Chereads / Rise of Cleve kelso / Chapter 2 - BAB 2 (Petualangan dimulai)

Chapter 2 - BAB 2 (Petualangan dimulai)

Cleve Kelso berdiri di tepi desa, menatap ke arah hutan lebat yang memisahkan tempat tinggalnya dengan dunia luar. Hati dan pikirannya dipenuhi dengan kebingungan. Apa yang terjadi pada dirinya? Bagaimana dia bisa memiliki kekuatan yang begitu mengerikan? Rasa takut dan cemas menyelimuti dirinya, namun ada pula rasa penasaran yang semakin tumbuh. Kekuatan ini bukan hanya anugerah, tapi juga kutukan—atau mungkin keduanya.

Ketika Cleve pertama kali menyadari kekuatannya saat malam hari di tepi sungai, dia tak mampu mengendalikan ledakan energi yang meledak dari dalam dirinya. Batu-batu besar yang terlempar ke udara, melayang seperti mainan, seolah-olah dipermainkan oleh kekuatan yang lebih besar dari sekadar manusia. Beruntung, tak ada seorang pun yang terluka. Namun, rasa takut yang tertanam di hati orang-orang desa membuat Cleve merasa terasing. Mereka memandangnya dengan mata penuh ketakutan, tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh kekuatan yang ada padanya.

Keesokan harinya, orang-orang mulai berbicara tentang apa yang telah terjadi. Beberapa percaya itu adalah pertanda buruk, beberapa lagi mengatakan itu adalah kekuatan jahat yang harus dihentikan. Cleve tahu bahwa dirinya tidak bisa lagi tinggal di desa itu. Tidak hanya karena mereka takut padanya, tetapi juga karena dia takut pada dirinya sendiri. Apa yang terjadi jika dia tidak bisa mengontrol kekuatannya? Apa yang akan terjadi jika kekuatan itu justru membahayakan orang yang dia cintai?

Pagi itu, setelah menyelesaikan sarapan yang dingin dan sunyi, Cleve memutuskan untuk meninggalkan desa. Dia harus mencari jawaban. Mungkin ada orang di luar sana yang bisa membantunya memahami kekuatannya. Di salah satu sudut desa, dia mendengar tentang seorang penyihir bijak yang tinggal di pegunungan yang jauh, seorang yang dikenal karena kemampuannya memecahkan misteri kekuatan luar biasa. Penyihir itu dikenal sebagai Master Thalion, dan katanya, dia telah menolong banyak orang yang memiliki kemampuan sejenis.

Cleve tidak tahu apakah itu hanya rumor atau kenyataan, tetapi ia merasa bahwa ini adalah satu-satunya harapan yang dimilikinya. Dia mengemas barang-barangnya dengan cepat—bekal makanan secukupnya, pedang pusaka keluarganya yang diwariskan oleh ayahnya, dan jubah lusuh yang sudah banyak tanda pakai. Meski perasaan takut dan ragu meliputi dirinya, dia tahu bahwa dia tak bisa kembali. Tak bisa tetap tinggal di desa yang kini merasa asing baginya.

Langkah pertama keluar dari desa terasa lebih berat daripada yang dia bayangkan. Desa yang selama ini dia kenal dengan segala kenangan dan rutinitasnya, kini terasa seperti penjara yang sempit. Sesaat sebelum meninggalkan tempat itu, Cleve menoleh ke belakang dan melihat rumah kecil yang penuh kenangan. Seakan ingin meninggalkan semuanya, tetapi juga merasa kehilangan sesuatu yang sangat berharga.

Saat dia berjalan melewati padang rumput yang luas dan memasuki hutan lebat, Cleve merasa dunia terasa sangat berbeda. Udara lebih segar, angin lebih kencang, dan suara alam begitu merdu. Namun, ketegangan di dalam dirinya semakin kuat. Bagaimana dia bisa menghadapi dunia luar yang penuh dengan bahaya yang tak terduga? Apa yang harus dia lakukan jika dia bertemu orang-orang yang tak ramah? Atau jika kekuatan batu itu keluar lagi dengan sendirinya, menghancurkan apa pun yang ada di sekitarnya?

Pikirannya melayang pada masa lalu. Sejak kecil, dia selalu merasa ada yang aneh dalam dirinya. Keinginan untuk menemukan sesuatu yang lebih besar dari kehidupannya di desa kecil itu. Namun, dia tidak pernah bisa membayangkan bahwa hal itu akan membawa dirinya ke jalur yang berbahaya seperti ini.

Perjalanan Cleve tak hanya dipenuhi rasa cemas, tapi juga rasa ingin tahu yang semakin menggebu. Dia merasa ada sesuatu yang lebih besar yang menunggunya di ujung perjalanan ini. Sesuatu yang akan mengubah hidupnya selamanya. Dia mulai merasakan getaran yang aneh dalam tubuhnya. Suatu kekuatan yang mulai berdenyut dan bergerak dalam dirinya, seakan menjawab panggilan dunia yang jauh lebih besar.

Saat malam tiba, Cleve berhenti untuk beristirahat. Dia membangun api kecil di pinggir jalan dan duduk termenung. Hutan sekitar terasa begitu sunyi, hanya suara gemerisik dedaunan yang terdengar. Namun, seiring waktu berjalan, dia merasakan ada sesuatu yang tak beres. Sesuatu yang bergerak di kegelapan.

Tiba-tiba, suara langkah berat terdengar dari balik pepohonan. Cleve cepat-cepat meraih pedangnya, siap menghadapi apapun yang mendekat. Sebuah bayangan muncul di antara pepohonan—sebuah makhluk besar, dengan tubuh berbulu lebat dan mata yang menyala dalam kegelapan. Monster itu bergerak mendekat dengan kecepatan luar biasa, memancarkan aura yang penuh ancaman.

Cleve merasakan kekuatan dalam dirinya berdenyut lebih kuat dari sebelumnya, seolah batu-batu besar di sekitarnya siap untuk digerakkan. Dengan berani, dia mengangkat tangan dan berusaha untuk mengendalikan kekuatannya. Namun, monster itu bukan hanya ujian untuk kekuatannya—monster itu adalah peringatan. Ada sesuatu yang lebih besar yang sedang mengawasi dirinya. Sesuatu yang sudah tahu tentang potensi Cleve dan tak akan membiarkannya lolos begitu saja.

Kehidupan Cleve Kelso tidak akan pernah sama lagi.

_____________

_______

Thank for reading this book

Semoga kalian suka sama cerita nya ♥

Jangan lupa support aku ya makaci