Saat mereka mulai merancang rencana untuk melindungi titik kritis yang dapat menghubungkan kedua dunia, Rael dan Elyra menyadari bahwa mereka membutuhkan lebih dari sekadar teknologi dan pengetahuan untuk menghadapi ancaman yang mendekat. Mereka memerlukan kekuatan yang lebih, yang hanya bisa datang dari orang-orang yang memiliki kemampuan luar biasa, mereka yang bisa memahami tidak hanya logika, tetapi juga dimensi waktu dan ruang yang lebih dalam.
Rael memikirkan masa lalunya, masa ketika ia dan Elyra masih belajar di Akademi Waktu, bertemu dengan para murid yang, meskipun masih muda, memiliki potensi luar biasa dalam menguasai kekuatan waktu. Para murid ini, yang selama ini ia ajarkan, memiliki kemampuan untuk memahami dimensi-dimensi yang bahkan belum sepenuhnya dipahami oleh para ilmuwan di dunia ini. Mereka telah dipersiapkan untuk mengendalikan kekuatan besar yang, jika digunakan dengan benar, bisa menjadi kunci untuk menyelamatkan dunia.
Tanpa pikir panjang, Rael memutuskan untuk memanggil mereka, mereka yang telah melalui proses pelatihan yang berat di Akademi Waktu, dan yang bisa memahami potensi penuh dari kemampuan yang mereka miliki.
"Ada enam orang," kata Rael suatu malam, setelah berdiskusi lebih lanjut dengan Zara dan Elyra. "Mereka adalah murid-muridku. Mereka memiliki kemampuan yang mungkin bisa membantu kita. Meskipun mereka masih muda, mereka sudah dipersiapkan untuk menghadapi ancaman besar. Mereka tidak hanya belajar sihir, tetapi juga tentang keseimbangan waktu dan dimensi."
Elyra mengangkat alis. "Murid-muridmu? Mereka yang datang dari dunia yang penuh dengan sihir?"
Rael mengangguk. "Benar. Mereka adalah bagian dari pelatihan yang sangat spesial, setiap dari mereka menguasai salah satu aspek penting dari waktu dan ruang. Aku percaya, jika kita bisa membawa mereka ke sini dan menggabungkan pengetahuan mereka dengan teknologi kalian, kita bisa menemukan cara untuk menghentikan ancaman itu."
Zara menatapnya dengan skeptis namun penuh rasa ingin tahu. "Dan mereka bisa memahami konsep-konsep yang kita bicarakan di sini? Dunia kita tidak mengenal sihir."
Rael menghela napas. "Mereka tidak hanya memahami sihir. Mereka juga memahami cara-cara alam semesta bekerja, cara dimensi saling berinteraksi, dan cara menavigasi batasan-batasan waktu dan ruang yang tidak tampak oleh kebanyakan orang."
Setelah diskusi panjang, Rael memutuskan untuk memanggil mereka. Enam murid itu, setiap satu memiliki kemampuan luar biasa, yang telah terasah di Akademi Waktu akan menjadi kunci untuk menyelamatkan kedua dunia. Rael tahu, meskipun mereka masih muda, potensi mereka sangat besar, dan mereka sudah siap menghadapi tantangan yang jauh lebih besar daripada apa yang pernah mereka bayangkan.
Beberapa hari kemudian, di pusat penelitian Zara, enam sosok muda muncul, berjalan dengan penuh keyakinan di lorong yang penuh dengan peralatan teknologi canggih.
Mereka adalah para murid Rael, seorang pemimpin muda yang penuh tekad, seorang pengendali waktu yang tajam, seorang pemikir yang mampu memanipulasi ruang, dan beberapa individu lain yang membawa kemampuan berbeda yang akan sangat berharga. Masing-masing dari mereka tampak berbeda, tetapi ada satu hal yang menyatukan mereka: mereka telah dibentuk untuk menghadapi tantangan besar, tantangan yang sekarang mengancam dua dunia.
Alderan adalah yang pertama muncul, seorang pemuda tinggi dengan rambut perak dan mata tajam yang selalu mencari pola dalam kekacauan. Alderan memiliki kemampuan untuk merasakan aliran waktu, mampu membaca pola masa depan dan masa lalu dengan cara yang sangat intuitif. Meskipun ia tidak bisa mengendalikan waktu secara langsung, ia dapat memprediksi pergerakan dan membuat keputusan yang lebih cerdas berdasarkan kemampuannya untuk "melihat" ke arah masa depan.
