Saat Kaito, Saki, dan Ren semakin mendekati tempat persembunyian Velkaris, mereka menyadari bahwa musuh mereka bukan hanya sekadar penyihir biasa. Velkaris adalah sosok yang penuh dengan kebencian dan haus akan kekuasaan. Dia telah mengorbankan segalanya demi membangkitkan kekuatan yang telah lama terkubur—kekuatan yang berasal dari "Energi Gelap" yang mampu mengendalikan dunia.
Dalam perjalanan itu, mereka bertemu dengan beberapa pengikut Velkaris—makhluk-makhluk gelap yang telah berubah menjadi mesin perang tanpa jiwa. Setiap pertempuran semakin menunjukkan bahwa musuh mereka semakin kuat. Namun, hal yang paling mengejutkan adalah ketika mereka menemukan bahwa salah satu dari pengikut Velkaris adalah seorang remaja yang dulunya sahabat mereka—Ayla, teman masa kecil Kaito yang telah lama hilang.
Ayla yang dulunya ceria kini berubah menjadi sosok dingin dan penuh amarah. Dia telah diambil alih oleh energi gelap, dan kini menjadi tentara setia Velkaris.
"Kamu tidak bisa melawan takdir, Kaito," bisik Ayla dengan mata yang penuh dengan kekuatan gelap. "Takdir kita sudah ditentukan. Kalian hanya akan menjadi alat bagi kegelapan yang akan datang."
Pertarungan dengan Ayla adalah yang paling emosional bagi Kaito. Dia tahu bahwa di balik tubuh Ayla yang mengerikan itu, ada sahabat lamanya yang selama ini dia cari. Namun, kekuatan gelap telah mengubahnya—dan Kaito terpaksa bertarung demi melindungi dirinya sendiri dan teman-temannya.