Langkah berat menggema di gua yang hening.
Voidborn Tyrant mulai berjalan maju, pedang hitam besar bertengger di bahu kirinya, mencerminkan aura kegelapan yang menyelimuti tubuhnya.
Di seberangnya, Kael berdiri dengan napas tersengal, tubuhnya penuh luka, namun matanya tetap tajam.
Di layar hologram yang melayang di depannya, statistik Voidborn Tyrant terpampang jelas.
Sambil tetap menjaga jarak, mereka berjalan memutar, saling menatap, mengukur langkah satu sama lain.
Kael berbicara kepada Sentra, AI yang selalu mendampinginya.
"Sentra, klaim hadiah."
—TING!
"Baik, Tuan. Anda telah mengalahkan 5 Voidborn biasa dan 3 Voidborn Champions. Anda mendapatkan kenaikan level. Sekarang Anda berada di level 10."
Di layar hologram, indikator level naik bersinar terang.
Namun, Kael masih tidak puas.
"Level kita sudah sama… Tapi stat-nya masih jauh di atasku. Nickname nya juga masih berwarna merah, Sial…"
Sentra muncul kembali.
"Tuan, sebaiknya Anda segera meminum ramuan pemulih kesehatan dan pemulih energi. Sisa HP Anda sekitar 70%, sementara Energi Anda hanya 6%. Dalam kondisi ini, Anda tidak bisa mengaktifkan Light Glove."
"Tsk… Ya, ya, ya. Beli sekarang!"
Sebuah void kecil muncul di dadanya, mengeluarkan dua botol kaca—satu berwarna hijau, satu lagi kuning.
Tanpa membuang waktu, Kael langsung menenggaknya sekaligus.
Begitu efek ramuan mulai terasa, Kael bertanya lagi.
"Sentra, kapak yang tadi aku gunakan, apakah bisa disimpan sebagai senjata?"
"Bisa, Tuan. Tapi kapak itu hanyalah kapak besi biasa. Tidak memiliki efek apapun, hanya menambah serangan fisik Anda."
(Statistik kapak ditampilkan: Serangan +25, Tanpa Efek Tambahan).
Kael mengangguk.
"Kapak ini butuh dua tangan, jadi mungkin berguna untuk serangan terakhir… Tapi untuk sekarang, dagger lebih fleksibel."
Tanpa ragu, Kael melompat ke samping, mengambil kapak itu.
Begitu tangannya menggenggamnya, kapak itu bersinar sebentar sebelum menghilang.
"Anda telah menyimpan Kapak Besi."
DUEL DIMULAI.
Tiba-tiba, Kael menerjang!
"HAAH!!"
Ia mengayunkan dagger-nya ke arah Voidborn Tyrant—tetapi…
"CLANGG!!"
Tyrant hanya menggunakan satu tangan untuk menahan serangan itu dengan pedangnya!
Benturan terjadi, percikan hitam dan emas meledak di udara.
Kael mencoba menekan lebih keras, namun Tyrant hanya mengayunkan pedangnya ke depan, dan Kael terdorong mundur beberapa meter!
Ia menggeram. "(Sial… Aku bahkan tidak bisa mendorong nya sedikitpun?)"
Kael berlari memutar, berusaha mencari celah.
Di dalam kepalanya, ingatan itu muncul kembali…
—Dua tahun lalu…
Saat insiden Void Break terjadi, Kael hampir mati di tangan monster ini.
Namun, Sentinel berambut perak mampu membunuh monster ini dalam satu tebasan.
Dan sekarang, Kael masih jauh dari titik itu.
"(…Jaraknya masih terlalu besar.)"
Namun, ini bukan saatnya untuk meragukan diri sendiri!
"Sekarang!!"
Kael melempar daggernya dengan kekuatan penuh ke arah Tyrant!
WUSHH!!
Namun…
"CLANGG!"
Tyrant menebasnya dengan mudah, menyimpangkan arah dagger itu sebelum bisa menyentuhnya.
Namun—Kael sudah bergerak!
Ia melompat tinggi ke udara!
"Sentra, kapak!"
Dalam sekejap, kapak muncul di kedua tangannya.
Kael mengayunkan kapaknya ke arah kepala Tyrant!
"HAAH!!"
—"CLANGG!!"
Tebasannya tertahan lagi!
Namun kali ini, Kael tidak berhenti.
