Setelah menemukan petunjuk tentang Cahaya di Antara Dua Dunia, Kaito, Saki, dan Ren memutuskan untuk mencari tahu lebih dalam tentang makna dari ramalan tersebut. Mereka melakukan perjalanan ke tempat yang jauh dan penuh bahaya—ke tempat di mana hanya para penjaga kuno yang pernah menginjakkan kaki.
Perjalanan ini menguji kepercayaan satu sama lain. Mereka melewati hutan yang gelap, gurun yang panas, dan goa-goa misterius yang penuh dengan ilusi. Setiap ujian yang mereka lalui seolah mengungkapkan sisi terdalam dari diri mereka masing-masing—menerima kekuatan, tetapi juga menghadapi rasa takut dan keraguan.
"Semuanya bergantung pada kekuatan kita bersama," kata Ren dengan tegas. "Kita harus saling percaya, atau kita akan gagal."
"Tapi bagaimana jika kekuatan ini tidak cukup?" tanya Saki dengan suara parau. "Bagaimana jika kita gagal sebelum sampai tujuan?"
Kaito hanya terdiam, memikirkan nasib kota Azkhar yang terus terancam. Dia merasakan bahwa kekuatan mereka semakin terikat dengan tujuan yang jauh lebih besar—menghentikan Velkaris sebelum semua terlambat. Tapi, untuk itu, mereka harus memahami Cahaya yang mereka cari.
Di perjalanan, mereka bertemu seorang penjaga tua yang mengaku sebagai Nara, penjaga dari salah satu klan kuno. Nara memberi mereka petunjuk penting bahwa Cahaya di Antara Dua Dunia bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi tentang menyatukan hati mereka dalam satu keyakinan.
"Cahaya ini tidak akan muncul dengan sendirinya," kata Nara dengan suara lembut. "Kalian harus melewati tantangan yang lebih dalam… tantangan yang akan menguji keyakinan kalian pada satu sama lain, dan pada diri kalian sendiri."