Sebuah pertempuran besar mengguncang Alam Dewa. Alam yang dahulu dikenal sebagai tempat para dewa dan makhluk ilahi yang kuat, kini menjadi medan perang yang menghancurkan segalanya. Penyebab dari kehancuran ini adalah Feng Tianshui, seorang penguasa tertinggi yang menginginkan kekuasaan mutlak atas seluruh semesta. Dengan kekuatan yang jauh melebihi para dewa, ia melancarkan serangan terhadap Alam Dewa.
Para dewa, yang selama ini menjaga keseimbangan dunia, berusaha untuk melawan. Namun, mereka tidak mampu menandingi kekuatan Feng Tianshui. Dalam pertempuran yang tak terhindarkan, satu demi satu dewa terjatuh, dan Alam Dewa, yang dulu dipenuhi keagungan dan kedamaian, hancur berantakan.
Di tengah kehancuran itu, seorang dewa bernama Yun Mengjiu menyadari bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan harapan bagi alam semesta adalah dengan melindungi anaknya. Dalam momen terakhir kehidupannya, Yun Mengjiu membuang anaknya, Che Su, ke dunia fana—sebuah dunia yang jauh lebih lemah dan jauh dari pertarungan besar itu.
"Anakku, kau harus hidup. Alam ini masih membutuhkanmu..." bisik Yun Mengjiu dengan suara lemah sebelum ia tewas dalam pertempuran yang mengguncang seluruh Alam Dewa.
Namun, meskipun Alam Dewa hancur dan harapan tampaknya telah musnah, takdir masih menyediakan secercah harapan. Che Su, anak yang diselamatkan Yun Mengjiu, jatuh ke dunia fana dan ditemukan di daerah terpencil dekat Paviliun Badai Surga, milik Sekte Tian Bao.
---
Dua Puluh Tahun Kemudian
Pagi itu, seorang pemuda tampak tengah berlatih keras di halaman Sekte Tian Bao. Dia adalah Che Su, yang sejak kecil dirawat oleh Tetua Lin Qifeng, seorang bijak yang dengan sabar mengajarinya berbagai teknik seni bela diri dan kultivasi.
Che Su telah mencapai Ranah Penyucian Jiwa (Soul Purgation) pada usia yang masih muda, dua puluh tahun. Kemampuan ini membuatnya terkenal di kalangan para praktisi. Namun, meskipun ia memiliki potensi besar, ia tak tahu bahwa darah dewa mengalir dalam dirinya—sebuah rahasia yang akan terungkap seiring berjalannya waktu.
Hari itu, seorang pria muda dari Sekte Dao Xiang, yang bernama Zhou Xin, datang ke Paviliun Badai Surga. Ia adalah seorang praktisi yang telah mencapai Ranah Penantang Maut (Death Challenger), yang dikenal dengan kekuatan luar biasa.
"Jadi ini yang disebut jenius muda dari Sekte Tian Bao?" ejek Zhou Xin dengan nada sinis. "Aku ingin tahu apakah kau benar-benar sekuat yang mereka katakan."
Che Su mengangguk dengan tenang, siap menghadapi tantangan tersebut.
Meskipun Che Su berusaha keras, perbedaan kekuatan di antara mereka sangatlah besar. Zhou Xin dengan mudah menghancurkan setiap serangan yang dilancarkan Che Su, dan dalam waktu singkat, Che Su terjatuh, tubuhnya terluka parah.
Zhou Xin tidak berhenti di situ. Ia mengeluarkan teknik mematikan yang disebut "Death-Seeking Sword". Teknik ini mampu menghisap kehidupan lawannya dalam sekejap.
Namun, tepat sebelum pedang itu mengenai Che Su, sebuah bayangan hitam muncul dari udara di atasnya. Bayangan itu dengan mudah menghancurkan teknik Zhou Xin dan melontarkan serangan balik yang membuat Zhou Xin terluka parah.
"Apa... siapa kau?" teriak Zhou Xin dengan suara penuh ketakutan.
