Chereads / Eyes Of Fate: A Hollow Victory / Chapter 3 - Bagian 3 - Takdir yang tidak bisa di putus

Chapter 3 - Bagian 3 - Takdir yang tidak bisa di putus

Bagian 3 - "Takdir yang Tidak Bisa di putus"

Langkah Gabriel terasa berat saat ia mundur selangkah. Benang emas yang sebelumnya telah ia putus kini kembali menjalin tubuh Lilith. Itu bukan regenerasi. Itu bukan kebangkitan.

Takdir menolak perubahan yang ia ciptakan.

"Ini... mustahil."

Gabriel mengangkat tangannya, matanya bersinar emas. Ia mencoba mencari titik kelemahan baru dalam benang Lilith, tapi kali ini... benang itu tidak memiliki titik putus.

"Hhh... hhh..." Lilith terengah-engah. Wajahnya pucat, darah hitam masih menetes dari bibirnya. Ia belum pulih sepenuhnya. Namun meski ia berada di ambang kehancuran, matanya masih memancarkan tatapan angkuh.

"Kau benar-benar berpikir bisa menghapusku begitu saja?"

Gabriel tidak menjawab.

Pria berambut hitam panjang yang berdiri di bayang-bayang tadi kini berjalan mendekat, senyum tipis di wajahnya. "Sekarang kau mengerti, kan?" katanya. "Takdir bukan sesuatu yang bisa diputus sesederhana itu."

Gabriel menatap pria itu tajam. "Siapa kau?"

Pria itu menyentuh dagunya, seolah berpikir sejenak. Lalu ia tersenyum kecil. "Sebutan yang pernah diberikan padaku? Hm... mungkin kau bisa memanggilku 'Arbiter'."

"Arbiter?"

"Hakim takdir."

Gabriel semakin waspada.

"Apakah kau yang mengembalikan Lilith?"

Arbiter terkekeh. "Aku? Tidak. Aku hanya mengamati. Yang mengembalikannya adalah dunia itu sendiri. Kau sudah memutus benangnya, tetapi dunia tidak mengizinkan perubahan itu terjadi. Jadi, benang itu tersambung kembali."

"Lelucon macam apa ini?" Gabriel mengepalkan tangan.

Arbiter menatapnya dalam, lalu menjawab dengan nada lembut tapi menusuk, "Kau pikir dunia akan membiarkanmu begitu saja, Gabriel Encore? Kau memegang kekuatan untuk memutus takdir. Itu adalah sebuah pelanggaran terhadap sistem yang sudah ada sejak awal mula kehidupan. Apa kau benar-benar percaya tidak akan ada konsekuensinya?"

Gabriel terdiam.

Jika dunia menolak perubahannya... apa artinya takdir benar-benar absolut?

Tidak. Itu tidak mungkin.

Ia telah memutusnya sekali. Ia bisa melakukannya lagi.

---

Takdir Tidak Bisa Diputus Dua Kali

Gabriel mengangkat tangannya lagi. Ia mencoba melihat benang takdir Lilith sekali lagi, tapi sesuatu telah berubah.

Benang itu kini lebih tebal. Lebih kuat. Dan yang paling penting-tidak memiliki titik putus.

"Apa...?"

Sebuah energi besar tiba-tiba meledak dari Lilith. Gabriel melompat ke belakang, sementara sang Ratu Vampir berdiri tegak dengan kekuatan yang baru. Luka-luka yang seharusnya membunuhnya kini mulai sembuh.

Ia menatap Gabriel dan menyeringai. "Aku harus berterima kasih padamu. Sejak pertama kali aku terlahir sebagai vampir, aku selalu terikat pada takdir keabadianku. Tapi kau... kau memberiku sesuatu yang tidak pernah kurasakan sebelumnya."

Lilith mengepalkan tangannya. Angin dingin berputar di sekelilingnya, membawa aroma kematian.

"Kau memberiku kematian. Dan karena itu, aku sekarang telah berevolusi."

Arbiter bertepuk tangan pelan. "Menarik, bukan? Takdir yang kau coba putus justru kembali dengan bentuk yang lebih kuat. Sekarang, Gabriel, kau memiliki pilihan."

"Kau bisa lari... atau kau bisa terus melawan sesuatu yang tidak bisa kau kalahkan."

Gabriel diam.

Pilihan? Sejak awal, ia tidak pernah memiliki pilihan. Ia hanya mengikuti alur yang telah ada.

Namun sekarang, jika dunia menolaknya... maka ia hanya punya satu pilihan.

Ia harus menemukan cara untuk menghancurkan takdir itu sendiri.

"...Aku tidak akan lari."

Arbiter tersenyum, seolah itulah jawaban yang ia harapkan.

Lilith mengangkat tangannya, energi kegelapan menyelimuti dirinya.

Pertarungan yang seharusnya berakhir... kini dimulai kembali.