Hari-hari setelah pertemuan itu terasa aneh bagi Aria. Ia merasa selalu diawasi, dan mimpi-mimpi buruk tentang Liora dan Kael terus menghantuinya. Ia mencoba kembali ke kehidupan normalnya, tetapi semuanya berubah ketika Liora muncul di depan pintu rumahnya. "Kita harus bicara," katanya tanpa basa-basi.
Aria mencoba mengabaikannya, tetapi Liora bersikeras. Ia mulai menceritakan kisah dunia yang tersembunyi di balik dunia manusia. "Malaikat dan iblis bukan hanya mitos," katanya. "Kami adalah penjaga keseimbangan dunia. Tapi ada sesuatu yang salah, dan kamu berada di tengah-tengahnya."
Aria bingung. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan? Liora menjelaskan bahwa Kael, sebagai seorang iblis, mencoba menghancurkan perjanjian kuno antara malaikat dan iblis yang menjaga stabilitas dunia. "Dan kamu," tambah Liora, "memiliki sesuatu yang mereka cari. Sesuatu yang bahkan aku tidak sepenuhnya mengerti."
Namun, malam itu, Kael datang lagi, kali ini dalam mimpi Aria. Ia berbicara dengan nada yang lebih lembut, penuh bujukan. "Liora hanya ingin memanfaatkanku," kata Kael. "Aku, di sisi lain, hanya ingin memberimu kebebasan." Kael menawarkan Aria kekuatan yang luar biasa, tetapi Aria merasa ada sesuatu yang salah dengan tawaran itu.
Aria terjebak dalam dilema. Ia tidak tahu siapa yang harus dipercayai, tetapi ia tahu satu hal pasti: hidupnya tidak akan pernah sama lagi.