"CLANGG! CLANGG! CLANGG!!"
Ia mengayunkan kapaknya bertubi-tubi, memaksa Tyrant untuk terus menangkis dengan pedangnya.
Namun—Voidborn Tyrant tetap tak tergoyahkan.
Kael mengertakkan giginya. "(Tidak cukup! Aku butuh lebih banyak kekuatan!)"
"Light Glove!!"
—TING!—
Dari tangannya, cahaya emas menyala terang, membentuk sarung tangan energi yang menyelimuti tangannya.
Energi itu merambat ke kapaknya, mengubahnya menjadi senjata bercahaya yang memancarkan aura suci.
Kael mengangkat kapaknya tinggi-tinggi…
Di saat yang sama, Voidborn Tyrant juga mengangkat pedangnya.
Kedua senjata itu beradu sekali lagi!
"CLANGG!!"
Ledakan energi terjadi di antara mereka, hembusan angin dari benturan itu membuat debu dan pecahan batu beterbangan di sekeliling.
Suara benturan logam bergema di udara saat pedang raksasa Tyrant beradu dengan kapak Kael. Percikan api berhamburan, dan kekuatan dahsyat dari bentrokan itu membuat keduanya terdorong mundur. Tanah di bawah mereka retak, menunjukkan betapa besarnya kekuatan yang mereka keluarkan.
Namun, Tyrant tidak memberi kesempatan. Dengan geraman yang menggema seperti monster purba, ia menghantamkan pedangnya ke tanah. BOOOM!! Gelombang kejut yang luar biasa menyebar, merobek tanah, menciptakan rekahan besar yang mengarah ke Kael.
"Sial!" Kael segera melompat ke samping, tubuhnya berputar di udara, memanfaatkan momentum untuk melempar kapaknya-gerakan yang sebelumnya ia gunakan untuk menghabisi Voidborn Champions. Kapak itu melesat, berputar dengan kecepatan tinggi, menciptakan desingan tajam di udara.
Namun, Tyrant lebih cepat kali ini. Dengan kekuatan luar biasa, ia mengangkat pedangnya dan MENAHAN kapak yang terus berputar di depan wajahnya!
Melihat kesempatan itu kael langsung lari memutar ke arah dagger nya yang terlempar oleh tebasan voidborn tyrant tadi, kael terus berlari sambil mencari celah, mata Kael menyipit. Ini kesempatan!
"Sentra, analisis kelemahannya! Aku butuh target!"
"Tuan, serang lututnya! Itu akan menggangu keseimbangannya!"
Tanpa ragu, Kael MELEMPARKAN DAGGERNYA tepat ke lutut Tyrant. CRACK! Dagger itu menancap meski tidak terlalu dalam, tetapi cukup untuk membuat monster raksasa itu tertunduk, salah satu lututnya menghantam tanah.
"ARGHHH!!" Tyrant mengerang keras, suaranya seperti badai yang meledak di langit.
Melihat kesempatan, Kael langsung melesat ke depan, siap menghabisinya. Namun, Tyrant tidak akan menyerah begitu saja! Dengan kekuatan brutal, ia MENEKAN PEDANGNYA KE DEPAN, menghantam kapak yang masih berputar di hadapannya, hingga kapak itu terpental jauh!
Kael terkejut, tapi tak punya waktu untuk bereaksi. Dalam sekejap, pedang Tyrant MENEBAS KE ARAHNYA!
"SIAL!!"
Dalam sepersekian detik, Kael menjatuhkan tubuhnya ke belakang, melakukan SLIDING DI TANAH. la nyaris merasakan udara panas dari tebasan maut yang hanya beberapa inci melewati wajahnya.
"Terlalu dekat..." pikirnya, menggertakkan gigi.
Begitu pedang melewati wajahnya Kael langsung meraih dagger yang menancap di lutut Tyrant dan MENGHUNUSKAN DAGGERNYA LAGI dan MENEKANNYA LEBIH DALAM KE LUTUT TYRANT.
"GRUAAARGHHH!!!"
Tyrant meraung, suaranya memenuhi arena pertempuran yang porak-poranda. Dengan amarah membuncah, ia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi dan MENEBASKANNYA SECARA VERTIKAL ke arah Kael yang masih di tanah!
