Chereads / kenyataan dalam halaman / Chapter 10 - chapter 10 kematian

Chapter 10 - chapter 10 kematian

Ethan yang tergeletak ditanah mulai mengatur kembali nafasnya, nafasnya Ethan yang masih terasa sesak nafas akibat cengkeraman tangan iblis ambus di leher Ethan yang membuatnya sesak nafas.

Ethan mulai melihat kearah orang yang menolongnya, orang itu memiliki rambut berwarna coklat, mata nya berwarna coklat,memiliki sarung pedang di pinggulnya. Orang itu juga melihat kearah Ethan yang tergeletak di tanah.

"Akhirnya kau tiba juga sang protagonis Liam!" Ucap Ethan berbisik pada dirinya sendiri.

"Kau baik-baik saja?" Ucap Liam sambil melihat kearah Ethan.

"Y-yah..., aku baik baik saja" ucap Ethan sambil mulai berdiri.

Iblis ambus yang merintih kesakitan akibat tangannya terpotong oleh liam, iblis ambus dengan wajah marahnya melihat kearah Liam, tatapan mata dari iblis ambus sangat tajam dengan hawa membunuh yang sangatlah kuat bahkan membuat Ethan merinding melihat kearah iblis ambus.

"Dasar bajingan! Berani kau memotong tangan ku!" Ucap iblis ambus sangat marah.

Iblis ambus memegang tangan kanannya yang telah terpotong oleh liam, darah yang keluar dari tangannya sangat banyak hingga mengotori bajunya sendiri, iblis ambus menggunakan kekuatan nya untuk menghentikan pendarahan ditangannya.

"AKAN KU BUNUH KAU DENGAN SANGAT MENYAKITKAN BAJINGAN SIALAN!" ucap iblis ambus yang berteriak sangat kencang lalu menyerang Liam sangat cepat.

Iblis ambus langsung menyerang Liam sangat cepat, tetapi Liam tetap bisa menangkis serangan dari iblis ambus dengan pedangnya, iblis ambus mengunakan tangan kiri untuk menyerang dengan kuku jari tangan nya yang panjang bagaikan cambuk, pertarungan mereka sangat luar biasa mereka saling menyerang satu sama lain.

"Sial..., jika aku ikut campur di pertarungan mereka aku hanya akan membebani Liam!" Ucap Ethan sambil menyaksikan pertarungan mereka.

Liam menyerang iblis ambus dengan pedangnya tetapi iblis ambus menghindar dengan terbang menggunakan sayapnya, lalu menyerang Liam menggunakan kukunya yang panjang.

"Sial..., ini merepotkan susah menyerang nya jika dia terus terbang!" Ucap Liam sambil menangkis serangan iblis ambus mengunakan pedang nya.

"Hahaha, kau tidak akan bisa menyentuh ku bajingan!" Ucap iblis ambus dengan tawanya yang kejam sambil terus menyerang Liam tanpa henti.

Melihat pertempuran itu Ethan melihat Liam mulai terdesak oleh serangan iblis ambus tanpa henti.

"Aku harus memikirkan sesuatu untuk membantu Liam, ini bisa berbahaya jika terus seperti ini!"

Ucap Ethan sambil mengamati sekitar.

Ethan melihat tangan iblis ambus yang tergeletak di tanah lalu mengambil nya, Ethan mulai memikirkan rencana.

"HEI IBLIS SIALAN LIHAT TANGAN KOTOR MU INI!" ucap Ethan dengan keras dengan wajah mengejek miliknya.

"Sepertinya Tangan ini cocok diberikan untuk makanan hewan ternak warga desa!" Ucap Ethan mencoba menarik perhatian iblis ambus kearahnya.

Iblis ambus melihat kearah Ethan dengan ekspresi marahnya dengan cepat mulai mengubah serangannya kearah Ethan.

"Berani kau menyentuh tangan ku dasar hewan ternak!" Ucap iblis ambus dengan amarah nya menyerang kearah Ethan.

Ethan pun berusaha menghindari serangan iblis ambus.

"Sial.., jika aku terkena serangan itu aku akan langsung mati!" Ucap Ethan sambil berlari untuk menghindari serangan iblis ambus.

"Mau lari kemana kau dasar hewan ternak!" Ucap iblis ambus kearah Ethan.

Disaat itu juga tiba-tiba iblis ambus kaget melihat bahwa Liam sudah ada di belakang nya, dengan cepat Liam menyerang kearah iblis ambus dengan serangannya lalu memotong kedua sayap iblis ambus, iblis ambus pun langsung terjatuh ketanah.

Iblis ambus jatuh didepan patung pocong, akibat serangan Liam membuat nya merasa kesakitan, dengan penuh amarah iblis ambus mencoba untuk bangun.

"Argh..., berani kalian semua melakukan ini kepada ku!" Ucap iblis ambus yang tergeletak ditanah.

"Kalian berdua akan aku binasakan!" Ucap iblis ambus dengan wajah kesalnya.

"Aku adalah iblis! Makhluk terkuat!" Ucap iblis ambus dengan kerasnya.

