Chereads / DIMENSIONS CHAT GRUP (Fanfic The Eminence In Shadow) / Chapter 2 - CHAPTER 1 KEHIDUPAN KE-DUA

Chapter 2 - CHAPTER 1 KEHIDUPAN KE-DUA

Kemudian para kelompok suster itu pun pergi dari ruangan.

Dan di dalam ruangan hanya tersisa mereka saja.

"Sayang bagaimana keadaanmu?" Tanya tuan Kagenou kepada istri nya

"Ya... Aku tidak se-lemas ini~" Ucap nya

"Ibu, itu adik laki-laki ku?" Tanya putri nya dengan polos

"Iya sayang, mereka adalah adik laki-laki mu~" Ucap nyonya Kagenou

"Siapa namanya bu?" Tanya putri nya

"Yang bagian kiri adalah Shido Kagenou" Ucap nyonya Kagenou

"Dan yang kanan tunggu ayah mu yang memutuskan~" Lanjut ucap nyonya Kagenou

"Hmmm.... Bagaimana kalau namanya adalah Cid Kagenou. Bagaimana menurut mu?" Ucap tuan Kagenou

"Sempurna~"

"Selamat datang di dunia ini sayangku"

Mereka pun langsung melihat kedua bayi mereka yang baru lahir dengan senyuman bahagia.

Sedangkan untuk putri nya, dia sangat senang karena dia akan menjadi seorang kakak perempuan.

*****

Time skip...

POV 1

Sudah 10 tahun aku lahir di dunia ini.

Sekarang nama ku adalah Shido Kagenou.

Aku memiliki kakak perempuan dan saudara laki-laki yang seumuran.

Penampilanku sekarang tidak jauh berbeda dari kehidupan masa lalu ku.

Tapi yang berbeda sekarang rambutku berwarna hitam legam.

Di dunia ini terdapat berbagai macam ras yang tinggal, seperti Elf, Demi-Human dan masih banyak lagi.

Saat ini aku, saudara kembar, dan juga kakak perempuan ku sedang berada di halaman pelatihan.

Di depan kami terdapat sebuah batu yang sangat kokoh.

Ayah dan Ibu ku saat ini sedang memperhatikan kami.

Kata mereka, ini semacam tes bakat.

Kakak perempuan ku, berhasil menghancurkan batu kokoh di depannya dengan aura pedang nya.

Sedangkan saudara ku, sepertinya dia sedang berpura-pura lagi.

Selama hidup kami, aku melihat saudara ku yang bernama Cid Kagenou selalu berpura-pura menjadi lemah.

Aku tau, dia itu memiliki skill dan bakat yang tinggi.

Aku tidak tau alasan dia melakukan hal semacam pura-pura ini.

Sekarang tinggal giliran ku untuk mengetes kemampuan ber-pedang.

Jujur saja, aku lumayan ahli dalam bidang swordsmanship pedang panjang dengan dua mata pedang.

Aku lebih mahir menggunakan katana.

Walaupun aku tau ini kedengaran bodoh.

Tapi, itu kenyataannya~

Hah... Sudahlah... Sekarang giliran aku.

Aku pun langsung memasangkan kuda-kuda pendekar pedang yang ada di dunia ini.

Setelah memasang kuda-kuda, aku pun langsung memasuki posisi menyerang.

Aku menusuk pedangku ke arah batu yang kokoh.

Aku sama sekali tidak menggunakan mana.

Rata-rata orang di dunia sini sudah bisa merasakan mana saat mereka sudah berumur 5 tahun.

Tapi aku bisa merasakan dan mengaktifkan mana saat aku berumur 1 tahun.

Entah ini karena faktor reincarnator atau karena aku yang berbakat?

Ntahlah, aku juga bingung.

Lupakan itu sejenak, sekarang mari kita fokus pada tes ini.

Saat aku menusuk batu kokoh itu, sudah yang kuduga.

Pedang ku hancur berkeping-keping.

Kemudian, aku melirik ke arah kedua orang tua ku.

Aku melihat bahwa mereka hanya menghela nafas pasrah.

Aku tau penyebabnya kenapa.

Penyebabnya itu adalah aku dan Cid yang kemungkinan tidak akan menjadi penerus utama keluarga Kagenou, kecuali kakak perempuan kami.

Ya.... Aku juga males jika harus menjadi kepala keluarga.

"Sudah cukup sampai di sini" Ucap ayah

"Baiklah~"

"Sekarang waktunya kita makan siang~" Ucap Ibu

Kami bertiga hanya menganggukkan kepala kami.

