Chereads / Eyes Of Fate: A Hollow Victory / Chapter 4 - Bagian 4 - Izin dari Dunia

Chapter 4 - Bagian 4 - Izin dari Dunia

Bagian 4 - "Izin dari Dunia"

Gabriel mundur selangkah. Matanya masih terpaku pada Lilith, yang kini berdiri lebih kuat dari sebelumnya. Seharusnya, ia sudah mati. Seharusnya, benang takdirnya telah putus. Tapi dunia tidak mengizinkannya.

Arbiter tersenyum, seolah menikmati kebingungan yang tergambar di wajah Gabriel.

"Sudah kubilang, bukan? Dunia menolak perubahan yang kau buat. Jika kau ingin benar-benar menghapus sesuatu dari takdir, kau harus mendapatkan... izin dari dunia itu sendiri."

Gabriel menatapnya tajam. "Omong kosong. Dunia tidak memiliki kehendak. Hanya manusia yang memiliki kehendak."

Arbiter menggeleng. "Kau salah. Kehendak dunia lebih mutlak daripada kehendak individu mana pun. Jika tidak, mengapa sejarah selalu mengulang dirinya sendiri? Mengapa peradaban selalu membangun, lalu menghancurkan diri mereka sendiri? Karena dunia memiliki keseimbangan. Dan yang kau lakukan adalah mencoba merusak keseimbangan itu."

Gabriel terdiam.

Benarkah itu?

Tidak. Ia tidak percaya. Jika dunia memiliki kehendak, maka kehendak itu harus bisa dipatahkan. Sama seperti benang takdir yang mengikat seseorang.

Tapi... bagaimana caranya memutus takdir dunia itu sendiri?

---

Pertemuan dengan "Dunia"

Gabriel menarik napas. "Kalau begitu, bagaimana caranya aku mendapatkan izin dunia?"

Arbiter tersenyum semakin lebar. "Itu pertanyaan yang bagus."

Seiring dengan ucapannya, sekeliling mereka mulai berubah. Kastil Lilith memudar. Langit malam perlahan berganti dengan sesuatu yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata-sebuah kehampaan tanpa batas, tanpa bentuk.

Gabriel berdiri di tengah kekosongan itu. Di hadapannya, sesosok cahaya biru mulai mengambil bentuk. Itu bukan manusia, bukan makhluk hidup... tetapi entitas yang mengawasi segala hal sejak awal waktu.

"Kau ingin izin?" suara itu terdengar, bergema di seluruh kehampaan.

Gabriel menatap lurus ke cahaya itu. "Ya."

"Untuk apa?"

"Untuk menghapus Lilith dari takdir."

Keheningan.

Lalu, entitas itu menjawab dengan suara yang dalam, menggetarkan.

"Takdir Lilith bukanlah hanya miliknya sendiri. Takdirnya terhubung dengan dunia ini. Jika kau ingin menghapusnya, kau harus membuktikan bahwa dunia tidak membutuhkannya."

Gabriel mengernyit. "Bagaimana caranya?"

"Buktikan bahwa keberadaannya tidak memiliki tempat dalam sejarah. Jika dunia menerimanya, maka aku akan memberimu izin."

---

Ujian Takdir

Tiba-tiba, Gabriel terhempas ke dalam lautan bayangan. Ia melihat kilasan masa lalu dan masa depan, benang-benang takdir yang terjalin seperti aliran sungai.

Lilith bukan hanya sekadar ratu vampir.

Ia adalah sebuah titik penting dalam sejarah, sumber dari banyak perubahan besar. Tanpa Lilith, akan ada celah dalam keseimbangan dunia.

Arbiter tertawa pelan. "Menarik, bukan? Lilith bukan hanya seseorang yang kau benci. Dia adalah bagian dari struktur dunia ini. Jika kau ingin menghapusnya, kau harus membuktikan bahwa dunia bisa berjalan tanpanya."

Gabriel mengepalkan tangannya.

Ia harus menemukan cara.

Jika dunia tidak bisa berjalan tanpa Lilith... maka ia harus mengubah struktur dunia itu sendiri.

Dan untuk itu, ia harus melakukan sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya-

Menulis ulang takdir dengan tangannya sendiri.