Chereads / kenyataan dalam halaman / Chapter 9 - chapter 9 kemunculan pemeran utama

Chapter 9 - chapter 9 kemunculan pemeran utama

Keadaan sekitar benar-benar hanya terlihat mayat warga desa yang berhamburan, yang hidup dalam permainan ini hanya tersisa 6 orang.

"Sepertinya tinggal kita berenam yang hidup!" Ucap pak Adit memperhatikan sekitar.

"Warga-warga lain pun saling membunuh, sampai mereka sendiri pun kehilangan nyawanya," ucap pak Adit.

"Jika bukan karna Ethan...,kita semua pasti akan saling membunuh!" Ucap pak Budi melihat kearah Ethan.

Ethan terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu membuat mereka semua penasaran.

"Ethan..,kamu baik baik saja?" Ucap pak Budi menepuk pundak Ethan.

Ethan kaget saat pak Budi menepuk pundak

nya.

"Y-yah..., aku baik-baik saja, aku hanya sedikit kelelahan saja," ucap Ethan kepada pak Budi.

Disaat itu tiba-tiba bunga memeluk Ethan dengan sangat kencang.

"Dasar kau ini sangat nekat!" Ucap bunga sambil memeluk Ethan dengan berlinang air mata.

"Maafkan aku.., setidaknya aku tidak mati kan," ucap Ethan sambil tersenyum.

"Kami harus berterima kasih Ethan, jika bukan karna kau kami mungkin akan saling membunuh!" Ucap pak Budi.

"Kau masih bisa berpikir jernih dengan semua kekacauan ini, itu sangat hebat Ethan," ucap pak Budi sambil berterima kasih kepada Ethan.

"Berterima kasih nya lain kali saja pak!, kita masih harus bertahan hidup dari si iblis sialan itu!" Ucap Ethan sambil menatap iblis ambus.

"Sial..., sepertinya para iblis tingkat atas sudah memperhatikan ku!" Ucap Ethan berbisik pada dirinya sendiri.

Iblis ambus yang menatap kearah Ethan dengan wajah kesal nya.

"Sepertinya di permainan kedua ini ada enam orang yang berhasil bertahan hidup, ini benar-benar diluar perkiraan ku," ucap iblis ambus dengan wajah kesalnya.

Iblis ambus menunjuk Ethan dengan ekspresi wajah penasaran.

"Kenapa kau masih hidup dipermainan pertama?, dan kenapa bisa kau bisa memikirkan rencana itu di permainan kedua?, bukan kah ini terlalu aneh!" Ucap iblis ambus dengan wajah sangat kesal.

"Bukan kah kau tidak perlu tau!, cepat lanjutkan saja permainan terakhir mu iblis sialan!" Ucap Ethan kepada iblis ambus dengan wajah sombong.

Mendengar perkataan itu iblis ambus terlihat sangat marah membuat sekitarannya retak akibat tekanan amarahnya, Patung tempat nya iblis ambus berdiri terlihat retak dan akan jatuh akibat tekanan dari amarah iblis ambus.

"Tentu saja kau merasa kesal kan, seharusnya di permainan kedua ini semua sudah mati dan tidak ada permainan ketiga," ucap Ethan berbisik pada dirinya sendiri sambil melihat kearah iblis ambus dengan senyuman mengejek.

"Ethan jangan memprovokasi nya, itu hanya membahayakan kita!" Ucap pak Budi dengan muka ketakutan.

Semua orang meresahkan tekanan amarah dari iblis ambus membuat mereka sesak nafas dan ketakutan, berbeda dengan Ethan hanya terlihat santai dan tenang.

"Baik jika itu mau mu hewan ternak!, kita mulai permainan terakhir!" Ucap iblis ambus dengan sangat marah.

"Baiklah, karna di buku tidak ada permainan ketiga aku cukup penasaran apa permainan ketiga ini!" Ucap Ethan berbisik pada dirinya sendiri.

"Sederhana saja, pilih satu orang untuk dijadikan tumbal!" Ucap iblis ambus.

Pak Budi dan pak Adit saling melihat satu sama lain.

"Tentukan cepat siapa diantar kalian yang mau mati!" Ucap iblis ambus dengan wajah marah.

Iblis ambus melihat kearah bunga membuat bunga merasa aura yang sangat kuat membuat nya sesak nafas dan ketakutan.

"Begitu yah.., iblis sialan itu pasti beranggapan bahwa aku akan menyerahkan diri karna akan melindungi bunga," ucap Ethan berbisik pada dirinya sendiri sambil melihat kearah bunga.

Bunga yang ketakutan memegang erat tangan Ethan, begitu juga Ethan memegang tangan bunga dengan erat, melihat keadaan bunga Ethan berfikir bahwa ini harus segera diselesaikan.

"Siapa yang harus di jadikan tumbal!" Ucap pak Adit dengan wajah panik.

"Waktu kalian cuma 1 menit!, tentukan cepat!" Ucap iblis ambus.

