Chereads / The Heptagon - Perang di Dalam Bayangan / Chapter 9 - Bab 09- The Heptagon

Chapter 9 - Bab 09- The Heptagon

Kisah The Heptagon bermula jauh sebelum zaman modern, tepatnya pada tahun 1900. Konon, dua tokoh penting yang identitas aslinya masih diselimuti misteri mendirikan organisasi ini dalam diam. Kedua pendiri tersebut kemudian mendapatkan julukan yang sangat terkenal di kalangan mereka: The Eyes dan The Head.

Cerita menyebutkan bahwa dua tokoh inilah yang dengan cerdik merancang strategi untuk memperluas kendali mereka ke seluruh penjuru dunia. Hanya 14 tahun sebelum pecahnya Perang Dunia I, The Heptagon diyakini memainkan peran penting di balik layar. Dalam bayang-bayang konflik global itu, organisasi ini diduga telah menginisiasi perang sebagai cara untuk melemahkan ekonomi berbagai negara, sehingga mereka bisa memperluas jaringan dan kekuasaan mereka.

Walaupun The Head merupakan salah satu pendiri, ia tak pernah secara resmi masuk ke dalam struktur organisasi ini. Sedangkan The Eyes pemimpin tertinggi yang menjadi simbol kendali penuh mengawasi jalannya operasi The Heptagon, memastikan bahwa setiap langkah dan strategi yang diambil selaras dengan ambisi besar mereka.

Simbolisme yang Mempesonakan

Simbol organisasi ini pun tidak kalah menakjubkan. The Heptagon diwakili oleh sebuah gambar segi tujuh dengan satu mata di tengahnya. Mata tunggal itu melambangkan pengawasan dan kontrol yang menyeluruh, sementara segi tujuh mengingatkan pada jangkauan kekuasaan organisasi ini yang merambah ke seluruh tujuh benua. Filosofi di balik simbol tersebut adalah bahwa The Heptagon memiliki kendali penuh atas segala sesuatu, mengawasi setiap pergerakan di dunia bawah kota, dan bahkan di negara-negara yang tampak terlepas dari kekuasaan mereka.

Struktur Organisasi

Di balik tirai misteri yang menyelimuti The Heptagon, terdapat struktur organisasi yang sangat terorganisir dan sistematis. Organisasi ini dipimpin oleh sebuah dewan elit yang dikenal sebagai The Council. Terdiri dari tujuh pemimpin elit, The Council mengawasi dan mengendalikan seluruh operasi The Heptagon di berbagai benua. Dari ketujuh pemimpin tersebut, satu nama yang selalu didengar adalah Sullivan Amorte Montera, yang lebih dikenal dengan julukan Mr. Ice.

Mari kita telaah satu per satu para pemimpin elit ini dan wilayah kekuasaannya:

1. Mr. IceWilayah: Benua Eropa, Pusat Operasi: London, Inggris

Struktur Bawahan: Setiap negara di wilayah Eropa di bawah kendalinya memiliki 50 bawahan, yang dikenal dengan julukan The Line 1 hingga The Line 50.

Catatan: Mr. Ice adalah sosok yang dingin dan terkendali, memancarkan ketenangan meski di tengah kekacauan. Ketenangannya inilah yang membuat dia mendapat julukan Mr. Ice, seolah-olah mampu membekukan segala rintangan yang menghadangnya.

2. Mr. ShogunWilayah: Benua Asia, Pusat Operasi: Shanghai, China

Struktur Bawahan: Di wilayah Asia, Mr. Shogun mengatur 48 bawahan di setiap negara, dengan nomor urut The Line 51 hingga The Line 98.

Catatan: Dengan warisan budaya yang kental dan strategi yang terinspirasi dari tradisi militer kuno, Mr. Shogun, menunjukkan bahwa dia memimpin dengan disiplin dan ketegasan yang sama seperti seorang panglima perang.