Untungnya kael dengan cepat mencabut kembali dagger yang menancap di lutut Tyrant dan dengan reflek langsung menahan tebasan pedang itu sampai punggungnya menyentuh tanah.
"INI BURUK, TUAN! SEGERA BERPINDAH POSISI!" suara Sentra berkedip-kedip di telinga Kael.
"GW JUGA TAU, KOCAK! LU PIKIR SEMUDAH ITU BERGERAK SAAT BILAH PEDANG TEPAT DI HADAPAN WAJAH LU?!" Kael berteriak sambil menahan tebasan pedang dengan DAGGERNYA YANG KECIL sesuatu yang nyaris mustahil dilakukan.
Pedang Tyrant menekan keras, hampir menyentuh wajahnya. Napas Kael berat, tubuhnya menegang menahan kekuatan yang luar biasa besar.
"EEERRGHHH!!!"
Keringat menetes di dahinya. Jika ia tidak bisa bergerak dalam hitungan detik, ini akan menjadi akhir baginya!
Kael masih bertahan, tubuhnya bergetar menahan tebasan pedang raksasa yang menekan ke arahnya. Tapi di saat kritis itu, ia menutup matanya sejenak-memusatkan energi. Cahaya keemasan langsung MELEDAK dari tubuhnya, menyelimuti dirinya dalam aura yang berkilauan.
"HAAAARGHHH!!"
Kael menyalurkan seluruh kekuatan ke kakinya, lalu MENENDANG Voidborn Tyrant dengan kekuatan luar biasa!
BOOOM!
Dampaknya begitu besar hingga Tyrant TERPELANTING KE DEPAN, tubuhnya yang besar berguling menghancurkan tanah di sekitarnya. Debu dan batu beterbangan, udara bergetar karena kekuatan dahsyat dari tendangan itu.
Kael tidak membuang waktu. Dengan cepat, ia berbalik, menyalurkan cahaya keemasan ke dalam daggernya, lalu melemparkannya dengan presisi mematikan menuju pergelangan tangan Tyrant yang menggenggam pedangnya.
"SHHUUUKK!!"
Dagger itu menancap dalam!
"GRAAAAHH!!" Tyrant mengeram kesakitan. Tangannya yang terluka sedikit melemah, namun Kael belum selesai!
la berlari secepat kilat, melompat tinggi, dan MENGINJAK DAGGERNYA yang masih menancap di pergelangan tangan Tyrant.
"SSSRRETTTTT!!"
Dagger itu MENEMBUS SEPENUHNYA, memotong otot dan urat vital! Darah gelap Voidborn mengalir deras.
Tyrant yang murka MENGAYUNKAN TINJU KIRINYA ke arah Kael!
"!!"
Kael merespons dengan refleks secepat kilat. Dengan SATU TANGAN, ia MENAHAN pukulan itu!
DOOOM!!!
Dentuman besar mengguncang seluruh area! Gelombang kejut udara menyebar dari titik benturan, menciptakan badai kecil yang menyapu debu dan puing-puing di sekitar mereka.
Tapi akibatnya, genggaman Tyrant melemah. Pedangnya yang besar TERLEPAS DARI TANGAN KANANNYA.
Kael tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dengan cepat, ia MERAIH PEDANG TYRANT dengan tangan kanannya, lalu dengan kekuatan penuh, MENEBASKAN PEDANG ITU KE TANGAN KIRI TYRANT!
"GRAAAHHHHH!!!"
Tangan kiri Voidborn Tyrant TERPOTONG!!
Darah hitam meledak dari lukanya, dan raungan marahnya menggema ke seluruh penjuru.
"KAU SUDAH SELESAI!!" Kael berteriak, matanya bersinar keemasan.
la menggenggam pedang raksasa itu dengan KEDUA TANGANNYA, menyalurkan SELURUH ENERGI ke dalamnya. Cahaya keemasan MELEDAK, mengalir melalui bilah pedang, membuatnya bersinar seperti senjata ilahi!
"INILAH AKHIRMU!!"
Dengan seluruh tenaga, Kael MENGAYUNKAN PEDANG ITU MENUJU LEHER TYRANT!
SWOOSHH!!
Cahaya keemasan membelah udara. Tebasan itu begitu cepat dan kuat hingga menciptakan gelombang angin tajam yang menghancurkan batu-batu di sekitarnya.
SLAAASHH!!
