Chereads / In The Shadow Of The Veil Of Void / Chapter 18 - Jejak takdir bumi

Chapter 18 - Jejak takdir bumi

Setelah menciptakan konstelasi Vientia, Yan Xuan merasakan sebuah panggilan yang tak bisa diabaikan. Panggilan ini datang bukan dari dalam dimensinya, melainkan dari Bumi, dunia yang pernah ia tinggalkan. Seolah-olah planet itu sendiri memanggilnya kembali, menunggu untuk diungkapkan rahasia yang telah lama terkubur.

Yan Xuan membuka matanya yang buta, meskipun dalam pikirannya, ia melihat lebih banyak daripada kebanyakan orang yang memiliki penglihatan sempurna. Dalam diam, ia melangkah keluar dari meditasi, mendekati tepi dimensi yang dia ciptakan. Di sana, pemandangan Bumi terbentang di depannya, berkilauan dengan cahaya kota dan keheningan hutan.

Bumi tampak damai, tetapi Yan Xuan tahu bahwa di bawah permukaan, ada banyak konflik dan ketidakseimbangan. Dunia Murim, dengan sekte-sekte besar dan keluarga-keluarga berpengaruh, masih berperang untuk kekuasaan. Namun, bukan itu yang menarik perhatian Yan Xuan. Ada sesuatu yang lebih mendalam, sesuatu yang berakar pada bumi itu sendiri.

Ia memutuskan untuk kembali, bukan untuk terlibat dalam konflik duniawi, tetapi untuk mencari jawaban atas panggilan yang ia rasakan. Dengan langkah yang tenang, Yan Xuan melangkah melewati batas dimensi, kembali ke Bumi dengan cara yang hanya bisa dia lakukan—melalui energi dan kekuatan Qi yang mengalir dalam tubuhnya.

Saat tiba di Bumi, Yan Xuan menemukan dirinya di sebuah hutan tua, jauh dari peradaban. Di tempat ini, udara terasa lebih berat, penuh dengan energi alami yang murni. Hutan ini adalah tempat yang penuh misteri, dan Yan Xuan tahu bahwa di sini, ia akan menemukan sesuatu yang selama ini ia cari.

Di tengah hutan, ia menemukan sebuah danau yang tenang, dengan air yang memantulkan cahaya bulan. Yan Xuan mendekati danau itu, duduk di tepiannya, merasakan ketenangan yang jarang ia temui di dunia luar. Dari tempat ini, ia dapat merasakan bahwa Bumi memiliki rahasia yang lebih dalam dari yang ia duga.

Dalam keheningan malam, Yan Xuan mulai bermeditasi, menyelami energi Bumi yang mengalir di sekelilingnya. Ia menyadari bahwa konstelasi Vientia yang baru saja ia ciptakan memiliki hubungan dengan Bumi. Gerakan abadi dari bintang-bintang itu mencerminkan perjalanan waktu di planet ini, dan mungkin, ada kekuatan yang lebih besar yang menghubungkan keduanya.

Yan Xuan teringat akan cerita-cerita lama tentang kekuatan kuno yang tersembunyi di Bumi, kekuatan yang hanya bisa ditemukan oleh mereka yang benar-benar memahami keseimbangan alam semesta. Danau ini, dengan kedalamannya yang tak terukur, mungkin menyimpan salah satu dari kekuatan itu.

Dalam meditasi yang mendalam, Yan Xuan merasakan dirinya terserap ke dalam energi danau, menyatu dengan alam sekitar. Di dalam pikirannya, ia melihat visi yang jelas—sebuah portal yang tersembunyi di dasar danau, yang menghubungkan dunia ini dengan dimensi lain. Portal ini adalah bagian dari teka-teki yang lebih besar, yang harus ia pecahkan untuk menjaga keseimbangan antara dimensi dan dunia nyata.

Yan Xuan membuka matanya perlahan, menyadari bahwa perjalanannya baru saja dimulai. Dunia Bumi dan dimensi yang ia ciptakan terhubung oleh benang takdir yang tidak bisa diputuskan begitu saja. Dengan hati yang tenang dan tekad yang kuat, ia tahu bahwa langkah berikutnya adalah menemukan portal itu dan mengungkap rahasia yang tersembunyi di baliknya.