Kemudian kami pun masuk ke dalam rumah, dan langsung membersihkan badan kami, sebelum makan.

Setelah kami membersihkan badan, kami langsung menuju ke ruang makan.

Di sana sudah di sediakan berbagai macam makanan yang telah di siapkan oleh para pelayan keluarga.

Kami pun duduk di tempat duduk masing-masing, dan menikmati makanan yang sudah di sajikan oleh para koki keluarga.

*****

Setelah makan siang, aku pun langsung pergi keluar buat cari angin segar.

Dan aku menemukan tempat yang sempurna buat aku, yaitu sebuah pohon dengan daun yang sangat rindang.

Aku pun langsung merebahkan tubuhku di batang pohon itu.

Kalau di ingat-ingat, saat umur 10 tahun.

Aku pernah memergoki Cid yang keluar dari rumah malam hari.

Dan alhasil aku mengikuti Cid.

FLASHBACK

Saat ini aku sedang berbalik menuju ke kamarku dan Cid, karena aku habis dari panggilan alam.

Sesaat aku sudah sampai di kamar, ku lihat Cid menyelinap keluar dari rumah lewat Jendela.

Apa yang di lakukan oleh Cid? Ntahlah...

Dan karena aku penasaran dengan apa yang di lakukan oleh Cid, maka aku mengikutinya dengan mengendap-endap.

Aku mengikuti dirinya sampai ke sebuah hutan belantara.

Dan di dalam hutan sana ada sebuah penerangan yang menandakan bahwa ada sekelompok orang yang berkemah di situ.

Aku pun penasaran dan melihat apa yang ada di situ.

Saat aku pertama kali melihat pandanganku ke tengah hutan (tempat perkemahan bandit).

Aku melihat bahwa Cid, saudara ku telah membantai para bandit dengan ketawa khas nya.

Kemudian aku pun memberanikan diri menangkap basah saudara ku.

AUTHOR POV

"Cid, sedang apa kau di sini sendirian?" Ucap Shido yang menangkap basah kelakuan Cid

"E-eh... S-shido.... A-aku bisa menjelaskan nya" Ucap Cid dengan keringat dingin di sekujur tubuh nya

Kemudian Cid menceritakan bahwa dia ingin menjadi penguasa kegelapan.

"Hah.. Kau ini, kau ingin menjadi seperti Batman" Ucap Shido tanpa sadar.

'Aduh, bodoh sekali aku! Kenapa aku bilang kepadanya Batman!' pikir Shido yang menyadari kesalahannya

"T-tunggu dulu, kau juga mengetahui Batman!?" Ucap Cid dengan terkejut

"Juga?" Ucap Shido bingung

"Apa kah kau itu juga seorang reinkarnasi!?" Tanya Shido

"Iyups, aku reinkarnasi" Ucap Cid

"Jadi begitu kah"

"Hahahaha"

Kemudian mereka berdua pun ketawa bersama.

Dan juga mereka berjanji akan menjaga rahasia ini hingga kapan pun.

Dan dari sini hubungan mereka tambah akrab.

*****

Saat ini mereka berdua sedang menjarah hasil dari merampok para bandit.

Cid sedang berjalan-jalan mencari harta di tempat lain, yang masih di kawasan itu.

"Hmm, mereka ini memiliki barang yang lumayan~" Ucap Shido sambil menggeledah salah satu peti harta.

Tapi ada yang membuatnya tertarik.

Yaitu sebuah kotak harta kecil yang ada di dalamnya.

"Hmm? Apa ini?" Tanya Shido sambil mengambil kotak harta kecil itu.

Karena penasaran ia pun membuka kotak itu.

Saat ia membuka kotak itu, ia melihat bahwa di dalamnya terdapat sebuah benda yang sangat ia kenal.

Benda itu berbentuk semacam rubik (kubus) dengan penampilan yang sangat keren.

Lalu Shido pun tanpa sadar menyentuh rubik itu.

Saat menyentuh rubik itu, tangan Shido yang menyentuh rubik itu langsung tertusuk semacam jarum yang sangat tajam, hingga tangannya langsung berdarah banyak.

"Ugh, sial aku tidak tau kalau rubik itu memiliki jarum" Gumam Shido yang kesakitan setelah tangannya yang menyentuh rubik itu berdarah karena tusukan jarum, reflek langsung melepaskan rubik itu.

Saat tangan nya sudah lepas dari rubik itu, rubik itu mengeluarkan cahaya yang berwarna biru terang yang sangat menyilaukan.

Sampai Shido terpaksa untuk menutup mata nya karen silau.