Lira, wanita muda dengan rambut hitam panjang dan ekspresi yang selalu tenang, memiliki kemampuan untuk memanipulasi ruang. Dia dapat menciptakan lipatan ruang yang memungkinkan perjalanan seketika antar titik dalam dimensi. Keahliannya sangat berguna ketika mereka harus bergerak cepat atau menghindari ancaman yang datang tanpa memberi mereka kesempatan untuk bertindak.
Maeris, pemuda dengan kulit gelap dan tatapan penuh kebijaksanaan, adalah seorang ahli dalam mengendalikan kekuatan elemen waktu. Meskipun dia tampaknya pendiam, kekuatannya mengalir melalui setiap langkah dan gerakannya, memungkinkan dia untuk mengubah jalannya waktu dalam area terbatas, memperlambat atau mempercepat peristiwa dalam sekejap.
Syris, seorang pemuda dengan rambut pirang dan tatapan penuh rasa ingin tahu, adalah ahli dalam dimensi paralel. Dia bisa membuka celah kecil ke dunia lain termasuk dunia ini dan menjelajahi kemungkinan-kemungkinan yang tidak pernah terbayangkan oleh kebanyakan orang. Meskipun tidak sepenuhnya dapat mengendalikan dimensi, kemampuannya untuk melompat ke alam alternatif memberikan wawasan yang tak ternilai dalam menghadapi ancaman yang datang dari luar angkasa.
Tira, wanita muda dengan ekspresi keras dan rambut merah mencolok, adalah pengendali gravitasi. Dia bisa menekan atau mengubah gaya gravitasi di sekitarnya, memungkinkan dirinya dan orang lain untuk terbang atau menghancurkan struktur dengan kekuatan gravitasi yang dikendalikan.
Dan terakhir, Eryndor, seorang pemuda dengan rambut cokelat gelap dan sikap penuh kebanggaan, adalah seorang ahli dalam mengatur aliran waktu dalam skala mikro. Dia mampu memperlambat atau mempercepat aliran waktu dalam lingkup kecil, membuatnya sangat efektif dalam pertempuran atau saat menghadapi situasi yang memerlukan presisi waktu.
Mereka semua berdiri di ruang pertemuan yang luas, memperhatikan Rael yang sedang menjelaskan situasi yang sedang mereka hadapi. Zara, yang telah berada di sana sejak awal, menyimak dengan penuh perhatian.
"Ada dua dunia yang saling terhubung oleh ancaman luar angkasa ini," kata Rael, suaranya tegas. "Kami membutuhkan kalian untuk membantu kami mempersiapkan perisai yang bisa melindungi titik kritis antara dunia ini dan dunia kami. Kami juga perlu menggali lebih dalam tentang bagaimana cara menggabungkan teknologi dan sihir, serta menemukan cara agar dunia ini bisa bertahan."
Alderan mengangguk, ekspresinya serius. "Kami akan mempelajari pola yang ada. Jika ada cara untuk memprediksi gerakan makhluk ini, kami akan menemukannya."
Lira menatap layar holografik yang menunjukkan peta galaksi. "Jika kita bisa mengendalikan perjalanan ruang dan waktu di titik yang tepat, kita bisa memanipulasi jalur mereka, mencegah mereka memasuki dunia ini."
Maeris mengangkat tangannya, mengalirkan energi yang bisa memperlambat pergerakan waktu di sekitar mereka. "Kami akan menyesuaikan aliran waktu. Setiap langkah bisa berharga."
Syris mengedipkan matanya, melirik ke dunia paralel melalui celah kecil yang dibuka di hadapannya. "Jika ada dimensi lain yang bisa membantu kita, kita akan temukan jalan keluarnya."
Tira tersenyum, merasakan gravitasi yang dapat ia kendalikan, dan berkata, "Jika kita membutuhkan kekuatan besar untuk melindungi titik itu, aku bisa menangani tekanan fisik."
Eryndor, yang lebih pendiam, menatapnya dengan serius. "Kami akan memanfaatkan kemampuan kami untuk memanipulasi aliran waktu dengan presisi. Kita harus siap menghadapi invasi ini, tidak hanya dengan kekuatan, tapi dengan strategi."
Rael menatap keenam muridnya, rasa bangga dan harapan memenuhi hatinya. "Kalian adalah harapan bagi dunia kita. Kalian akan membantu menyelamatkan dunia ini dan dunia kita. Bersama, kita akan menghadapi ancaman ini. Kita akan mencari cara untuk menggabungkan pengetahuan kita, melawan kekuatan besar ini, dan mempersiapkan kedua dunia untuk apa yang akan datang."