Bayangan itu berbicara dengan suara tegas, "Jangan pernah mencoba menyakiti putraku. Kau hanya seorang praktisi rendah, jangan berani menindas yang lebih lemah."
Tanpa mengatakan lebih lanjut, Zhou Xin melarikan diri, meninggalkan Che Su yang masih tergeletak di tanah. Bayangan itu, yang telah menyelamatkan Che Su, perlahan menghilang.
Che Su yang terbangun tidak menyadari apa yang telah terjadi. Ia tidak tahu bahwa bayangan yang melindunginya adalah kekuatan dari Yun Mengjiu, ayahnya, yang meskipun telah tewas, masih melindungi anaknya dari ancaman maut.
Peristiwa itu menandai awal dari perjalanan panjang Che Su—sebuah perjalanan yang akan membawa dia menuju takdirnya yang luar biasa. Namun, perjalanan itu juga akan penuh tantangan besar yang menunggu di setiap sudut dunia.
--
[English Version]
Chapter 1: The Destruction of the God Realm
A great battle shook the God Realm. The realm that was once known as a place for powerful gods and divine beings, now became a battlefield that destroyed everything. The cause of this destruction was Feng Tianshui, a supreme ruler who wanted absolute power over the entire universe. With power far surpassing that of the gods, he launched an attack on the God Realm.
The gods, who had always maintained the balance of the world, tried to fight back. However, they were no match for Feng Tianshui's power. In the inevitable battle, one god after another fell, and the God Realm, once filled with glory and peace, was torn apart.
In the midst of the destruction, a god named Yun Mengjiu realized that the only way to save hope for the universe was to protect her child. In the final moments of her life, Yun Mengjiu banished her child, Che Su, to the mortal world—a world far weaker and far from the great battle.
"My child, you must live. This realm still needs you..." Yun Mengjiu whispered in a weak voice before she died in the battle that shook the entire God Realm.
However, even though the God Realm was destroyed and hope seemed lost, fate still provided a glimmer of hope. Che Su, the child saved by Yun Mengjiu, fell into the mortal world and was found in a remote area near the Heavenly Storm Pavilion, owned by the Tian Bao Sect.
---
Twenty Years Later
That morning, a young man was seen training hard in the courtyard of the Tian Bao Sect. He was Che Su, who had been cared for since childhood by Elder Lin Qifeng, a sage who patiently taught him various martial arts and cultivation techniques.
Che Su had reached the Soul Purgation Realm at the young age of twenty. This ability made him famous among practitioners. However, although he had great potential, he did not know that the blood of the gods flowed within him—a secret that would be revealed in time.
That day, a young man from the Dao Xiang Sect, named Zhou Xin, came to the Heavenly Storm Pavilion. He was a practitioner who had reached the Death Challenger Realm, known for his extraordinary strength.
"So this is the so-called young genius of the Tian Bao Sect?" Zhou Xin sneered sarcastically. "I wonder if you're really as strong as they say."
Che Su nodded calmly, ready to face the challenge.
Despite Che Su's best efforts, the difference in strength between them was too great. Zhou Xin easily destroyed every attack Che Su launched, and in a short time, Che Su fell, his body badly injured.
Zhou Xin didn't stop there. He used a deadly technique called "Death-Seeking Sword." This technique was able to drain the life out of his opponent in an instant.
However, just before the sword hit Che Su, a black shadow appeared from the air above him. The shadow easily destroyed Zhou Xin's technique and launched a counterattack that severely injured Zhou Xin.
"What… who are you?" Zhou Xin shouted in a voice filled with fear.
The shadow spoke in a stern voice, "Don't you ever try to hurt my son. You're just a lowly practitioner, don't you dare bully the weak."
Without saying anything further, Zhou Xin fled, leaving Che Su still lying on the ground. The shadow that had saved Che Su slowly disappeared.
Che Su woke up unaware of what had happened. He did not know that the shadow that protected him was the power of Yun Mengjiu, his father, who, despite his death, still protected his son from the threat of death.
That incident marked the beginning of Che Su's long journey—a journey that would lead him to his extraordinary destiny. However, the journey would also be full of great challenges that awaited him in every corner of the world.