Chereads / berkultivasi untuk menjadi yang terkuat dan tidak tertandingi / Chapter 38 - Gerbang Antar Dunia dan Kebangkitan Dewa Kegelapan

Chapter 38 - Gerbang Antar Dunia dan Kebangkitan Dewa Kegelapan

Setelah meninggalkan Pulau Abadi, Xiao Shao dan Ling berlayar menuju arah yang ditunjukkan oleh mural naga purba. Menurut tulisan kuno itu, **Gerbang Antar Dunia** terletak di pusat lautan yang dikenal sebagai **Segitiga Kegelapan**, tempat di mana dimensi-dimensi bertemu dan kekuatan gelap mengintai.

**Perjalanan ke Segitiga Kegelapan**

Kapal mereka melaju dengan cepat, dipandu oleh cahaya Tanduk Naga Emas yang kini menyatu dengan energi keabadian Xiao Shao. Namun, semakin dekat mereka dengan Segitiga Kegelapan, semakin aneh suasana di sekitar mereka. Langit berubah warna menjadi merah tua, dan air laut menjadi hitam seperti tinta.

"Aku tidak suka ini," bisik Ling, memegang erat pedangnya. "Tempat ini terasa… salah."

Xiao Shao mengangguk. "Kekuatan gelap di sini sangat kuat. Tapi kita tidak punya pilihan. Gerbang Antar Dunia adalah kunci untuk menghentikan ancaman yang lebih besar."

Tiba-tiba, kapal mereka dihantam oleh ombak raksasa yang muncul dari mana saja. Dari dalam air, muncul makhluk-makhluk hybrida—gabungan antara manusia dan makhluk laut, dengan mata kosong dan senjata bercahaya.

"Bersiap!" teriak Xiao Shao, mengaktifkan perisai energi dari Tanduk Naga Emas.

Pertarungan sengit terjadi di atas kapal. Ling menggunakan kecepatan dan kelincahannya untuk menghindari serangan, sementara Xiao Shao mengeluarkan jurus naga untuk menghancurkan musuh. Namun, jumlah mereka terlalu banyak.

"Kita tidak bisa terus begini!" teriak Ling, yang mulai kelelahan.

Xiao Shao memandang ke arah laut. "Ada satu cara. Aku harus menggunakan kekuatan keabadianku."

Dia melompat ke udara, sayap naga peraknya mengembang. Dengan suara gemuruh, dia melepaskan gelombang energi keabadian yang menyapu semua makhluk hybrida itu. Tapi, kekuatan itu juga membuat kapal mereka hampir hancur.

"Xiao Shao! Kita harus menemukan daratan!" teriak Ling, mencoba menstabilkan kapal.

**Pulau Kegelapan**

Di kejauhan, mereka melihat sebuah pulau kecil yang dikelilingi kabut hitam. Tanpa pilihan lain, mereka mengarahkan kapal ke sana. Begitu menginjak pulau itu, mereka merasakan energi gelap yang begitu kuat hingga membuat udara terasa berat.

Di tengah pulau, terdapat sebuah struktur kuno berbentuk gerbang—**Gerbang Antar Dunia**. Gerbang itu dihiasi dengan simbol-simbol yang sama seperti di mural naga purba, tetapi terlihat rusak dan dipenuhi oleh rantai-rantai energi gelap.

"Ini dia," kata Xiao Shao, matanya menyala tekad. "Tapi sepertinya ada yang mencoba menahannya."

Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar. Dari balik gerbang, muncul sosok raksasa berpakaian jubah hitam, dengan wajah yang tertutup topeng tanpa ekspresi. Itu adalah **Dewa Kegelapan**, entitas yang telah lama terkurung di balik gerbang.

"Kalian tidak seharusnya datang ke sini," suaranya bergema, membuat tanah bergetar.

**Pertarungan Melawan Dewa Kegelapan**

Dewa Kegelapan mengangkat tangannya, memanggil pasukan bayangan dari dalam gerbang. Xiao Shao dan Ling bersiap untuk pertarungan terbesar mereka.

"Ling, aku akan menghadapinya langsung. Kau jaga agar pasukan bayangan tidak mendekat!" perintah Xiao Shao.

Ling mengangguk, meski hatinya cemas. "Jangan gegabah, Xiao Shao. Kekuatannya jauh di atas kita."

Xiao Shao melesat ke udara, sayap naga peraknya memancarkan cahaya keemasan. Dia menyerang Dewa Kegelapan dengan jurus naga terkuatnya, tetapi serangan itu seolah tidak berpengaruh.

"Kau pikir keabadianmu bisa mengalahkanku?" tertawa Dewa Kegelapan. "Aku adalah kegelapan yang abadi!"

Dia melepaskan serangan gelombang energi hitam yang membuat Xiao Shao terlempar ke tanah. Ling berusaha membantu, tetapi pasukan bayangan mengepungnya.

**Kekuatan Sejati Tanduk Naga Emas**

Saat Xiao Shao terbaring di tanah, dia mendengar suara dari Tanduk Naga Emas. "Gunakan kekuatan sejatiku… kekuatan yang menyatukan semua dimensi."

Dia mengerti. Dengan sisa tenaga, dia meniup tanduk itu dengan sekuat hati. Suara gemuruh yang dihasilkan bukan hanya mengguncang pulau, tetapi juga membuka celah di antara dimensi. Dari celah itu, muncul **Naga Purba**, makhluk legendaris yang telah lama menghilang.

"Kau telah memanggilku, Pemegang Tanduk," kata Naga Purba, suaranya penuh wibawa.

"Tolong… bantu kami mengalahkan Dewa Kegelapan," mohon Xiao Shao.

Naga Purba mengangguk. "Bersiaplah, karena kekuatan kita akan menyatu."

**Penyatuan Kekuatan**

Xiao Shao dan Naga Purba menyatu, menciptakan wujud baru—**Naga Abadi**. Dengan kekuatan ini, Xiao Shao mampu melawan Dewa Kegelapan secara seimbang. Pertarungan sengit terjadi, mengubah langit menjadi medan perang energi.

Akhirnya, dengan serangan terakhir, Xiao Shao berhasil menembus inti energi Dewa Kegelapan. "Ini akhirnya!" teriaknya, melepaskan gelombang energi keabadian yang memusnahkan Dewa Kegelapan.

**Epilog: Tugas Baru**

Setelah pertarungan, Gerbang Antar Dunia mulai runtuh. Naga Purba memberikan pesan terakhirnya.

"Dewa Kegelapan hanyalah salah satu dari banyak ancaman. Kau harus mempersiapkan diri, karena perang antar dimensi akan segera dimulai."

Xiao Shao mengangguk, tekadnya semakin kuat. "Aku siap. Aku akan melindungi dunia ini, apa pun yang terjadi."

Ling mendekat, tersenyum. "Kita akan menghadapinya bersama."

Mereka meninggalkan pulau itu dengan kapal yang hampir hancur, menuju petualangan baru. Tapi, di balik kehancuran Gerbang Antar Dunia, sesuatu yang lebih besar mulai bangkit—sebuah ancaman yang akan menguji kekuatan dan keabadian Xiao Shao.