Disaat iblis ambus berkata seperti itu tiba-tiba patung pocong yang tempat berada di belakang nya jatuh dan menimpa iblis ambus dengan sangat keras membuat nya mati, ternyata penyebab patung pocong itu jatuh dikarenakan Ethan yang mendorong patung itu kearah iblis ambus yang sudah sangat lemah.

"Iblis terkuat kok mati di timpa patung!" Ucap Ethan dengan nafas yang hampir habis.

"Untung saja patung ini sudah mau roboh akibat tekanan dari iblis ambus, jadi dengan sedikit dorongan bisa membuat patung ini jatuh!" Ucap Ethan berbisik pada dirinya sendiri dengan sangat kelelahan.

Ethan melihat iblis ambus yang sudah mati

tertimpa patung pocong, tubuh iblis ambus mengeluarkan banyak dari, lalu di belakang Ethan, Liam datang.

"Sepertinya semua sudah berakhir!" Ucap Liam.

"I-iya..., malam ini benar-benar melelahkan," ucap Ethan dengan sangat kelelahan.

"Banyak yang ingin aku tanyakan pada mu," ucap Liam kepada Ethan dengan rasa penasaran.

"Yah.., tapi biarkan aku istirahat terlebih dahulu" ucap Ethan sambil berbalik melihat kearah Liam.

Ethan melihat kearah Liam membuat tetap terkejut oleh penampilan Liam sang protagonis didalam cerita ini, membuat nya bisa merasakan kekuatan besar dari Liam.

"Yah.., dia memang protagonis sih di cerita ini jadi wajar saja di terlihat sempurna mulai dari kekuatan maupun penampilan," ucap Ethan berbisik pada dirinya sendiri.

Ethan mulai memperhatikan sekitar, disekitar terlihat penghalang yang dibuat iblis ambus tidak hilang juga, membuat Ethan kebingungan.

"Kenapa penghalang ini tidak hilang juga?, iblis sialan itu sudah mati!" Ucap Ethan.

Disaat Ethan Mengucapkan kata-kata itu tiba-tiba dari belakang nya tertusuk hingga menembus dada nya, ternyata iblis ambus masih hidup. Menyerang Ethan dengan kuku nya yang panjang, serangan iblis ambus tepat di jantung Ethan.

"Setidaknya kau mati bersama ku bajingan!" Ucap iblis ambus dengan sangat lemah yang masih tertimpa patung.

Dengan cepat nya Liam memotong kuku dari iblis ambus dan Liam langsung memotong kepala iblis ambus dengan cepat membuat iblis ambus benar-benar mati.

Ethan yang langsung tergeletak ditanah, Ethan memegang dada nya yang sudah mengeluarkan banyak darah, di Mulut Ethan pun juga mengeluarkan darah Akibat serangan dari iblis ambus, disaat yang sama penghalang pun juga hilang, Liam mulai menutupi luka didada Ethan untuk menghentikan pendarahan.

"Sial!..., jangan mati!" Ucap Liam kepada Ethan dengan ekspresi wajah bersalah.

Penghalang yang sudah hilang tiba-tiba ada suara perempuan yang berteriak nama Ethan dari kejauhan dan ternyata itu bunga. Bunga berlari kearah Ethan yang tergeletak ditanah, bunga sangat kaget melihat kondisi Ethan yang sudah berlumuran darah.

"E-ethan...,apa yang terjadi!" Ucap bunga sambil memegang dada Ethan membantu Liam untuk menghentikan pendarahan.

Dengan rasa sangat sedih membuat bunga meneteskan air mata kepada Ethan.

"Ma-maafkan aku bunga," ucap Ethan dengan nafas yang sangat pelan.

Ethan melihat kearah bunga, bunga terlihat sangat sedih yang terus menetes air mata kepadanya.

"Jangan minta maaf!, bukannya kau sudah janji pada ku untuk tidak mati!" Ucap bunga sambil menangis.

Air mata bunga terus keluar dari matanya, membuat bunga tidak bisa menahan tangisannya.

"Kau sudah berjanji kepada ku! Kau harus menepati nya!" Ucap bunga dengan sangat sedih.

"Aku mohon jangan tinggalkan aku Ethan!" Ucap bunga sambil memegang tangan Ethan.

Tangan bunga yang sudah berlumuran darah memegang tangan Ethan.

"Maafkan aku bunga, aku tidak bisa menepati janji ku," ucap Ethan dengan suara yang sangat pelan.

"meskipun pertemuan kita cukup singkat, aku tetap senang bisa mengenal mu," ucap Ethan.

Bunga yang mendengar itu terus menetes kan air matanya tepat di wajah Ethan.

"jangan menyalahkan diri mu sendiri, tetaplah tersenyum bunga, kau tidak cocok menangis seperti ini," ucap Ethan.

"Tetap lah hidup bunga!" Ucap Ethan kepada bunga dengan senyumannya.

Ethan pun menghembuskan nafas terakhirnya tetap di hadapan bunga.

Tiba-tiba muncul tulisan sistem.

[Anda telah mati.]