Dengan tekad yang baru, keenam murid Rael bergabung dalam misi yang lebih besar dari apa yang pernah mereka bayangkan. Mereka tidak hanya berperang untuk satu dunia, tetapi dua dunia dan mereka akan melakukannya bersama, dengan kekuatan gabungan dari sihir dan teknologi.
Beberapa minggu berlalu, dan persiapan semakin intensif. Rael dan Elyra bekerja tanpa henti dengan tim ilmuwan dan teknisi di pusat penelitian Zara, berusaha menggabungkan sihir dan teknologi untuk menciptakan perisai yang akan melindungi titik kritis di antara kedua dunia. Namun, meskipun kemajuan telah tercapai, mereka tahu bahwa hanya dengan memanfaatkan sepenuhnya potensi keenam murid Rael, mereka bisa menghadapi ancaman yang lebih besar dari sekadar serangan fisik.
Pagi itu, di ruang latihan yang luas, para murid Rael berkumpul untuk uji coba gabungan sihir dan teknologi. Zara berdiri di samping Rael, mengamati mereka dengan penuh perhatian. Di hadapan mereka, sebuah hologram besar menunjukkan peta dunia yang saling terhubung, dengan titik-titik kritis yang bersinar dengan warna merah terang menandakan tempat-tempat yang paling rawan terhadap invasi dari dunia lain.
"Ini adalah titik yang harus kalian lindungi," kata Rael, menunjuk ke peta. "Jika kita bisa mengaktifkan perisai di lokasi ini, kita bisa menahan serangan pertama, tetapi kita harus bekerja sama. Zara, apakah sistem energi yang kita kembangkan sudah siap?"
Zara mengangguk. "Teknologi untuk membangkitkan medan energi itu sudah berfungsi, tetapi kita belum bisa memprediksi bagaimana itu akan bertindak ketika sihir dan teknologi digabungkan. Kita akan mengujinya dengan kekuatan kalian."
Rael menatap para muridnya. "Alderan, kami membutuhkan kemampuanmu untuk memprediksi pergerakan musuh. Lira, kau dan Maeris akan bekerja sama untuk menciptakan saluran ruang dan waktu yang memungkinkan kita bergerak lebih cepat dan menghindari serangan. Syris, gunakan kemampuannmu untuk mencari dunia paralel yang mungkin bisa memberi kita keuntungan. Tira, kau akan mempersiapkan medan gravitasi agar kita bisa memanipulasi kekuatan fisik saat perisai diaktifkan. Eryndor, kau harus mengatur aliran waktu dengan presisi agar kami bisa bergerak dengan koordinasi sempurna."
Enam murid itu saling memandang, masing-masing menyadari betapa pentingnya tugas mereka.
Alderan mengangguk dan menatap layar peta. "Aku akan mulai menganalisis pola-pola yang mungkin muncul. Aku bisa merasakan potensi ancaman ini, mereka tidak akan datang dengan cara yang bisa diprediksi dengan mudah, tapi aku akan mencari cara untuk membacanya."
Lira melangkah maju dan mengalirkan energi ruang dari tangannya. Beberapa celah kecil terbuka di udara, menunjukkan bagaimana dia bisa memanipulasi dimensi. "Aku akan membuat jalur kita bergerak lebih cepat, menghindari pergerakan musuh yang tak terduga."
Maeris mengangkat kedua tangannya, memulai latihan perubahannya pada aliran waktu. Dalam beberapa detik, aliran waktu di sekitar mereka melambat, memberi mereka lebih banyak waktu untuk merencanakan setiap langkah mereka. "Kekuatan ini bisa menunda serangan atau memperlambat gerakan musuh. Kita bisa mengubah laju peristiwa."
Syris, yang lebih suka bekerja dalam diam, membuka sebuah celah kecil di udara, menatap dunia paralel yang bergema di baliknya. "Jika ada dunia alternatif di mana kita bisa mendapatkan informasi lebih, aku akan mencari jalan. Semakin banyak kemungkinan yang kita jelajahi, semakin besar peluang kita untuk menang."
Tira, yang berdiri dengan tangan terlipat, merasakan medan gravitasi yang mengelilinginya, dan dengan kekuatan yang bisa dirasakannya, ia mengubah kekuatan gravitasi di ruang latihan. Beberapa objek besar mulai mengambang di udara, berputar-putar, dan kemudian terjatuh dengan kecepatan yang sangat tinggi. "Jika kita perlu memanipulasi tekanan fisik, aku siap. Bahkan sebuah perisai yang tampak tak tembus bisa hancur jika kita menggunakan kekuatan gravitasi dengan benar."