Dalam sekejap, kepala Voidborn Tyrant TERPENGGAL!!
Tubuh raksasa itu bergetar sebelum akhirnya TERJATUH, menimbulkan guncangan besar yang mengguncang seluruh tanah di sekitarnya.
Darah hitam menyembur ke udara. Mata Tyrant yang dulu menyala dengan kebencian kini meredup, sebelum akhirnya padam.
Kael berdiri tegap di atas tubuh monster itu, napasnya berat. Cahaya keemasan yang menyelimutinya perlahan meredup.
DIA MENANG !!!.
Kael berdiri di atas tubuh Voidborn Tyrant yang telah tak bernyawa, dadanya naik turun dengan napas berat. Darah hitam pekat dari makhluk itu membasahi wajah dan bajunya, aroma logam bercampur dengan energi yang masih tersisa di udara.
Ia mengangkat kepalanya, menatap langit-langit gelap Labyrinth yang kini terasa lebih sunyi.
Dengan suara lelah, ia berkata, "Gua menang..."
Tubuhnya masih terasa berat, setiap ototnya menjerit kelelahan. Namun, senyum kecil tersungging di sudut bibirnya.
Hologram Sentra tiba-tiba muncul, melayang di udara dengan cahaya kebiruan yang khas.
"Selamat, Tuan. Anda berhasil mengalahkan boss Labyrinth ini," ucapnya dengan nada datar namun terdengar puas. "Anda mendapatkan beberapa item dan hadiah. Selain itu, level Anda mengalami peningkatan yang signifikan."
Kael mendengus kecil, masih mencoba mengatur napasnya. "Yaa, klaim," katanya sambil melambaikan tangannya asal-asalan.
Hologram Sentra mulai menampilkan informasi tentang peningkatan level dan hadiah yang Kael peroleh.
[LEVEL UP!]
Kael sekarang berada di Level 13
[Statistik Kael Saat Ini]
🩸 HP: 1300 (+300)
🔅 Energi: 1000 (+600)
⚔️ Kekuatan: 80 (+50)
🛡️ Ketahanan: 60 (+40)
⚡ Kecepatan: 65 (+40)
🧠 Kecerdasan: 50 (+30)
👁️ Kepekaan: 45 (+27)
[Item yang Diperoleh]
1. Duri Voidborn Tyrant
Fungsi: Koleksi, bisa dijual di market, atau di-craft menjadi senjata spesial.
2. Pedang Hitam Tyrant.
Statistik:
ATK: 380 (lebih kuat dari kapak dan dagger sebelumnya)
Efek: Menambah 10% damage saat melawan Voidborn
Keterangan: Pedang besar dengan energi kegelapan yang berasal dari Voidborn Tyrant.
3. Skill Baru – "Light Step"
Efek: Meningkatkan kecepatan gerakan 20% selama 10 detik.
Cooldown: 20 detik.
Keterangan: Memungkinkan pengguna untuk bergerak lebih cepat dan menghindari serangan dengan gesit.
"Anda benar-benar luar biasa, Tuan," lanjut Sentra. "Anda telah mengalahkan boss di Labyrinth khusus hukuman. Ini adalah pencapaian yang luar biasa."
Kael menghembuskan napas panjang dan merebahkan tubuhnya ke tanah, membiarkan tubuhnya menikmati sesaat kedamaian setelah pertempuran brutal tadi.
"Beli ramuan pemulih kesehatan," katanya tanpa membuka mata.
Void kecil muncul di depan dadanya, membentuk lingkaran gelap sebelum mengeluarkan sebuah botol kaca berisi cairan hijau berpendar.
Kael langsung mengambilnya dan meneguk dalam sekali minum. Sensasi hangat menyebar ke seluruh tubuhnya, luka-lukanya perlahan menutup, otot-ototnya tidak lagi terasa seperti akan robek.
Namun, alih-alih sepenuhnya pulih, HP-nya hanya naik sebagian.
Ia menatap botol kosong itu dengan kening berkerut. "Hah? Satu botol nggak penuh?"
Hologram Sentra muncul kembali, "Seiring meningkatnya level Anda, statistik tubuh Anda juga bertambah, termasuk HP dan energi. Itu sebabnya satu botol tidak lagi cukup untuk memulihkan seluruh HP Anda, Tuan."