3. Mr. PatriotWilayah: Benua Amerika Utara, Pusat Operasi: Los Angeles, USA

Struktur Bawahan: Di Amerika Utara, Mr. Patriot memiliki 23 bawahan per negara, yang diberi nomor urut The Line 99 hingga The Line 121.

Catatan: Mr. Patriot, mencerminkan gaya kepemimpinannya yang penuh semangat dan nasionalis. Ia menggunakan karisma dan kekuatan retorikanya untuk menginspirasi dan mengarahkan bawahannya.

4. Mr. SambaWilayah: Benua Amerika Selatan, Pusat Operasi: Sao Paulo, Brasil

Struktur Bawahan: Di wilayah Amerika Selatan, Mr Samba memimpin 12 bawahan per negara, dengan nomor urut The Line 122 hingga The Line 133.

Catatan: Julukan Mr. Samba memiliki gaya kepemimpinannya yang energik dan penuh warna, seolah mengalun bagai irama samba yang mempesona namun penuh ketegangan.

5. Mr. Outback, Wilayah: Benua Australia, Pusat Operasi: Sydney, Australia (atau kota besar lain yang menjadi pusat aktivitas di Australia)

Struktur Bawahan: Untuk wilayah Australia, Mr. Outback mengatur 8 bawahan per negara, dengan nomor urut The Line 134 hingga The Line 141.

Catatan: Mr. Outback, dikenal karena kemampuan bertahan hidup di lingkungan yang keras dan tandus, mencerminkan semangat dan keuletan khas rakyat Australia.

6. Mr. SavannaWilayah: Benua Afrika, Pusat Operasi: Johannesburg, Afrika Selatan

Struktur Bawahan: Di wilayah Afrika, Mr. Savanna mengawasi 15 bawahan per negara, dengan nomor urut The Line 142 hingga The Line 156.

Catatan: Mr. Savanna, menggabungkan kekuatan tradisional dan modern dalam kepemimpinannya, menggunakan strategi yang fleksibel namun efektif untuk mengendalikan wilayahnya yang luas dan beragam.

7. Ms. Polar, Wilayah: Benua Antartika, Pusat Operasi: Sebuah basis rahasia di Antartika

Struktur Bawahan: Di wilayah yang paling ekstrem ini, Ms. Polar memimpin 5 bawahan per negara, dengan nomor urut The Line 157 hingga The Line 161.

Catatan: Julukan Ms. Polar mencerminkan kesejukan dan ketegasan Aurora dalam mengelola wilayah yang keras dan dingin. Meskipun Antartika tampak hampa, kehadirannya menunjukkan bahwa The Heptagon memiliki pengaruh di setiap sudut dunia.

Kekuatan dan Filosofi The Heptagon

Secara keseluruhan, The Heptagon bukanlah sekadar jaringan kriminal biasa. Organisasi ini telah menyusun struktur yang sangat rapi, memungkinkan mereka untuk mengendalikan pasar gelap, perdagangan ilegal, dan operasi bawah tanah di lima benua. Filosofi yang mendasari organisasi ini adalah kendali penuh simbol yang diwakili oleh segi tujuh dengan satu mata di tengah, mengingatkan bahwa mereka mengawasi setiap pergerakan di dunia.

The Eyes, sebagai pemimpin tertinggi, memiliki kekuasaan yang hampir tak tertandingi di antara semua struktur organisasi. Walaupun dua pendiri asli, The Eyes dan The Head, masih dirahasiakan, jelas bahwa The Eyes merupakan figur sentral yang memimpin The Council dengan visi yang luas dan strategis. Sementara itu, The Head, meskipun bukan bagian resmi dari struktur, tetap memiliki pengaruh yang terselubung dan mempengaruhi arah organisasi.