Eryndor menutup matanya sejenak, konsentrasi tinggi. Dengan ketelitian luar biasa, dia mengubah kecepatan aliran waktu di sekelilingnya. Dunia di sekitarnya bergerak lebih lambat, dan gerakan setiap orang menjadi lebih jelas bagi Eryndor, memungkinkan dia untuk melihat detil-detil yang paling halus dari pergerakan mereka. "Aku akan memastikan kita tidak melakukan kesalahan dalam waktu. Setiap detik sangat berharga."
Rael berdiri dengan penuh rasa bangga, menatap mereka semua. "Kalian siap. Sekarang, mari kita mulai eksperimen ini."
Perangkat holografik di ruang latihan mulai bergetar. Peta dunia berkilau, menampilkan detik-detik berbahaya yang semakin dekat. Rael memberikan isyarat kepada Zara untuk memulai, dan dalam sekejap, energi gabungan antara sihir dan teknologi mulai mengalir melalui ruang itu.
Namun, saat mereka mulai mengaktifkan perisai, sesuatu yang tak terduga terjadi. Sebuah gelombang energi yang sangat kuat datang dari salah satu titik kritis, jauh lebih besar dari yang mereka perkirakan. Gelombang itu merobek ruang dan waktu, menciptakan getaran hebat yang melanda seluruh fasilitas.
Alderan terhuyung mundur, matanya membelalak. "Ada yang salah... ini lebih besar dari yang kita prediksi!"
Lira bergegas bergerak, menciptakan celah ruang di antara mereka dan gelombang energi itu. Maeris dengan cepat memperlambat waktu di sekitar mereka, memberi mereka lebih banyak waktu untuk bereaksi.
Namun, gelombang energi itu terus datang, seakan menguji batas kemampuan mereka. Eryndor mempercepat waktu pada titik tertentu untuk mengubah aliran perisai. Tira menciptakan medan gravitasi yang menghalangi pergerakan gelombang, tetapi dampaknya tetap kuat.
Syris dengan cepat membuka celah ke dunia paralel lain dan menemukan jalur alternatif, sebuah dunia di mana ancaman yang sama telah berhasil dihentikan. "Aku telah menemukannya," kata Syris, suara tegang. "Ada cara untuk memperbaiki perisai ini, kita harus mengikuti pola ini!"
Rael, yang melihat potensi kegagalan di depan mata, menyatukan semua kekuatannya dan berteriak, "Kalian harus bersatu! Gabungkan kekuatan kalian, atau kita semua akan hancur!"
Dengan instruksi Rael, keenam murid itu mulai menggabungkan kekuatan mereka. Alderan memprediksi pola pergerakan musuh, memberi arahan. Lira memanipulasi ruang agar mereka bisa bergerak cepat. Maeris memperlambat waktu agar mereka memiliki cukup waktu untuk bertindak. Syris membuka dunia alternatif sebagai panduan. Tira mengubah medan gravitasi untuk menahan kekuatan musuh, dan Eryndor mengatur perputaran waktu agar semuanya terjadi pada saat yang tepat.
Dengan kesatuan yang luar biasa, mereka akhirnya berhasil mengaktifkan perisai yang mengelilingi titik kritis tersebut, menahan gelombang energi yang datang dan memperkuat pertahanan dunia mereka.
Namun, meskipun mereka berhasil mengalahkan gelombang pertama, mereka tahu bahwa ini baru permulaan. Ancaman yang lebih besar sedang mendekat. Dan hanya dengan kekuatan mereka yang bersatu, mereka bisa berharap untuk bertahan.
Rael menatap keenam muridnya. "Ini belum selesai. Kita baru saja menginjak permukaan ancaman yang sebenarnya."
Malam itu, setelah keberhasilan sementara dalam menghadapi gelombang pertama ancaman luar angkasa, ketegangan di dunia tanpa sihir mulai meningkat. Meskipun perisai yang dipasang oleh para murid Rael berhasil menahan gelombang energi, para ilmuwan dan teknisi merasa bahwa mereka belum sepenuhnya mengendalikan situasi. Ancaman itu jelas lebih besar dari yang mereka bayangkan, dan setiap detik semakin penting. Tetapi yang lebih mengganggu lagi adalah penglihatan yang didapat oleh Kepala Akademi Waktu, Master Seraphis, yang telah lama mengamati perkembangan ini dari dunia mereka yang penuh dengan sihir.
