Chereads / dari nol menjadi raja / Chapter 8 - bab 8

Chapter 8 - bab 8

Raka menarik napas dalam, mencoba berpikir cepat. Jika Arman mulai curiga, itu berarti waktu mereka semakin terbatas.

Dimas menggigit bibirnya. "Kita harus pergi dari kota ini! Kalau mereka tahu aku pengkhianat, aku mati!"

Sistem memberikan opsi:

[Pilihan A: Melarikan diri ke kota lain untuk sementara]

[Pilihan B: Menyusun rencana untuk menjatuhkan Arman lebih cepat]

[Pilihan C: Mencari sekutu yang bisa melindungi mereka]

Raka menggeleng. "Tidak. Jika kita kabur sekarang, Arman hanya akan semakin kuat. Kita harus menjatuhkannya sebelum dia menemukanmu."

Ia memilih B.

Dimas menatapnya seakan Raka sudah gila. "Serius? Arman punya koneksi, anak buah, dan senjata. Kita cuma dua orang!"

Raka tersenyum tipis. "Kita tidak butuh pasukan. Kita hanya butuh informasi yang bisa menghancurkannya dari dalam."

Sistem memberi notifikasi:

[Misi Baru: Kumpulkan Bukti Kejahatan Arman]

Hadiah: 3000 EXP, Skill Acak dari Sistem, Akses ke Kontak Rahasia

Dimas masih tampak ragu, tetapi ia akhirnya mengangguk. "Baiklah… kita mulai dari mana?"

Raka berpikir sejenak. Arman pasti menyimpan semua transaksi dan catatan pentingnya di tempat yang aman. Jika mereka bisa menemukan tempat itu dan mengambil bukti, maka polisi atau kelompok lain yang ingin menjatuhkan Arman bisa mereka manfaatkan.

Sistem memberikan informasi baru:

[Petunjuk: Arman memiliki sebuah gudang rahasia di pelabuhan tempat ia menyimpan dokumen penting.]

Raka tersenyum. "Kita akan pergi ke gudang itu."

Dimas melongo. "M-masuk ke sarang musuh? Kau benar-benar gila!"

Namun sebelum Raka bisa menjawab, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki mendekat.

"Mereka ada di sini!"

Pria berbadan besar yang tadi mengobrol sudah melihat mereka!

Raka mengumpat dalam hati. Tidak ada waktu untuk berpikir lagi.

Sistem memberikan opsi:

[Pilihan A: Melawan mereka langsung]

[Pilihan B: Kabur ke gang sempit dan menghilang]

[Pilihan C: Menyamar dan berpura-pura menjadi orang lain]

Tanpa ragu, Raka memilih B.

"Ikut aku!" katanya, menarik Dimas dan berlari secepat mungkin ke dalam gang.

Sistem mengaktifkan Langkah Hantu Lv.3, membuat Raka bergerak lebih cepat dan hampir mustahil ditangkap oleh pengejar biasa.

Namun, salah satu pria itu mengeluarkan walkie-talkie dan berteriak, "Mereka lari ke gang timur! Tutup semua jalan keluar!"

Dimas panik. "Sial, kita terjebak!"

Raka menatap sekeliling, mencari jalan keluar. Di ujung gang, ada pagar besi tinggi.

Sistem memberikan opsi:

[Pilihan A: Memanjat pagar dan melompat ke seberang]

[Pilihan B: Bersembunyi di balik tumpukan sampah dan menunggu mereka pergi]

[Pilihan C: Menyerang mereka saat mereka masuk ke gang]

Raka memilih A.

Tanpa pikir panjang, ia melompat ke pagar dan mulai memanjat dengan cepat. Dimas mengikutinya meskipun sedikit lebih lambat.

Dari belakang, salah satu pria berteriak, "Mereka di sana! Tembak!"

Dor! Dor!

Peluru menghantam dinding gang, nyaris mengenai mereka.

Raka akhirnya berhasil melompati pagar dan mendarat di sisi lain. Ia segera menarik Dimas, membantunya turun.

Mereka langsung berlari lagi, tidak berani menoleh ke belakang.

Setelah beberapa menit, mereka akhirnya tiba di sebuah jalanan sepi, jauh dari kejaran para anak buah Arman.

Dimas terengah-engah. "Itu… nyaris saja."

Raka mengangguk, masih fokus pada misinya.