Saat Shido membuka mata nya, ia melihat ke arah rubik itu, dan ia merakan bahwa ada semacam hubungan yang aneh antara dirinya dengan rubik itu.

Karena penasaran, Shido pun mengambil rubik itu dengan tangan yang tidak terluka.

Dan hasilnya sangat mengejutkan, dia bisa dengan sempurna memegang rubik itu tanpa rasa sakit tertusuk jarum lagi.

Saat memegang rubik itu, tangan yang tadi nya terluka oleh rubik itu langsung sembuh.

Seolah tidak pernah terjadi.

Shido yang melihat ini pun semakin penasaran dengan rubik itu.

"Rubik yang lumayan aneh~" Gumam Shido dengan bingung sambil melihat ke arah tangan yang tadi nya terluka tapi sekarang sudah sembuh.

"Apa ini merupakan sebuah artefak?" Pikir Shido sambil mengira-ngira

"Huh... Jika sebuah artefak itu merupakan sebuah Katana, aku akan sangat senang~" Ucap Shido dengan nada yang kurang semangat.

Tapi hal yang mengejutkan baginya terjadi kembali.

Rubik yang ada di tangannya itu bersinar kembali, setelah sinar itu menghilang.

Yang di tangan Shido bukaah sebuah rubik, melainkan sebuah katana dengan bilah berwarna hitam legam, dengan gagang pedang yang berbentuk kepala naga.

"T-tunggu dulu, bukannya tadi itu sebuah rubik, dan bukan katana?!" Gumam Shido dengan kaget

Setelah memahami dengan benar, akhirnya Shido pun mengerti, artefak apa yang dia dapatkan.

Kemudian Shido pun merubah kembali katana nya menjadi gantungan kunci berbentuk kubik, dan menyimpan di saku nya.

Setelah menyimpan itu, Shido langsung mencari Cid.

*****

Setelah lama mencari, Shido akhirnya menemukan Cid di depan kereta gerobak yang sudah rusak.

Dia melihat bahwa Cid sedang melihat semacam mayat busuk, tapi samar-samar terasa seperti kekuatan dark magic.

'Tunggu, apa kah itu mayat busuk? Tidak dia masih bernafas' pikir Shido

Untuk mengkonfirmasi, maka ia bertanya kepada Cid.

"Cid, kau menemukan apa?" Tanya Shido dengan penasaran

"Ini? Mungkin seorang yang memiliki penyakit misterius" Ucap Cid

"Penyakit misterius? Apa kah ini seperti aku pikirkan?" Tanya Shido

"Iya, seperti yang kau pikirkan" Ucap Cid

"Ketika terjangkit penyakit ini, perlahan-lahan tubuh korban akan di makan oleh semacam sihir jahat, dan penyakit ini di sebut dengan kerasukan" Lanjut ucap Cid

"Bukan kah gereja menerima semua orang yang kerasukan?" Tanya Shido

"Tidak, kenyataannya mereka membunuh semua orang yang kerasukan hanya demi eksperimen mereka" Ucap Cid dengan nada serius

Awalnya Shido tidak percaya akan perkataan Cid, tapi tidak mungkin Cid akan bercanda dengan muka dan nada bicara yang serius.

Dan Shido yang mendengar ini pun merasa kecewa dengan ajaran agama di sini.

'Hah, sungguh busuk!' pikir Shido dengan perasaan jijik

"Jadi, apa yang akan kau lakukan dengan orang itu?" Tanya Shido

"Hmm, mungkin aku akan mengotak-atik nya~" Ucap Cid dengan nada semangat

Saat Cid menyentuh jeruji besi, ada semacam sambaran kilat energi sihir yang keluar.

"Sudah ku duga, pasti ini ada semacam kelebihan dan tidak terkontrol nya sebuah mana" Ucap Cid

"Kau tau banyak juga ya Cid" Ucap Shido

"Okey, aku akan membantumu" Lanjut Ucap Shido yang merasa kasian dengan orang yang terkena kerasukan.

Kemudian mereka pun memulai operasinya.

Operasinya memakan waktu selama 2 jam.

Yang awalnya mayat busuk, berubah menjadi seorang gadis Elf cantik berambut pirang dan juga bermata biru.

"Kok.... Tubuhku hampir saja membusuk... Mendadak... Kembali?!" Ucap nya yang tidak menyangka.

Shido yang melihat ini tanpa sadar dia mengucapkan kata-kata "cantik".

"Cantiknya" Gumam Shido

Cid yang melihat kelakuan Saudara nya pun bingung.