Seraphis, seorang pria tua dengan jubah panjang berwarna perak dan mata yang tajam, duduk di ruang meditasinya di Akademi Waktu. Dalam diam, ia meresapi aliran waktu yang mengalir di sekelilingnya, mengamati gelombang-gelombang energi yang menghubungkan kedua dunia. Meskipun ia telah mengajarkan para muridnya untuk mengendalikan dimensi waktu dan ruang, sesuatu yang lebih besar tengah terjadi. Sesuatu yang bahkan ia rasakan lebih dari sekadar ancaman biasa.
Ketika penglihatannya kembali datang, wajahnya berubah serius. Tidak ada perubahan signifikan. Para murid Rael, dengan kekuatan luar biasa mereka, telah berhasil mengaktifkan perisai dan melawan gelombang pertama. Namun, Seraphis bisa merasakan sesuatu yang jauh lebih mengerikan sedang bersembunyi di balik kedamaian sesaat ini. Gelombang energi yang datang tidak hanya berupa ancaman fisik, itu adalah suatu pergeseran dalam tatanan waktu itu sendiri. Sebuah kekuatan yang bisa meruntuhkan keseimbangan alam semesta, menghancurkan dimensi yang ada, dan menghapus batasan ruang dan waktu. Dunia mereka dan dunia tanpa sihir itu saling terhubung lebih dalam dari yang mereka kira.
Tanpa membuang waktu, Seraphis segera memanggil para guru kelas atas dan murid-murid terbaik Akademi Waktu untuk membentuk sebuah kelompok yang akan pergi langsung ke dunia tanpa sihir. Mereka tidak hanya membutuhkan lebih banyak kekuatan, tetapi juga harus menunjukkan kepada pemimpin dunia tanpa sihir bahwa ancaman ini tidak bisa ditangani hanya dengan teknologi dan sihir yang terbatas pada satu dunia. Dunia mereka harus bekerja sama dan ini bukan hanya soal memanfaatkan kekuatan mereka, tetapi juga membangun pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana kedua dunia ini saling berhubungan.
Beberapa hari kemudian, di pusat pemerintahan dunia tanpa sihir, kegemparan besar terjadi.
Para pemimpin dunia tanpa sihir, yang selama ini memandang Akademi Waktu dan segala bentuk sihir dengan skeptis, kini terpaksa menghadapi kenyataan bahwa mereka tidak dapat menghadapi ancaman ini sendirian. Ketika berita bahwa Master Seraphis, Kepala Akademi Waktu, beserta rombongan besar murid dan guru kelas atas Akademi Waktu, akan datang untuk menghadap langsung ke pemerintah dunia tanpa sihir, seluruh kota tempat markas pemerintahan berada terhuyung dalam kebingungan dan ketegangan.
Di luar gedung pemerintahan yang besar dan megah, terlihat sejumlah portal ruang terbuka, menandakan kedatangan mereka dari dunia yang penuh dengan sihir. Portal pertama terbuka, dan dari dalamnya keluar Seraphis yang didampingi oleh enam guru besar Akademi Waktu, masing-masing memiliki kemampuan luar biasa dalam mengendalikan aspek-aspek mendalam dari waktu, ruang, dan dimensi. Mereka adalah Tavian, seorang ahli dalam memanipulasi waktu dalam skala global, Isolde, penguasa ruang yang mampu memutarbalikkan hukum alam semesta, Faelen, yang memiliki pengetahuan dalam dimensi gelap yang tak terjamah, Nyara, yang bisa merasakan getaran waktu dan ruang dari jauh, Orin, seorang pakar dalam menggali potensi sejarah dan masa depan, dan Selene, yang mampu menyeimbangkan kekuatan kosmik yang mempengaruhi kedua dunia.
Di belakang mereka, kelompok besar murid-murid kelas atas Akademi Waktu, yang sebelumnya telah dilatih untuk menghadapi ancaman luar biasa ini, mengikuti dengan tatapan penuh tekad. Mereka telah dilatih untuk mengendalikan dimensi, membengkokkan waktu, dan memanipulasi realitas, kemampuan yang sangat jarang dimiliki oleh individu di dunia tanpa sihir ini.
Kehadiran mereka mengejutkan para pemimpin dunia tanpa sihir. Mereka yang sebelumnya meremehkan sihir, kini harus berhadapan langsung dengan kenyataan bahwa tanpa bantuan dunia yang penuh dengan sihir, dunia mereka mungkin tidak akan mampu bertahan. Di hadapan mereka, Seraphis dan rombongan mengajukan permintaan untuk bertemu dengan para pemimpin dunia tanpa sihir untuk membahas ancaman yang semakin mendekat.