"Kita harus ke pelabuhan malam ini. Jika kita bisa menemukan bukti di gudang itu… ini akan jadi akhir bagi Arman."

Dimas menelan ludah, lalu mengangguk. "Baiklah… ayo lakukan."

Sistem memberikan notifikasi:

[Misi Diperbarui: Infiltrasi Gudang Rahasia Arman]

Raka mengepalkan tangan. Malam ini, semuanya akan berubah.

Malam menjelang, suasana di sekitar pelabuhan semakin sepi. Lampu-lampu jalan berkedip redup, menambah kesan suram di area itu. Gudang milik Arman terletak di bagian paling ujung, dekat dengan kapal-kapal kargo yang tertambat.

Dimas berbisik, "Aku masih nggak yakin ini ide bagus. Kau yakin kita bisa masuk tanpa ketahuan?"

Sistem memberikan opsi:

[Pilihan A: Menyusup melalui atap gudang]

[Pilihan B: Masuk lewat pintu belakang dengan membobol kunci]

[Pilihan C: Menunggu ada orang keluar dan menyelinap masuk]

Raka memilih A.

Ia melihat ke sekitar dan menemukan tumpukan peti kemas yang cukup tinggi. Dengan Langkah Hantu Lv.3, ia memanjat dengan cepat dan gesit, hampir tanpa suara. Dimas, meski sedikit kesulitan, berhasil mengikutinya.

Dari atas, mereka bisa melihat jelas ke dalam gudang melalui celah jendela besar. Di dalam, beberapa pria bersenjata patroli sambil mengobrol.

"Kudengar Arman sedang mengamankan barang baru. Katanya ada dokumen penting yang harus diserahkan besok pagi," kata salah satu dari mereka.

Dimas menoleh ke Raka. "Itu yang kita cari!"

Sistem memberikan notifikasi:

[Misi Tambahan: Ambil Dokumen Rahasia] Hadiah: 5000 EXP, Peningkatan Skill Pilihan

Raka merayap perlahan, mencari jalan masuk. Ia melihat ada ventilasi yang terbuka sedikit di sisi atap. Itu bisa menjadi jalan mereka.

Sistem memberikan opsi:

[Pilihan A: Masuk melalui ventilasi dan bergerak diam-diam]

[Pilihan B: Melempar benda untuk mengalihkan perhatian penjaga]

[Pilihan C: Menunggu sampai penjaga pergi untuk masuk dari pintu samping]

Raka memilih A.

Dengan hati-hati, ia membuka ventilasi sedikit lebih lebar dan merayap masuk. Dimas mengikuti dari belakang, menahan napas agar tidak bersuara.

Di dalam, mereka merayap di langit-langit gudang, mengamati penjaga di bawah. Raka melihat sebuah meja di sudut ruangan dengan beberapa berkas dan sebuah brankas kecil.

"Sistem, bisa kau identifikasi isi brankas itu?" bisiknya dalam hati.

[Analisis Brankas…]

[Hasil: Dokumen Keuangan Arman, Daftar Nama Klien, Bukti Transfer Ilegal]

Mata Raka berbinar. "Ini yang kita cari."

Sistem memberikan opsi:

[Pilihan A: Menyelinap turun dan membuka brankas dengan alat di sekitar]

[Pilihan B: Menunggu kesempatan ketika penjaga pergi]

[Pilihan C: Membuat kekacauan kecil untuk memancing penjaga ke sisi lain gudang]

Raka memilih B.

Mereka menunggu dengan sabar. Beberapa menit kemudian, seorang penjaga menerima panggilan radio dan pergi, meninggalkan area brankas tanpa pengawasan.

"Sekarang!" bisik Raka.

Ia melompat turun dengan gerakan halus, segera diikuti Dimas. Mereka langsung menuju meja brankas.

Dimas berbisik, "Bagaimana kita membukanya?"

Sistem memberikan notifikasi:

[Skill Baru Tersedia: Pembobol Kunci Lv.1]

Ingin Menggunakan Skill Ini?

Tanpa ragu, Raka memilih YA.

Tangan Raka bergerak secara alami, seakan ia sudah ahli dalam membobol kunci. Dalam waktu kurang dari satu menit…

Klik!

Brankas terbuka.

Di dalamnya, terdapat setumpuk dokumen dan sebuah flash drive.