"Jika dalam 1 menit belum ada yang menyerahkan diri jadi tumbal akan ku bunuh kalian semua!" Ucap iblis ambus.

Dengan ucapannya itu membuat istri pak Adit merasa sangat ketakutan, istri pak Adit melihat kearah Ethan dengan wajahnya marahnya.

"Ini semua karna anak ini!, jika saja dia tidak memprovokasi iblis ambus ini tidak akan terjadi!" Ucap istri pak Adit dengan wajah marah menunjuk Ethan.

"Karna dia yang memperburuk keadaan dia yang harus jadi tumbal!" Ucap istri pak Adit dengan marah.

"Ibu ini bicara apa!, jika bukan karna Ethan kita semua pasti sudah mati di permainan kedua!" Ucap bunga dengan marah kearah istri pak Adit.

"Yahh meskipun tidak aku provokasi pada akhirnya permainan terakhir akan tetap berjalan sih," ucap Ethan. Berbisik pada dirinya sendiri dengan muka datar.

"Dasar kau bunga!, jika bukan karna kami menerima mu di dalam lingkaran ini dipermainan pertama kau pasti sudah mati sejak awal!" Ucap istri pak Adit dengan marah.

Membuat suasana semakin parah akibat pertengkaran bunga dan istri pak Adit, selagi mereka berdua sedang bertengkar waktu tetap jalan dan disaat waktu akan habis seseorang mengangkat tangannya.

"Aku tumbal nya!" Ucap Ethan sambil mengangkat tangan melihat ke iblis ambus.

"Ini yang kau mau kan iblis sialan!" Ucap Ethan berbisik pada dirinya sendiri dengan ekspresi percaya diri Ethan melihat kearah iblis ambus.

Semua melihat itu kaget dengan tindakan Ethan, bunga menatap Ethan dengan wajah sedihnya.

"Ethan apa-apa ini!" Ucap bunga kepada Ethan dengan keras.

"Kenapa masih saja kau mengorbankan diri mu untuk kami" ucap bunga sambil memeluk Ethan sambil menangis.

"Aku tidak terima ini, jika kau pergi bawa aku bersamamu!" Ucap bunga memeluk Ethan dengan kuat sambil menangis.

"Aku mohon Jangan tinggalkan aku lagi!" Ucap bunga sambil menatap Ethan dengan perasaan sedih.

Mendengar perkataan itu Ethan pun langsung menghelus rambut bunga, dengan senyuman Ethan kepada bunga.

"Tenang lah bunga aku tidak akan mati!" Ucap Ethan menyakinkan bunga.

Setelah mengatakan itu Ethan langsung tertarik kehadapan iblis ambus, akibat tarikan itu Ethan terhantam di patung membuat Ethan kesakitan.

"Iblis sialan!" Ucap Ethan merintih kesakitan.

Ethan melihat bunga berusaha berlari kearahnya, tiba-tiba muncul penghalang yang membuat bunga tidak bisa masuk atau pun melihat keadaan didalam penghalang itu, didalam penghalang ada Ethan dan iblis ambus membuat Ethan tidak bisa lari.

"Sepertinya kau membuat penghalang yah iblis sialan!" Ucap Ethan sambil perlahan-lahan berdiri.

"Bahkan waktu kematian mu sudah dekat kau masih saja terlihat sok kuat!" Ucap iblis ambus kepada Ethan dengan wajah marah.

Iblis ambus turun dari patung yang dia pijak, dengan sangat cepat lalu mencekik leher Ethan, membuat Ethan sulit bernafas.

"Lihatkan pada akhirnya kau yang sok kuat ini akan mati juga," ucap iblis ambus dengan senyumannya.

"Inilah akibat nya jika kau terlalu meremehkan kaum iblis dasar hewan ternak!" Ucap iblis ambus sambil tertawa terbahak-bahak.

Ethan berusaha melawan untuk melepaskan genggaman tangan iblis ambus dari lehernya, membuat Ethan sulit sekali bernafas membuat nya akan pingsan karna kekurangan oksigen.

"Sial....,mana bajingan itu, kemana belum tiba juga!" Ucap Ethan berbisik pada dirinya sendiri dengan wajah kesakitan.

"Saat kau sudah mati, giliran orang yang berada di penghalang ini juga akan menyusul mu," ucap iblis ambus dengan senyumannya.

"Selamat tinggal hewan ternak!" Ucap iblis ambus dengan wajah kesenangan.

Disaat Ethan yang sudah hampir mati ditangan ambus terlihat bagian atas penghalang yang dibuat iblis ambus mulai retak dan hancur, tiba-tiba ada seorang yang muncul dari atas penghalang dengan cepat memotong tangan iblis ambus yang mencekik leher Ethan dengan pedangnya.

Tangan iblis ambus pun putus akibat serangan dari orang yang menyerang tangannya, membuat Ethan terduduk lemas ditanah dan menatap orang yang berhasil menerobos masuk kedalam penghalang itu.

"Akhirnya kau tiba juga pemeran utama!" Ucap Ethan dengan nafas yang hampir habis.