"Light kamu kenapa?" Tanya Cid

(A/N : di sini Cid itu Shadow dan Shido itu Light)

"T-tidak ada apa-apa kok Shadow" Ucap nya memalingkan kepala nya.

"Heh..."

"*Guh*"

Kemudian karena Shido sadar bahwa gadis itu telanjang, ia pun menyerahkan jaketnya kepada nya.

"Pakai lah, di sini lumayan dinging" Ucap Shido sambil menutupi tubuh gadis itu dengan jaket.

"Ah... Terima kasih" Ucap nya

"Apa kah kalian yang menyelamatkan diri ku?" Tanya nya

"A-aku tidak tau bagaimana harus berterima kasih! Akan kubaktikan seluruh hidup ini untuk membalas budi ini" Lanjut ucap nya

"Tidak... Itu tidak perlu" Ucap Cid

"Hey, jangan seperti itu, mungkin dia itu sekarang sendirian, bagaimana kalau kita mempekerjakan nya sebagai maid pribadi" Saran Shido

"Itu bagus tapi, aku ragu kita berdua cukup kuat buat mengalahkan raja iblis Diablo sendirian" Ucap Cid yang mulai kambuh penyakitnya

'Huh... Mulai lagi penyakit remaja SMP (Chunibiyou) nya si Cid' pikir Shido

Kemudian Shido pun mau tidak mau harus terjun mengikuti permainan dari saudara nya.

"Hah, kau benar... Sekarang yang jadi masalahnya sekte yang akan membangkitkan raja iblis Diablo" Ucap Shido

"Sang iblis, Diablo...." Gumamnya dengan ketakutan

"Iblis dari dongeng-dongeng itu?" Tanya nya

"Ya"

Kemudian Cid pun mulai bercerita.

Dahulu kala dunia hampir di hancurkan oleh Raja iblis Diablo.

Tetapi, tiga pahlawan yang masing-masing mewakili ras Manusia, Elf dan Demi-human mengalahkan Sang Raja iblis.

Sebelum kematian raja iblis, ketiga pahlawan itu di kutuk.

"Kutukan Diablo, atau 'perasuk' atau penyakit yang menjangkit diri mu" Ucap Cid

"Atau dengan kata lain, kamu merupakan keturunan asli dari sang pahlawan" Ucap Shido melanjutkan perkataan Cid

"Ya... Saat-saat itu mereka dipuja-puja dan sangat di hormati" Ucap Cid

"Tidak, kalian pasti bercanda!" Ucapnya

"Kami malah di siksa dan di eksekusi" Lanjut ucapnya

"Seseorang pasti merubah sejarahnya" Ucap Cid

"Yah, yang berkuasa pasti akan menulis ulang sejarah~" Ucap Shido

"Tujuannya adalah membatasi keturunan pahlawan" Lanjut ucap Shido

"Ya... Sekte Diablo itu adalah sekte yang akan kita hadapi" Ucap Cid

"Tapi masalahnya, sekte Diablo itu bergerak dalam bayangan dan menghapus semua halangan mereka dengan diam-diam" Ucap Shido

"Ya... Itu benar, kita adalah Shadow Garden" Ucap Cid

"Kita akan menghalangi mereka untuk membangkitkan Diablo" Lanjut ucap Cid

"Ini tugas yang sangat beresiko" Ucap Shido

"Jika kita gagal, dunia ini akan hancur" Lanjut ucap Shido

"Bersediakah kau membantu kami?" Tanya Cid

"Sekte Diablo, seandainya pengaruh mereka mampu memutar balikan sejarah" Ucapnya

"Pastinya mereka memiliki kekuatan yang besar" Lanjut ucap nya

"Ya kau benar" Ucap Shido sedangkan Cid hanya menganggukkan kepala

"Banyak orang ditakdirkan untuk mati, karena kepalsuan kebenaran ini... Ini tidak boleh berlanjut!" Ucapnya

"Aku mengerti semuanya, ku pertaruhkan nyawa ku demi Shadow Garden.... Dan membimbing para pendosa itu ke dalam kematian yang tidak akan pernah mereka rasakan" Lanjut ucapnya dengan nada serius

"Ah, benar.... Sekarang namamu adalah Alpha, mohon kerja sama nya Alpha" Ucap Shido

"Iya, terima kasih telah memberikan diri saya sebuah nama Light-sama dan Shadow-sama" Ucap Alpha

"Kalau begitu, ayo kita pulang sekarang" Ucap Shido

Cid dan Alpha pun mengikuti dirinya dari belakang.

TO BE CONTINUED