Sistem memberikan notifikasi:

[Dokumen Rahasia Ditemukan!]

[Misi Diperbarui: Keluar dari Gudang dengan Selamat]

Dimas menelan ludah. "Sekarang kita harus pergi sebelum mereka menyadari ada yang hilang."

Namun, saat mereka berbalik, tiba-tiba terdengar suara keras.

"HEY! KALIAN SIAPA?!"

Salah satu penjaga melihat mereka!

Sistem memberikan opsi:

[Pilihan A: Kabur secepat mungkin]

[Pilihan B: Bertarung dan melumpuhkan penjaga]

[Pilihan C: Melempar barang untuk mengalihkan perhatian dan kabur]

Raka harus membuat keputusan dalam hitungan detik!

Tanpa ragu, Raka memilih C.

Ia segera meraih tumpukan dokumen yang ada di meja dan melemparkannya ke arah rak besi di sudut ruangan. Kertas-kertas beterbangan, beberapa berkas jatuh ke lantai, menciptakan kekacauan seketika.

Brak!

Salah satu rak roboh, menimpa beberapa peti kayu, membuat suara gaduh yang cukup besar.

"APA YANG TERJADI?!"

Para penjaga yang awalnya hanya satu orang kini berlari ke arah sumber suara.

"Dimas, sekarang!" bisik Raka.

Tanpa membuang waktu, mereka segera berlari ke arah pintu belakang.

Sistem mengaktifkan Langkah Hantu Lv.3, membuat mereka bergerak lebih cepat dan nyaris tanpa suara.

Namun, sebelum mereka bisa mencapai pintu keluar, tiba-tiba…

Dor! Dor!

Peluru menghantam dinding di dekat mereka!

"Berhenti atau kami tembak!" teriak salah satu penjaga.

Dimas panik. "Sial! Mereka terlalu dekat!"

Sistem memberikan opsi:

[Pilihan A: Melompati jendela untuk kabur]

[Pilihan B: Menggunakan benda di sekitar untuk menyerang penjaga]

[Pilihan C: Bersembunyi di dalam kontainer sampai situasi aman]

Raka memilih A.

Tanpa berpikir panjang, ia meraih lengan Dimas dan berlari ke arah jendela besar di sisi gudang. Dengan satu lompatan, Raka menendang kaca tersebut.

Brakkk!

Pecahan kaca berhamburan saat mereka melompat keluar. Angin malam menerpa wajah mereka saat tubuh mereka melayang di udara sebelum akhirnya mendarat dengan keras di aspal pelabuhan.

"Aduh… sial…" gerutu Dimas sambil bangkit dengan susah payah.

Di belakang mereka, para penjaga berteriak panik.

"Mereka kabur! Kejar mereka!"

Sistem memberikan opsi:

[Pilihan A: Berlari ke arah kapal dan bersembunyi]

[Pilihan B: Menggunakan kendaraan terdekat untuk kabur]

[Pilihan C: Melompat ke laut dan berenang menjauh]

Raka melihat sekeliling dengan cepat. Sebuah sepeda motor terparkir di dekat mereka, kuncinya masih tergantung.

"Kesempatan emas," gumamnya.

Ia memilih B.

"Dimas, naik!"

Dimas tidak bertanya lagi. Dengan cepat, mereka melompat ke atas motor.

Raka memutar gas…

VROOOOM!

Ban belakang motor berdecit di atas aspal saat mereka melesat meninggalkan area gudang.

Dari belakang, suara tembakan kembali terdengar.

Dor! Dor!

Namun berkat kecepatan tinggi, mereka berhasil menghindari peluru yang ditembakkan.

Sistem memberikan notifikasi:

[Misi Selesai: Dokumen Rahasia Berhasil Didapatkan!]

[Hadiah: 5000 EXP, Peningkatan Skill Pilihan]

Senyum puas muncul di wajah Raka saat ia melihat notifikasi itu. Namun, ia tahu ini baru permulaan.

Arman pasti akan marah besar saat mengetahui bahwa seseorang telah mencuri bukti kejahatannya.

Dan itu berarti… perburuan baru saja dimulai.

Raka terus memacu motor dengan kecepatan tinggi, melewati jalanan sepi di pinggiran kota.

Dimas masih terengah-engah, sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan mereka tidak diikuti.

