Kota Z.
Di sebuah jalanan yang terpencil penuh dengan mobil terbengkalai dan puing, sepasang kenalan berjuang untuk menerobos kota tersebut.
Menavigasi dalam kegelapan—yang hanya disinari oleh lampu rusak remang-remang dan bulan yang menyedihkan—tidaklah mudah, namun berkat peningkatan fisik mereka, mereka berhasil melakukannya dengan cara mereka sendiri.
Ansel sudah berkali-kali datang ke kota ini untuk perjalanan bisnis. Tapi kini jalan ramai yang dulu berkembang itu terbaring hancur, tenggelam dalam kegelapan yang adalah kiamat.
Namun, baik dia maupun Tom tidak punya energi untuk meratapi kehilangan kemanusiaan, karena mereka terlalu sibuk mencoba untuk tidak digigit.
Ansel dan Tom bergerak maju bersama, menjaga punggung satu sama lain saat mereka berlari.
Di tengah perjalanan, mereka menemukan bahwa menutupi diri mereka dengan isi perut zombie bisa menyembunyikan mereka dari indera penciuman monster.
Tapi hanya untuk zombie biasa, karena mereka hampir saja merayakan penemuan baru mereka, sepasang zombie terupgrade berlari mendekat ke arah mereka.
Seseorang bisa membayangkan rasanya jatuh dari neraka tepat saat mereka melangkah ke surga.
Bagaimanapun, kembali ke masa kini, zombie-zombie itu mengeluarkan erangan seram saat menyerang mereka, sekaligus menarik perhatian zombie biasa.
Ansel melompat ke depan, menebas gerombolan dengan parangnya. Gerakannya cepat dan elegan, dan si brutal Tom tidak bisa tidak mengaguminya bahkan dalam situasi ini.
Namun, sementara mereka membuat kemajuan yang bagus. Kelelahan telah lama mulai menggerogoti mereka.
Keringat kotor bercucuran di kulit mereka, napas mereka menjadi berat, dan gerakan mereka menjadi lebih lambat. Semangat mereka sudah terkuras sepertiga.
"Awas!" teriak Ansel, menendang sebuah tong sampah di bawah kakinya ke arah zombie terupgrade yang hendak menyerang Tom.
"Makasih!" ucap pria yang lebih tua itu dan memanfaatkan kesempatan ketika para zombie teralihkan oleh suara yang dibuat oleh tong sampah tersebut.
Setelah itu, dia berlari mendekat ke Ansel, menjaga punggungnya sekali lagi.
Saat mereka bertarung, mereka berlari aktif menuju tujuan mereka. Meskipun seharusnya mereka mencari waktu untuk beristirahat, waktu yang tersisa hanya kurang dari 2 jam dan mereka harus mendekat ke orang yang mereka cintai secepat mungkin.
Keduanya berlari dan melompati mobil-mobil yang hancur. Sungguh sebuah tantangan untuk melompat dari satu mobil ke mobil lain, terutama karena tinggi dan tekstur mereka yang berbeda. Beberapa mobil bahkan memiliki kaca depan yang hancur. Dan ada juga yang terbalik.
"Ah!" Tom salah langkah dan kakinya jatuh ke salah satu celah di mobil yang terbalik tanpa pintu samping yang utuh. Beruntung, Ansel berhasil menahan lengannya dan dia tidak kehilangan keseimbangan sepenuhnya.
Pria berambut merah itu berhasil membuatnya bergerak dan mereka melompat ke mobil berikutnya, nyaris menghindari cakar yang mendekat ke arah mereka.
Perubahan ketinggian mereka mendadak, tapi entah bagaimana dia berhasil membuat dirinya dan Tom tetap berdiri.
Ansel sangat bangga dengan pusat keseimbangan yang baik.
Rezim latihan yang sialan itu kembali muncul di pikirannya lagi.
Sialan! Dia sama sekali tidak merindukan Garan!
Dia mengerutkan kening, kesal, dan memandang Tom dengan tatapan yang menumpahkan segala kekesalannya pada pria malang itu. "Apa yang kamu pandangi?! Ayo pergi!"
Tom-yang-sedang-menunggu dia untuk bergerak: "..."
Bagaimanapun juga, mereka berdua terus berlari dan melompati mobil-mobil dan mereka segera menyadari bahwa para zombie semakin berkurang.
Saat mereka berlari, mereka menoleh dan melihat bahwa rintangan yang menghalangi mereka bahkan lebih efektif terhadap para zombie.
Mereka menyaksikan zombie itu terjatuh dari mobil yang rusak, kepala lebih dulu, tidak bisa bergerak lebih jauh.
"Untuk makhluk yang konon memakan otak, mereka sungguh bodoh."
Ansel memandang para zombie dengan berbagai bagian tubuh yang hilang digigit.
"Kamu tidak melihat mereka memilih bagian tubuh mana yang akan dimakan, kan?"
"Mungkin yang ini makan lebih banyak kotoran." Tom tertawa terbahak-bahak, mengingat banyak zombie terupgrade yang perutnya terbuka dan isi perut mereka berjatuhan di belakang mereka.
Itu benar-benar menjijikkan.
Namun, jalur mereka tampak menjadi sejenis ranjau darat bagi para zombie. Untuk zombie biasa, mereka langsung dihalangi, sementara zombie terupgrade bisa melompat dan menghindar, tapi tidak bisa mengindari 'perangkap'.
Akhirnya, mereka berhasil melarikan diri, menemukan sebuah bangunan kecil untuk mengunci diri mereka sendiri demi rehat sebentar dan camilan.
Ada sekitar selusin zombie di dalam yang serentak memalingkan kepala mereka ke arah pendatang baru.
Bersungut-sungut, duo itu cepat menyelesaikan semua zombie. Beruntung, mereka semua adalah zombie biasa, jadi mereka bisa diatasi dengan sedikit usaha.
Itu adalah sebuah toko serba ada dan mereka juga mengambil apa yang mereka bisa, mengisi area kosong yang tersisa di ruang mereka masing-masing.
Tidak mungkin, semangat mereka menjadi terlalu rendah.
Yang tidak mereka duga adalah suara dentuman pelan di dekat mereka. Mereka menoleh untuk melihat suara itu berasal dari pintu freezer.
Kedua pria itu berkedip dan saling memandang, perlahan mendekati pintu tersebut.
Bagaimanapun juga, zombie tidak bisa memutar kenop. Ini berarti satu hal: Bisa jadi ada penyintas di sini.
Ini membuat hati mereka terangkat, tapi dengan cara yang baik.
Beberapa langkah masuk dan suara gesekan logam terdengar. Pintu logam terbuka sepenuhnya, mengungkapkan sebuah kelompok kecil yang terdiri dari lima orang, menggigil karena kedinginan.
Kelompok lima orang itu sangat beragam. Yang membuka pintu adalah seorang pria berumur paruh baya. Dibelakangnya dengan erat mengikuti seorang pria paruh baya dengan kepala botak, seorang gadis cantik di dua puluh tahun, seorang perempuan bertubuh besar, dan seorang pria berkulit hitam sekitar umur 30-an.
Mata Tom dan Ansel melebar dan mereka saling memandang.
Benar-benar penyintas!
Sejak pertemuan, mereka tidak sama sekali bertemu orang lain!
Itu menjadi sangat menyedihkan!
Akhirnya, ada orang lain..., dan bahkan ada lima dari mereka!