DIMENSIONS CHAT GRUP (Fanfic The Eminence In Shadow)

🇮🇩TOKISAKI_BISMARCK
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 1k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - PROLOG

POV 1

Hay, namaku adalah Amonawa Chiba biasa dipanggil Chiba.

Aku merupakan seorang yang dengan bangga menyebutnya berbudaya.

Aku memiliki koleksi komik (Manga, Manhua dan Manhwa) full satu perpustakaan.

Tidak lupa dengan dekorasi berbagai action figur dengan perbandingan 1:1 .

Aku saat ini tinggal di rumah warisan kedua orang tua ku.

Orang tua ku meninggalkan diriku dengan harta mereka, karena mereka sibuk dengan pekerjaan mereka, hingga tidak ada waktu untuk diriku.

Dari kecil aku sudah di asuh oleh seorang maid keluarga.

Dia sudah ku anggap sebagai kakak perempuan ku.

________

Selasa, 21/04/2250

Yups... Kalian tidak salah membaca, dunia ku akan memasuki abad 23.

Yang mana keadaan damai di bagian permukaan, sebenarnya busuk di bagian dalam.

Aku saat ini sedang bersiap-siap untuk pergi ke kampus.

Kalian tau? Aku hanya memiliki beberapa teman yang akrab denganku.

Pacar? Jelas aku tidak punya!

Yang ku punya hanyalah waifu ku tercinta.

Okey kembali ke topik...

Aku memakai setelan jas berwarna hitam dengan kemeja berwarna putih.

Di kampus ku mewajibkan para mahasiswa nya menggunakan setelan jas.

Setelah selesai mengenakan setelan jas, aku melihat diri ku di pantulan cermin.

Aku memiliki ciri-ciri rambut berwarna putih silver, mata berwarna merah darah, warna kulit berwarna putih susu, tinggi ku rata-rata orang normal, dan juga aku memiliki badan yang sixpack karena aku sering menjaga kebugaran badan, walaupun aku adalah orang yang paling berbudaya.

Aku memiliki ciri-ciri di atas karena gen ku di dominasi oleh gen ibu ku yang merupakan orang Denmark, sedangkan ayah ku merupakan orang Indonesia yang sangat beruntung.

Setelah puas bercermin, aku pun langsung keluar dari kamar dan turun ke bawah ke ruang makan untuk sarapan pagi.

Sesampainya aku di sana, aku melihat bahwa maid pribadi ku sedang menyajikan makanan di atas meja.

"Selamat pagi tuan muda~" Ucap nya

Dia memiliki ciri-ciri rambut berwarna hitam kecoklatan, mata berwarna coklat, warna kulit berwarna sawo muda, tingginya sekitar pundak ku, dan menggunakan seragam maid prancis.

Dia merupakan orang asli Jepang dengan gen Indonesia dan Jepang.

"Pagi juga, Marta" Ucap ku kepadanya

"Silahkan di nikmati sarapan anda tuan muda" Ucapnya

"Umm, tentu~"

Kemudian aku pun menghabiskan sarapan ku.

*****

Setelah selesai sarapan, aku pun langsung mengeluarkan mobil sport ku dari garasi dan memanaskan nya sebentar.

Setelah dikira cukup untuk memanaskan nya, aku langsung menancapkan gas nya.

Dari mansion ku ke kampus ku memakan perjalanan selama satu jam full jika tidak macet.

*****

Time skip

Saat ini aku sudah tiba di kampus ku.

Aku langsung memarkirkan mobil ku di tempat parkir khusus mahasiswa.

Setelah aku mematikan mesin mobil, aku langsung keluar dari mobil, dan menuju ke kelas ku.

*****

Saat ini aku sudah duduk di bangku yang berada di pojokan belakang kelas yang langsung menyuguhkan pemandangan halaman luas yang di miliki kampus.

Saat aku sedang memikirkan sesuatu tentang ending dari one piece yang dari dulu belum tamat sampai sekarang.

Tiba-tiba ada yang mengejutkan diriku.

"Yo... Chiba, sahabat ku... Apa kabar!?" Ucap seorang yang mengagetkan ku.

Saat aku menoleh ke asal suara, aku melihat bahwa ini orang sialan yang sering mengganggu ku.