Para pemimpin elit mulai dari Mr. Ice di Eropa hingga Ms. Polar di Antartika bekerja sama dalam simbiosis yang rumit. Setiap wilayah memiliki kekhasan dan tantangan tersendiri, namun mereka semua terikat oleh tujuan yang sama: menguasai dan mengendalikan dunia bawah melalui jaringan yang tersistematis. Para bawahan, yang disebut sebagai "The Line," berfungsi sebagai unit operasional di setiap negara, bertanggung jawab untuk menjalankan perintah dan memastikan bahwa operasi di tingkat lokal berjalan dengan lancar.

Misi dan Strategi The Heptagon

Sejak pendiriannya, The Heptagon telah menetapkan misi untuk memperluas pengaruhnya melalui berbagai strategi yang cerdik. Salah satu strategi paling kontroversial adalah dugaan bahwa mereka sengaja memicu Perang Dunia I. Dengan melemahkan ekonomi negara-negara melalui konflik, mereka menciptakan kekosongan kekuasaan yang kemudian dapat diisi oleh jaringan bawah tanah mereka. Meskipun kebenaran kisah ini masih menjadi perdebatan, tidak dapat dipungkiri bahwa The Heptagon memiliki sejarah panjang dalam manipulasi politik dan ekonomi global.

Selain itu, The Heptagon juga terkenal karena kemampuannya untuk beroperasi secara rahasia. Mereka menggunakan teknologi canggih, jaringan informan, dan sistem komunikasi yang tersembunyi untuk memastikan bahwa operasi mereka tidak terdeteksi oleh aparat penegak hukum. Simbol segi tujuh dengan satu mata di tengahnya tidak hanya menjadi lambang kekuasaan, tetapi juga sebagai pengingat bahwa setiap langkah dan keputusan yang diambil selalu diawasi dan diperhitungkan dengan cermat.

Implikasi Global dan Kontrol Ekonomi

Dengan struktur yang tersebar di seluruh benua, The Heptagon memiliki kendali atas berbagai aspek pasar gelap dan perdagangan ilegal. Dari narkoba hingga senjata, dari perdagangan manusia hingga informasi rahasia, setiap aktivitas kriminal yang terjadi di dunia bawah kota sering kali memiliki benang merah yang menghubungkannya dengan organisasi ini.

Para pemimpin elit, dengan bawahan yang mereka pimpin, menjalankan operasi di tingkat nasional. Misalnya, di Eropa, Mr. Ice tidak hanya mengatur operasi di London, tetapi juga memastikan bahwa di setiap negara ada 50 unit operasional yang siap melaksanakan perintah. Begitu pula di Asia, Amerika, dan benua lainnya setiap wilayah memiliki struktur hierarki yang memungkinkan The Heptagon untuk bergerak dengan cepat dan efisien di pasar global.

Implikasi global dari organisasi ini sangat besar. Dengan kendali yang meluas, The Heptagon mampu mempengaruhi kebijakan ekonomi dan politik di negara-negara yang terpuruk. Mereka sering bekerja sama dengan kelompok-kelompok korup, pejabat pemerintah, dan bahkan perusahaan multinasional untuk memastikan bahwa kepentingan mereka terlaksana tanpa hambatan.

Intrik dan Kekuatan di Balik Layar

Salah satu aspek yang paling menakjubkan dari The Heptagon adalah intrik internal yang terjadi di antara para pemimpinnya. Walaupun tampak bersatu di bawah The Eyes, setiap pemimpin elit memiliki ambisi dan strategi tersendiri. Persaingan antar wilayah, perbedaan pendekatan, dan pertentangan internal sering kali terjadi, namun semuanya dikendalikan dengan sangat rapi agar tidak sampai mengganggu tujuan utama organisasi.

