Setelah melawan ancaman dari bayangan Feng Tianshui, Che Su memutuskan untuk membawa Zhou Xin ke Sekte Tian Bao. Mereka berdua beristirahat di sebuah aula kecil, mencoba mengembalikan energi setelah peristiwa yang menguras tenaga.
Namun, pikiran Che Su tidak bisa tenang. Kata-kata Feng Tianshui terus terngiang di benaknya: "Kau benar-benar berani, anak dewa."
Malam itu, di bawah sinar bulan yang terang, Che Su memulai percakapan dengan Zhou Xin, mencoba mencari penjelasan atas kebingungan yang meliputi dirinya.
"Zhou Xin," Che Su memulai dengan nada serius, "ketika Feng Tianshui datang, dia mengatakan bahwa aku adalah anak dewa. Apa maksudnya itu?"
Zhou Xin terdiam sejenak, ragu untuk menjawab. Namun, melihat sorot mata Che Su yang penuh tekad, ia menghela napas panjang dan berkata, "Benar. Kamu memang anak dewa. Bayangan yang melindungimu selama ini adalah... ayahmu."
Che Su membelalakkan matanya, terkejut mendengar kata-kata itu. "Ayahku? Maksudmu aku punya ayah? Tapi bagaimana mungkin?"
"Tentu saja kau punya ayah, Che Su," Zhou Xin menjawab lembut. "Ayahmu adalah dewa suci bernama Yun Mengjiu. Seorang dewa yang sangat kuat dan dihormati di alam dewa."
Che Su terdiam, mencoba mencerna informasi yang baru saja ia dengar. "Jika itu benar, lalu... di mana ayahku sekarang?" tanyanya dengan suara bergetar.
Zhou Xin menundukkan kepalanya, suaranya penuh kesedihan. "Ayahmu telah gugur dalam pertempuran besar di alam dewa puluhan tahun yang lalu. Dia mengorbankan dirinya untuk melindungi keseimbangan dunia ini. Bayangan yang melindungimu selama ini hanyalah sisa jiwanya yang tetap ada untuk memastikan keselamatanmu."
Mendengar itu, Che Su merasa dadanya sesak. Ia menatap langit malam dengan mata yang mulai basah. "Jadi, jiwa yang melindungiku selama ini adalah ayahku... Aku bahkan tidak pernah mengenalnya."
Zhou Xin melanjutkan, "Aku tahu ini sulit untuk diterima, tetapi ada lebih banyak yang harus kau ketahui. Ketika aku bertemu Feng Tianshui, dia menceritakan semuanya. Dia mengakui bahwa dia lah yang membunuh ayahmu dalam pertempuran itu."
Che Su mengepalkan tangannya, amarah mulai menguasai dirinya. "Jadi... musuh ayahku, musuh alam dewa, sekarang mengincarku?"
Zhou Xin mengangguk. "Benar. Tapi itu juga berarti kau memiliki kekuatan dewa dalam darahmu. Kau adalah penerus dari Yun Mengjiu, dan kau punya tanggung jawab untuk melindungi dunia ini dari kegelapan."
Che Su bangkit berdiri, berjalan perlahan menuju ujung tebing di dekat aula tempat mereka berbicara. Angin malam yang dingin menerpa wajahnya, tetapi ia tidak peduli. Ia berlutut di tepi tebing, menatap bintang-bintang di langit.
Dengan suara yang penuh emosi, ia berkata, "Ayah, maafkan aku karena tidak tahu siapa dirimu. Aku berjanji... aku akan melindungi warisanmu. Aku akan membalaskan dendam alam dewa terhadap Feng Tianshui. Demi kehormatanmu, aku akan melakukannya."
Air mata mengalir di pipi Che Su, tetapi ia tidak menghapusnya. Ia membiarkan emosinya mengalir, membiarkan janji itu terpatri dalam hatinya.
Zhou Xin berdiri di belakangnya, memberikan waktu bagi Che Su untuk menyendiri. Dalam hatinya, Zhou Xin juga merasakan beban yang sama. Pertarungan melawan Feng Tianshui tidak akan mudah, tetapi ia tahu bahwa Che Su adalah harapan terakhir dunia ini.
Langit malam yang tenang menjadi saksi atas tekad baru yang lahir dalam hati Che Su. Sebuah perjalanan panjang telah dimulai, perjalanan untuk menemukan jati diri, melindungi dunia, dan menghadapi takdirnya sebagai anak dewa.
--
[ English Version ]
Chapter 7: Revealed identity
After fighting off the threat from Feng Tianshui's shadow, Che Su decided to bring Zhou Xin to the Tian Bao Sect. The two of them rested in a small hall, trying to regain their energy after the draining event.
However, Che Su's mind could not calm down. Feng Tianshui's words kept ringing in his mind: "You are truly brave, son of the gods."
That night, under the bright moonlight, Che Su started a conversation with Zhou Xin, trying to find an explanation for the confusion that had surrounded him.
"Zhou Xin," Che Su began in a serious tone, "when Feng Tianshui came, he said that I am the son of the gods. What does that mean?"
Zhou Xin paused for a moment, hesitating to answer. However, seeing the determined look in Che Su's eyes, he took a deep breath and said, "That's right. You are indeed the son of the gods. The shadow that has been protecting you all this time is… your father."
Che Su widened his eyes, shocked by the words. "My father? You mean I have a father? But how is that possible?"
"Of course you have a father, Che Su," Zhou Xin replied softly. "Your father is a divine god named Yun Mengjiu. A very powerful and respected god in the divine realm."
Che Su fell silent, trying to process the information he had just heard. "If that's true, then... where is my father now?" he asked with a trembling voice.
Zhou Xin lowered his head, his voice filled with sadness. "Your father died in a great battle in the divine realm decades ago. He sacrificed himself to protect the balance of this world. The shadow that protected you all this time was just a remnant of his soul that remained to ensure your safety."
Hearing that, Che Su felt his chest tighten. He looked up at the night sky with his eyes starting to moisten. "So, the soul that protected me all this time was my father... I never even knew him."
Zhou Xin continued, "I know this is hard to accept, but there is more you need to know. When I met Feng Tianshui, he told me everything. He admitted that he was the one who killed your father in that battle."
Che Su clenched his fists, anger starting to overcome him. "So... my father's enemy, the enemy of the divine realm, is now targeting me?"
Zhou Xin nodded. "That's right. But that also means that you have the power of a god in your blood. You are the successor of Yun Mengjiu, and you have the responsibility to protect this world from darkness."
Che Su stood up, walking slowly towards the edge of the cliff near the hall where they were speaking. The cold night wind hit his face, but he didn't care. He knelt down on the edge of the cliff, looking up at the stars in the sky.
With a voice filled with emotion, he said, "Father, forgive me for not knowing who you are. I promise... I will protect your legacy. I will avenge the divine realm against Feng Tianshui. For your honor, I will do it."
Tears flowed down Che Su's cheeks, but he didn't wipe them away. He let his emotions flow, letting the promise be engraved in his heart.
Zhou Xin stood behind him, giving Che Su some time to be alone. In his heart, Zhou Xin also felt the same burden. The fight against Feng Tianshui would not be easy, but he knew that Che Su was the last hope of this world.
The calm night sky witnessed the new determination that was born in Che Su's heart. A long journey has begun, a journey to find his true self, protect the world, and face his destiny as the son of a god.