Nama orang sialan yang mengganguku adalah Haru, dengan sindrom adik perempuan akut, yang menyebabkan ku ingin memukulnya karena kelakuan nya.

"Owh... Haru... Apa kabar?" Ucap ku dengan nada malas

"Hey.... Ada apa dengan suara mu itu?" Tanya nya

"Tidak ada" Ucap ku apa ada nya.

Aku pun langsung mengabaikan dia dengan memasangkan earphones ku ke telingaku untuk mendengarkan musik.

Saat dia melihat ku memasang earphones, dia pergi menjauh karena dia tau bahwa aku tidak mau di ganggu lagi.

Saat sedang asik mendengarkan lagu, tiba-tiba sekelompok orang datang dengan senjata di tangan mereka.

Aku yang melihat ini pun memiliki ekspresi ku atau ekspresi kami sangat jelek.

"Hey! Kalian semua angkat tangan kalian semua!" Ucap salah satu perampok itu kepada kami

Kami pun langsung menuruti apa yang dia suruh, karena akan menjadi hal bodoh jika melawan mereka.

Namun, ada seorang yang tidak menurutinya, dia itu adalah seorang perempuan.

Perempuan itu memiliki nama Emilia, Emilia memiliki ciri-ciri wajah cantik dengan warna kulit berwarna putih, warna rambut berwarna silver, warna mata berwarna hijau, tingginya setinggi rata-rata kebanyakan perempuan.

Dia tidak menuruti perintah teroris itu karena, dia itu Tunarungu.

Padahal dia sudah memakai alat bantu pendengaran, mungkin dia sedang menonaktifkannya.

Teman yang di sampingnya melihat Emilia belum mengangkat tangan nya, pun mencoba menggoyangkan badannya.

Tapi, sudah terlambat. Para teroris sudah melihat Emilia tidak mengangkat tangannya.

Dan menyebabkan ini salah satu dari mereka menodongkan pistol mereka ke arah kepala Emilia.

Emilia yang merasakan suasana berubah menjadi gak enak, ia melihat ke depan.

Di Emilia melihat bahwa di depannya ada seorang teroris yang menodongkan senjata nya.

Emilia melihat ini pun memiliki wajah yang jelek.

Saat teroris itu akan menarik pelatuknya.

Aku tanpa sadar bahwa aku berlari dan melompat ke depan Emilia untuk melindungi dia dari tembakan peluru.

*DOOR *DOOR *DOOR

Peluru itu mengenai bagian badanku, mungkin semua peluru itu mengenai organ dalam ku.

*Gedebluk

(A/N : gw gk tau sfx nya benda jatuh 🗿🗿🗿)

AUTHOR POV

Semua orang yang melihat kejadian itu pun tidak bisa membantu.

Karena mereka baru saja menyaksikan teman sekelas mereka, Chiba.

Menyelamatkan Emilia dari serangan tembakan pistol teroris.

Mereka melihat dimana tubuh Chiba sudah tergeletak dengan genangan darah merah segar yang keluar dari lubang di tubuhnya.

Yang menyebabkan semua orang yang melihat ini pun memiliki ekspresi yang sangat jelek dan mereka merasakan rasa mual yang sangat hebat.

"Huh.... Itu jadinya jika kalian bertingkah sok pahlawan!" Ucap teroris itu dengan nada mengejek.

"Cepat kalian ikuti kami sekarang! Kalau tidak kalian akan bernasib sama dengannya!" Ucap teroris yang sepertinya seorang pemimpin

Dengan paksa mereka pun mengikuti kemauan para teroris.

'Ugh.... S-sialan.... K-kenapa tubuhku bergerak sendiri?!' pikir Chiba dengan kebingungannya.

'Hah... Sial... Pada akhirnya aku tidak bisa mengikuti festival untuk terakhir kalinya ya' pikir Chiba dengan penyesalan karena dia tidak bisa mengikuti festival budaya nya untuk terakhir kalinya

Perlahan Chiba menutup matanya, karena ia sudah tidak memiliki tenaga yang tersisa.

*****

POV 1

Ugh... Silau sekali, ada apa ini? Kenapa aku bisa merasakan silau?Bukannya aku sudah mati?

Dengan ragu-ragu aku pun mencoba untuk membuka mataku.

Saat aku pertama kali membuka mata ku, aku melihat bahwa aku sedang di gendong oleh raksasa!?