Di ruang rapat besar, para pemimpin dunia tanpa sihir duduk dengan cemas. Presiden Valen, pemimpin utama dunia tanpa sihir, menatap Seraphis dengan mata yang penuh kebingungan dan kekhawatiran.
"Master Seraphis," kata Presiden Valen dengan suara berat. "Kedatanganmu ke dunia kami bukanlah sesuatu yang kami harapkan. Kami sudah mempercayakan keamanan dunia ini pada teknologi dan strategi kami. Kami tidak membutuhkan campur tangan dunia yang penuh dengan sihir. Jika kalian membawa kekuatan yang lebih besar dari yang kami miliki, kami khawatir itu akan mempengaruhi keseimbangan yang telah kami jaga selama berabad-abad."
Seraphis memandangnya dengan tenang, meskipun hatinya penuh dengan rasa urgensi. "Presiden Valen, kami datang bukan untuk mengambil alih. Kami datang karena dunia kalian sedang terancam seperti dunia kami. Jika kita tidak bersatu, jika kita tidak memahami kekuatan yang menghubungkan kedua dunia ini, maka ancaman yang datang dari luar angkasa ini akan menghancurkan kita semua."
Di belakang Seraphis, para murid Akademi Waktu berdiri dengan penuh keyakinan. Alderan, yang telah belajar banyak tentang dunia tanpa sihir ini selama beberapa waktu terakhir, berbicara dengan suara tegas. "Kami memahami keraguan kalian, tapi ancaman ini tidak bisa diatasi dengan kekuatan fisik dan teknologi semata. Ini lebih besar dari itu. Kami telah memprediksi pola-pola yang akan muncul, dan kami tahu ini adalah masalah yang hanya bisa diselesaikan jika kedua dunia bersatu."
Lira menambahkan, "Kami bisa membantu kalian mengendalikan perjalanan ruang dan waktu. Kami bisa membuka jalur yang lebih cepat untuk mengirimkan bantuan atau mengungkap titik-titik kritis di mana ancaman bisa memasuki dunia kalian. Kami tidak datang untuk menguasai, tetapi untuk membantu."
Ketegangan di ruang rapat semakin memuncak. Para pemimpin dunia tanpa sihir merasa terancam, namun juga sadar bahwa mereka tidak bisa melawan ancaman yang begitu besar tanpa bantuan dari dunia yang penuh dengan sihir. Master Seraphis, yang menyadari situasi ini, menyampaikan kata-kata terakhir yang sangat penting:
"Kami hanya bisa menyelamatkan kedua dunia ini jika kita bekerja sama. Sihir dan teknologi, waktu dan ruang semuanya saling terkait. Kami tidak datang untuk mengubah dunia kalian, tapi untuk menjaga keseimbangan yang telah lama ada. Ini bukan sekadar tentang bertahan hidup, ini tentang memastikan bahwa masa depan kita semua tetap ada."
Seraphis menatap tajam pada para pemimpin dunia tanpa sihir, menunggu keputusan mereka. "Sekarang, pilihan ada di tangan kalian. Akankah kalian menerima bantuan kami sebelum terlambat?"
Kegemparan ini hanyalah permulaan. Kekuatan yang mengancam kedua dunia semakin dekat, dan hanya dengan bersatu, mereka bisa berharap untuk menghadapinya.
Setelah pernyataan Master Seraphis, ruangan tersebut terdiam sejenak, hanya dipenuhi oleh desahan napas berat dan tatapan penuh pertanyaan dari para pemimpin dunia tanpa sihir. Mereka mengerti bahwa saat ini mereka menghadapi situasi yang jauh lebih besar dari apa yang dapat mereka kendalikan dengan teknologi mereka sendiri. Namun, menerima bantuan dari dunia yang penuh dengan sihir dunia yang selama ini mereka anggap terpisah dan penuh dengan ancaman bukanlah keputusan yang mudah.
Presiden Valen memandang Seraphis dengan tatapan tajam, berpikir keras. Dia adalah seorang pemimpin yang dikenal karena keteguhannya dalam menjaga kedaulatan dunia mereka, dan menerima kekuatan dari luar, apalagi dari dunia yang penuh dengan sihir, akan mempengaruhi seluruh tatanan yang selama ini ada. Namun, ancaman yang lebih besar daripada apapun yang pernah mereka hadapi kini berada di ambang pintu.