Misalnya, Mr. Ice dari Eropa dikenal karena pendekatannya yang sangat terstruktur dan dingin, sementara Mr. Shogun di Asia menggunakan strategi yang lebih fleksibel dan adaptif. Di Amerika Utara, Mr. Patriot mengandalkan retorika dan karisma untuk menggerakkan bawahan, sedangkan Mr. Samba di Amerika Selatan mengandalkan semangat dan kreativitas. Di Australia, Mr. Outback, dengan gaya khasnya yang keras dan penuh determinasi, mengatur wilayahnya dengan pendekatan yang sangat pragmatis. Sementara itu, Mr. Savanna di Afrika menggabungkan tradisi dan modernitas, dan akhirnya, Ms. Polar di Antartika menunjukkan bahwa bahkan di tempat yang paling terpencil sekalipun, kekuasaan bisa tumbuh melalui ketekunan dan keuletan.

Intrik inilah yang membuat The Heptagon tidak hanya sebagai organisasi kriminal biasa, tetapi juga sebagai kekuatan yang mampu mengubah peta kekuasaan global secara diam-diam. Setiap keputusan, setiap operasi, selalu memiliki lapisan rahasia yang hanya diketahui oleh segelintir orang. Kekuatan mereka tidak hanya terletak pada jumlah bawahan atau wilayah yang dikuasai, tetapi juga pada kemampuan mereka untuk tetap tersembunyi di balik bayang-bayang.

Refleksi dan Implikasi bagi Dunia Bawah Kota

Bagi Thomas, semua pengetahuan tentang The Heptagon ini awalnya terasa seperti sebuah dunia yang sangat jauh dan misterius. Namun, seiring berjalannya waktu, dia mulai menyadari bahwa organisasi ini bukan hanya cerita rakyat atau legenda urban, melainkan kekuatan nyata yang mempengaruhi kehidupan di setiap sudut kota yang gelap.

Thomas, yang selama ini terjebak dalam upaya bertahan hidup demi keluarganya, kini dihadapkan pada pilihan sulit. Di balik derita dan kehilangan yang dialaminya, ada potensi untuk mendapatkan perlindungan dan bahkan kekuasaan jika dia bisa memahami dan menguasai rahasia The Heptagon. Namun, jalan itu penuh dengan risiko dan intrik yang bisa mengorbankan segalanya termasuk jiwa dan moralitasnya.

Sebagai bagian dari dunia bawah yang semakin kompleks, Thomas mulai menyadari bahwa untuk melindungi Murphy dan melawan ancaman yang terus mengintai, dia harus belajar lebih banyak tentang organisasi yang telah menguasai pasar gelap global ini. Mungkin, suatu hari nanti, dengan pengetahuan yang cukup, dia bisa memanfaatkan kekuatan The Heptagon untuk mengubah nasib keluarganya.

Sementara itu, di balik tirai gelap dunia bawah kota, para pemimpin elit The Heptagon terus menggerakkan roda kekuasaan mereka. Dengan The Eyes sebagai figur sentral yang mengawasi segala sesuatu, dan The Head yang tetap menjadi sosok bayangan di balik layar, organisasi ini terus tumbuh dan beradaptasi dengan perubahan zaman.

Simbol segi tujuh dengan mata tunggal di tengahnya terus menjadi pengingat bahwa di dunia ini, tidak ada yang lepas dari pengawasan. Setiap tindakan, setiap keputusan, selalu dihitung dan diatur dengan cermat oleh kekuatan yang tak terlihat. Dan bagi mereka yang berani mencoba mengungkap rahasia itu, nasib bisa berubah drastis baik untuk keuntungan maupun kehancuran.

Bagi Thomas, pengetahuan tentang The Heptagon membuka lembaran baru dalam perjalanan hidupnya. Meskipun hati masih dipenuhi duka karena kehilangan Jack, tekadnya untuk melindungi Murphy dan membangun masa depan yang lebih baik kian menguat. Di balik setiap tantangan dan ancaman, ada peluang untuk belajar, tumbuh, dan suatu hari, mungkin, menemukan cara untuk mengubah aturan permainan di dunia bawah kota yang kejam ini.