Eh.... Raksasa! Apa kah ini hukuman neraka?!

T-tunggu dulu... Sepertinya ada yang salah deh...

Aku pun perlahan melihat sekeliling untuk memastikan sesuatu.

Aku melihat bahwa ada seorang wanita yang berbaring di ranjang tempat tidurnya sambil terengah-engah.

Mereka bukan raksasa, melainkan aku terlahir kembali ke dalam wujud bayi!

Apa kah ini!? Apa kah ini berkah dari kami-sama?! Aku tidak di antar oleh Truck-sama! Melainkan oleh seorang teroris! Owh shit man....

Apa kah aku mematahkan kutukan para reincarnator!? Aku sangat bangga akan hal itu!

Saat aku sedang memikirkan hal yang membanggakan, Tiba-tiba aku mendengar rengekan yang sangat jelas di buat-buat.

Aku pun mencoba melihat ke sumber suara.

Dan di sana ada juga bayi yang di gendong oleh suster.

Aku ingat sekarang, aku sekarang menjadi bayi, jadi aku harus seolah-olah aku adalah bayi!

Sebelum aku bisa membuat tangisan bayi palsu, aku sudah di pukul di bagian pantat ku!

Owh... Shit man... Yang benar saja!

Dahlah, mari kita bermain jadi bayi.

Akhirnya aku pun merengek seolah aku adalah bayi.

*****

AUTHOR POV

Di suatu mansion yang ada di sebuah negara.

Terdapat banyak orang yang dari mansion tergesa-gesa.

Karena hari ini, hari dimana nyonya mereka akan melahirkan.

Terutama untuk tuan Kagenou, dia mondar-mandir dengan suasana hati yang tegang.

Karena, istrinya sedang berusaha sekuat tenaga untuk proses persalinan.

Sedangkan putri nya dia hanya bisa menunggu di kursi, sambil melihat ayahnya mondar-mandir.

"Ayah, apa kah aku akan mendapatkan adik?" Tanya nya dengan polos kepada ayahnya

"Tentu nak, kamu akan segera menjadi kakak perempuan" Ucap ayahnya

Tak lama kemudian, mereka mendengar suara nangisan bayi dari dalam ruangan.

Kemudian tanpa basa-basi mereka pun langsung masuk ke dalam ruangan.

Saat mereka pertama kali masuk, mereka melihat bahwa ada seorang wanita yang sedang berbaring lemas di ranjang.

Di sebelah ranjangnya ada dua ranjang kecil untuk meletakkan bayi yang baru lahir.

Di atas ranjang bayi terdapat dua bayi laki-laki yang sedang tertidur dengan nyenyak.

"Selamat tuan Kagenou, nyonya Kagenou berhasil melahirkan sepasang bayi laki-laki yang sehat dan kuat" Ucap suster itu

"Terima kasih kalian telah membantu istriku melahirkan" Ucap tuan Kagenou kepada semua orang yang membantu persalinan istri nya.

"Kalau begitu kami akan undur diri tuan. Jika ada sesuatu tinggal menghubungi kami" Ucap suster

"Iya, terima kasih"

Kemudian para kelompok suster itu pun pergi dari ruangan.

Dan di dalam ruangan hanya tersisa mereka saja.

"Sayang bagaimana keadaanmu?" Tanya tuan Kagenou kepada istri nya

"Ya... Aku tidak se-lemas ini~" Ucap nya

"Ibu, itu adik laki-laki ku?" Tanya putri nya dengan polos

"Iya sayang, mereka adalah adik laki-laki mu~" Ucap nyonya Kagenou

"Siapa namanya bu?" Tanya putri nya

"Yang bagian kiri adalah Shido Kagenou" Ucap nyonya Kagenou

"Dan yang kanan tunggu ayah mu yang memutuskan~" Lanjut ucap nyonya Kagenou

"Hmmm.... Bagaimana kalau namanya adalah Cid Kagenou. Bagaimana menurut mu?" Ucap tuan Kagenou

"Sempurna~"

"Selamat datang di dunia ini sayangku"

Mereka pun langsung melihat kedua bayi mereka yang baru lahir dengan senyuman bahagia.

Sedangkan untuk putri nya, dia sangat senang karena dia akan menjadi seorang kakak perempuan.

TO BE CONTINUED