gerbang Academy Vakenholt, ia langsung merasa kecil di hadapan kemegahannya. Dinding akademi terbuat dari batu hitam dengan ukiran rune bercahaya, dan di atasnya berkibar bendera biru berlambang pedang dan sihir, simbol akademi.

Di depan gerbang, ratusan peserta ujian sudah berkumpul.

Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak bangsawan atau petarung muda yang mengenakan pakaian mahal. Beberapa bahkan didampingi oleh pengawal pribadi. Aria menarik napas dalam. Tidak peduli latar belakang mereka, ujian ini adalah ujian individu. Semua orang akan diperlakukan sama, dan hanya mereka yang cukup kuat yang akan lolos. Seorang pria tinggi berbaju zirah hitam melangkah maju ke atas podium di dekat gerbang. Matanya tajam seperti elang, dan bekas luka di pipinya menunjukkan bahwa ia bukan sekadar pengawas biasa.

"Selamat datang di ujian penerimaan Academy Vakenholt,"

Suaranya menggema, membuat semua peserta terdiam.

"Hanya mereka yang benar-benar pantas yang akan diterima di sini. Jika kalian berpikir ujian ini mudah, lebih baik kalian pulang sekarang."

Beberapa peserta menelan ludah, tetapi tidak ada yang bergerak.

"Baik. Ujian pertama akan dimulai."

2. Ujian Pertama: Gerbang Seleksi

Tanpa banyak penjelasan, gerbang akademi terbuka, memperlihatkan lorong panjang yang berujung pada portal bercahaya biru.

"Masuk ke portal ini! Jika kalian berhasil keluar di sisi lain, kalian lolos ke tahap berikutnya."

Seketika, bisikan memenuhi udara.

"Apa maksudnya?"

"Tidak ada penjelasan lebih lanjut?!"

Namun, sebelum ada yang bisa mengeluh lebih lama, portal tiba-tiba mulai bergetar. Dari dalamnya, muncul bayangan besar berbentuk serigala hitam bermata merah, mengaum ganas sebelum menyerang kerumunan!Seketika, beberapa peserta mundur ketakutan, sementara yang lain bersiap bertarung.

Aria langsung menyadari sesuatu: portal itu adalah ujian pertama.

Mereka tidak hanya harus melewatinya, mereka harus bertahan dari serangan monster di dalamnya. Tanpa berpikir panjang, Aria melompat ke dalam portal.

3. Ujian Kedua: Labirin Kematian

Begitu Aria melewati portal, ia merasakan gravitasi berubah dan tiba-tiba ia terjatuh ke tanah berbatu. Ketika ia bangkit, ia melihat sekeliling, ia berada di dalam sebuah labirin raksasa yang dipenuhi kabut tebal. Dari kejauhan, terdengar suara langkah kaki berat dan raungan rendah, Monster. Di depannya, seorang peserta lain, seorang anak bangsawan dengan pakaian mahal, berjalan dengan angkuh.

"Hmph, ini mudah,"

katanya sambil mengeluarkan pedang berkilauan dari sarungnya.

Namun, sebelum ia sempat bergerak lebih jauh, sepasang mata merah menyala muncul dari kegelapan. Dalam sekejap, cakar raksasa menerjang dan menebas anak itu. Ia berteriak, tetapi tubuhnya segera menghilang dalam cahaya biru, menandakan bahwa ia telah dieliminasi dari ujian. Aria menahan napas. Labirin ini penuh dengan monster berbahaya. Jika seseorang mati di sini, mereka akan langsung dikeluarkan dari ujian. Ia menegangkan tubuhnya, tidak ada jalan lain selain menerobos labirin ini dan mencapai pintu keluar sebelum waktunya habis. Dengan hati-hati, ia mulai bergerak, menyelinap di antara bayangan, menghindari monster sebanyak mungkin. Tetapi ia tahu, cepat atau lambat, ia harus bertarung dan saat itu datang lebih cepat dari yang ia duga... Dari tikungan labirin, sosok besar berlapis tulang hitam muncul... seorang Death Knight dengan pedang besar yang berkilauan di bawah cahaya redup.

Aria menelan ludah.

"Sial..."

Di sinilah ujian sesungguhnya dimulai.