"Master Seraphis," kata Presiden Valen dengan suara rendah, "Kami tidak dapat memutuskan ini dengan cepat. Dunia kami sudah terbiasa mengandalkan diri sendiri. Teknologi kami adalah dasar kekuatan kami. Tapi jika ancaman ini benar adanya, dan kalian benar-benar bisa membantu kami, maka kita harus mencari jalan tengah. Kami tidak bisa mengambil keputusan seperti ini hanya berdasarkan kata-kata."
Seraphis mengangguk. "Kami tidak meminta untuk menguasai dunia kalian, hanya untuk membantu mempertahankan keduanya. Tetapi jika kalian memerlukan bukti bahwa kami bisa diandalkan, kami siap menunjukkan kekuatan kami. Tidak hanya dengan sihir, tetapi dengan kolaborasi yang akan menggabungkan potensi kalian dengan pengetahuan kami tentang waktu dan ruang."
Di sudut ruangan, Zara, yang sejak awal telah berusaha untuk menjaga hubungan baik antara kedua dunia, melangkah maju. "Kami sudah melihat kekuatan mereka dalam aksi," katanya, menatap Presiden Valen dengan serius. "Perisai yang mereka buat meskipun belum sempurna sudah menahan gelombang pertama dari ancaman luar angkasa itu. Mereka bukan hanya datang dengan sihir, mereka datang dengan solusi nyata."
Namun, para pemimpin dunia tanpa sihir masih tampak ragu. Jacek, salah satu penasihat utama Presiden Valen, seorang ilmuwan yang sangat terkemuka, angkat bicara. "Kami tidak bisa mengabaikan sejarah. Siapa yang menjamin bahwa mereka tidak akan mencoba untuk mengambil kendali atas dunia kita setelah ini? Kita tidak bisa menyerahkan kendali atas teknologi kami begitu saja."
Salah satu guru besar Akademi Waktu, Tavian, yang telah mendengarkan dengan penuh perhatian, berbicara dengan suara dalam dan penuh wibawa. "Kami tidak menginginkan kendali apapun, Jacek. Kami datang dengan satu tujuan: untuk menyelamatkan kedua dunia. Waktu tidak menunggu siapa pun, dan ancaman yang kalian hadapi bukan hanya masalah teknis. Ini adalah masalah eksistensial. Jika kita tidak segera bertindak, kita akan kehilangan semuanya."
Di tengah kebuntuan ini, Alderan bergerak maju. Sebagai murid paling tajam dalam hal memprediksi masa depan, dia tahu bahwa waktu sangat terbatas. "Presiden Valen, Jacek, dan para pemimpin lainnya... ini adalah masalah yang lebih besar dari sekedar kendali atau kekuasaan. Kami sudah melihat gambaran ancaman ini, dan saya bisa katakan dengan pasti: jika kalian tidak bergabung dengan kami, dunia kalian akan hancur. Kami sudah memprediksi pola ini, kami tahu apa yang akan datang."
Suasana semakin mencekam. Setiap detik yang berlalu semakin mendekatkan mereka pada kehancuran yang lebih besar. Di luar gedung, hujan turun deras, seolah alam pun menyadari ketegangan yang ada. Para pemimpin dunia tanpa sihir saling bertukar pandang. Keputusan yang mereka buat hari ini akan menentukan masa depan mereka untuk dunia mereka dan mungkin untuk semua yang ada.
Presiden Valen, setelah beberapa saat terdiam, akhirnya menghela napas panjang. "Baik. Kami akan memberi kalian kesempatan. Tapi hanya satu kesempatan. Kami akan bekerja sama dengan dunia kalian, tetapi kami juga akan mengawasi setiap langkah kalian. Jika ini gagal, kami akan mengambil tindakan."
Seraphis mengangguk hormat. "Kami tidak akan mengecewakan kalian."
Dengan keputusan itu, dunia tanpa sihir akhirnya membuka pintu kolaborasi dengan dunia penuh sihir. Tapi meskipun keputusan ini telah diambil, rasa cemas dan ketidakpercayaan masih mengalir di antara mereka. Kedua dunia ini harus belajar untuk bekerja sama dan itu bukanlah proses yang mudah.
Hari-hari berikutnya penuh dengan pertemuan dan diskusi intens antara para pemimpin dunia tanpa sihir dan tim dari Akademi Waktu. Meskipun ada kemajuan, kesenjangan antara sihir dan teknologi tetap sulit dijembatani. Namun, setiap kali para murid dan guru besar Akademi Waktu menunjukkan kemampuan luar biasa mereka, pemimpin dunia tanpa sihir semakin terbuka. Alderan, yang mampu merasakan aliran waktu, memberikan prediksi-prediksi akurat yang membantu para ilmuwan dunia tanpa sihir untuk mengatur strategi lebih baik. Lira dan Maeris menggabungkan kekuatan mereka untuk menciptakan jalur ruang-waktu yang dapat memungkinkan perjalanan instan antar lokasi, sementara Syris menggali dunia paralel untuk mencari potensi solusi yang belum terpikirkan.