"Sial, itu gila…" Dimas mengusap wajahnya. "Kau sadar kan kalau Arman bakal memburu kita setelah ini?"

Raka tetap fokus mengendalikan motor. "Justru itu yang kita inginkan. Kita yang akan memburu dia lebih dulu."

Sistem memberikan notifikasi:

[Skill Pilihan Telah Dibuka: Silakan Pilih Salah Satu]

1. Refleks Tempur Lv.1 – Meningkatkan kecepatan reaksi saat bertarung.

2. Analisis Strategis Lv.1 – Meningkatkan kemampuan membaca situasi dan menemukan kelemahan lawan.

3. Teknisi Ahli Lv.1 – Memungkinkan pengguna meretas sistem keamanan sederhana dan memahami teknologi lebih cepat.

Raka berpikir cepat. Dalam situasi seperti ini, ia butuh sesuatu yang bisa membantunya bertahan dalam pertempuran langsung.

Ia memilih Refleks Tempur Lv.1.

[Skill Telah Diaktifkan!]

Tubuhnya langsung merasakan perubahan. Gerakannya terasa lebih ringan, matanya lebih tajam, dan pikirannya lebih fokus.

Dimas menatapnya dengan curiga. "Hei, kau baik-baik saja?"

Raka hanya tersenyum kecil. "Lebih baik dari sebelumnya."

Tak lama kemudian, mereka sampai di sebuah tempat tersembunyi—sebuah bengkel tua yang sudah lama ditinggalkan. Tempat ini menjadi salah satu markas sementara yang pernah Raka gunakan.

Begitu motor berhenti, mereka segera masuk ke dalam.

Dimas duduk di kursi kayu reyot, masih mencoba menenangkan dirinya. "Jadi, apa rencanamu sekarang?"

Raka mengambil dokumen dan flash drive dari dalam jaketnya. Ia menatap benda itu dengan penuh arti.

"Kita harus melihat isi dokumen ini. Jika benar ada bukti kejahatan Arman, maka kita bisa mencari sekutu untuk menjatuhkannya."

Sistem memberikan opsi:

[Pilihan A: Memeriksa dokumen secara manual]

[Pilihan B: Menggunakan sistem untuk menganalisis isi flash drive]

[Pilihan C: Menemui seseorang yang bisa membantu membaca dokumen ini]

Raka memilih B.

[Menganalisis Data…]

Proses berlangsung cepat, hanya butuh beberapa detik sebelum layar virtual di hadapannya menampilkan isi file tersebut.

Raka menyipitkan mata. "Seperti yang kuduga…"

Di dalam file itu terdapat bukti transfer uang dalam jumlah besar ke beberapa rekening anonim, daftar nama orang-orang yang bekerja untuk Arman, serta transaksi ilegal yang melibatkan beberapa tokoh besar di kota.

Dimas mengintip dari samping. "Astaga… ini lebih besar dari yang kupikirkan."

Raka mengepalkan tangannya. "Dengan ini, kita bisa menekan Arman. Tapi masalahnya, kita butuh seseorang yang cukup kuat untuk melindungi kita jika situasi memburuk."

Dimas mengangguk. "Ada satu orang yang mungkin bisa membantu."

Raka menoleh. "Siapa?"

Dimas menarik napas dalam. "Leonardo. Dia mantan orang kepercayaan Arman, tapi sekarang mereka bermusuhan. Jika kita bisa mendapatkan dukungannya, kita punya peluang lebih besar untuk menjatuhkan Arman."

Sistem memberikan notifikasi:

[Misi Baru: Temui Leonardo dan Buat Kesepakatan]

Hadiah: 7000 EXP, Senjata Pilihan, Informasi Rahasia

Raka tersenyum tipis. "Baiklah. Mari kita temui dia."

Namun, sebelum mereka bisa bergerak, tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti di depan bengkel.

Dimas langsung tegang. "Jangan bilang itu—"

Brak!

Pintu bengkel didobrak keras, dan beberapa pria bersenjata masuk dengan wajah garang.

"Raka… bos ingin bicara denganmu."

Sistem memberikan opsi:

[Pilihan A: Melawan mereka sekarang]

[Pilihan B: Menyerah dan ikut mereka untuk mencari kesempatan menyerang dari dalam]

[Pilihan C: Menggunakan taktik untuk mengalihkan perhatian dan kabur]

Raka harus memilih dengan cepat!