Kael menggeram kecil, lalu dengan malas membeli satu botol lagi dan meminumnya. Barulah setelah itu, tubuhnya terasa pulih sepenuhnya.
Ia kemudian duduk tegak, menatap tangannya.
"Anehnya, sebelumnya gue sama sekali nggak bisa pakai kapak dan dagger dalam pertarungan, bahkan nggak pernah megang senjata Sentinel..." gumamnya, masih merenungkan apa yang terjadi.
Sentra dengan tenang menjawab, "Itu karena level dan statistik Anda meningkat, Tuan."
Kael mengerutkan dahi, "Jadi semakin gue naik level, semakin banyak senjata yang bisa gue gunakan dab gue juga semakin kuat?"
"Benar."
Kael terdiam sejenak, matanya sedikit berbinar. Jika terus seperti ini, ia bisa menjadi lebih kuat. Bahkan… mungkin suatu hari nanti ia bisa menyentuh rank Sentinel yang lebih tinggi.
Sentra melanjutkan,
"Apabila Anda menyelesaikan tugas harian, Expedition dalam Rift, serta mengalahkan monster-monster, level dan statistik Anda akan terus meningkat. Dengan itu, Anda akan mencapai rank Sentinel yang lebih tinggi, seperti Ascendant, Apex Sentinels, bahkan mungkin… rank tertinggi, Paragon."
Kael menyeringai kecil. Ada sesuatu dalam kata-kata Sentra yang membuat semangatnya menyala.
"Heh.... Kalau begituu."
Wajahnya berubah cerah, senyum kecil terbentuk di sudut bibirnya saat ia berpikir.
"Kalau begini, aku bisa bertarung bersama Sentinel Larasati..."
Bayangan dirinya berdiri sejajar dengan Larasati dalam pertempuran membuat dadanya bergetar penuh semangat.
Namun, di tengah kegembiraannya, sesuatu mulai mengganjal dalam pikirannya. Rasa penasaran yang mulai tumbuh menjadi kegelisahan.
— Semua ini terjadi setelah ledakan dari Void Hitam kemarin.
— Kemunculan AI di dalam pikirannya.
— Lalu tiba-tiba pertarungan ini, peningkatan kekuatannya yang terlalu cepat…
Kael mengerutkan alisnya.
"Untuk apa aku harus menjadi kuat?" pikirnya. "Kenapa aku harus menjalani tugas-tugas yang disebutkan oleh Sentra?"
Perasaan tidak nyaman mulai menyelinap dalam hatinya.
"Ini seperti ada seseorang yang sedang memanfaatkan aku…"
Ekspresinya berubah. Tatapan matanya yang tadinya penuh semangat, kini menjadi tajam dan penuh kecurigaan.
Kael memanggil Sentra kembali, suaranya terdengar lebih tegas.
"Hei, Sentra."
Hologram Sentra muncul kembali di hadapannya, tetap dengan pancaran cahaya birunya yang tenang.
"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?"
Kael menatapnya tajam, lalu berkata, "Gue yakin lu itu bukan hanya kebetulan. Seseorang pasti sudah melakukan sesuatu!"
Hologram Sentra tetap diam.
Kael melanjutkan, suaranya semakin penuh keyakinan, "Pasti ada alasan kenapa lu tiba-tiba muncul di pikiran gue dan menyuruh gue untuk jadi kuat!"
Dia mengepalkan tangannya, "Siapapun itu, jangan pikir gua bisa dimanfaatin."
"Justru sebaliknya…" Kael menyeringai. "Gue yang bakal memanfaatkan ini!"
Tiba-tiba, hologram Sentra mulai bergetar.
Glitch.
Beberapa kali.
Cahayanya berkedip-kedip, bentuknya distorsi, suaranya berubah seperti rekaman yang rusak.
"…Tuan… sistem… er…ror… deteksi… ke…pa… ta… tu…"
Seketika itu juga, tubuh Kael terasa ringan.
Tanah di bawahnya menghilang!
Kael melayang di udara, seperti saat ia pertama kali masuk ke dalam Labyrinth ini.
"Apa ini!?" Kael mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi gravitasi seolah tidak lagi berlaku.
Tiba-tiba, Void Hitam yang sama seperti kemarin muncul kembali.
Lubang hitam pekat, berputar seperti pusaran maut, menghisap udara di sekelilingnya.
"Sial… lagi!?"