Namun, meskipun kolaborasi mereka semakin erat, kegemparan besar kembali terjadi. Ketika para ilmuwan dan penyihir mencoba memanipulasi lebih dalam ruang dan waktu untuk memperkuat perisai, mereka mendeteksi sebuah pergeseran yang lebih dalam lagi, sesuatu yang bahkan lebih mengerikan daripada yang telah mereka prediksi. Gelombang energi yang datang dari luar angkasa bukan hanya ancaman fisik, tetapi sekarang sudah mulai mempengaruhi keberadaan dimensi itu sendiri. Dimensi waktu mulai bergetar, dan ruang yang ada di antara kedua dunia semakin tipis, seolah-olah batas antara dunia mereka mulai terkikis.
Master Seraphis segera memanggil seluruh timnya. "Ada yang salah," katanya dengan suara penuh perhatian. "Kita harus segera bertindak. Jika kita tidak memperbaiki perisai dengan sempurna, dunia kita, dunia kalian semuanya akan runtuh."
Semua mata tertuju pada Eryndor, ahli manipulasi waktu mikro. Ia menatap dengan serius peta yang menunjukkan getaran aneh yang muncul di seluruh dunia. "Keberadaan waktu di kedua dunia kita kini terancam. Kita tidak hanya berhadapan dengan makhluk dari luar angkasa, tetapi juga dengan kekuatan kosmik yang ingin menghancurkan struktur waktu itu sendiri."
Waktu mulai berdetak lebih cepat, dan mereka semua tahu bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan kedua dunia ini adalah melibatkan kekuatan penuh*dari sihir dan teknologi. Tanpa itu, dunia mereka akan terseret dalam kehancuran yang lebih besar lagi. Dan untuk itu, mereka harus menggabungkan potensi mereka lebih dalam lagi, lebih dari sekadar perisai atau pertahanan fisik. Mereka harus menggali puncak kekuatan yang belum pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Tidak ada lagi waktu untuk keraguan. Mereka akan segera melangkah ke garis depan pertempuran yang melibatkan dimensi dan waktu, untuk melawan ancaman yang mengancam tak hanya dunia mereka, tetapi seluruh eksistensi yang ada.
Dengan keputusan yang sudah diambil, dunia tanpa sihir dan dunia yang penuh sihir kini harus bekerja sama dalam menghadapi ancaman yang lebih besar dari yang pernah mereka bayangkan. Kolaborasi yang terjadi antara teknologi dunia tanpa sihir dan sihir dari Akademi Waktu kini berada di titik krusial. Namun, meskipun mereka semakin mendekat pada penyelesaian, kekuatan kosmik yang mengancam semakin memperlihatkan betapa rapuhnya batas antara dua dunia ini.
Master Seraphis memimpin pertemuan terakhir dengan para pemimpin dunia tanpa sihir dan tim dari Akademi Waktu. Peta dimensi yang terus bergetar di layar holografik menjadi sorotan utama, menunjukkan ketidakteraturan yang semakin dalam pada aliran waktu. Eryndor, yang selama ini mampu mengendalikan waktu dalam skala mikro, kini merasakan tekanan yang sangat kuat. Waktu di sekitar mereka seakan melambat, berputar-putar, dan kadang-kadang bahkan terhenti sejenak.
"Ini bukan hanya ancaman fisik lagi," kata Eryndor dengan suara serius, matanya yang cokelat gelap dipenuhi kecemasan. "Ini adalah pergolakan dalam struktur waktu itu sendiri. Jika tidak segera dikendalikan, kedua dunia akan terjebak dalam loop waktu yang tak berujung."
Alderan, yang selama ini mengandalkan kemampuannya untuk melihat ke depan, kini mengerutkan keningnya. "Aku melihat... jalur yang berbelit-belit. Seperti rantai waktu yang terputus, mengarah ke titik yang kita tidak bisa kendalikan. Semakin lama kita menunggu, semakin banyak titik waktu yang akan terkoyak."
Presiden Valen berdiri dari tempat duduknya. Wajahnya yang biasanya keras kini tampak lebih lelah dan penuh keraguan. "Bagaimana kita bisa menghentikan ini? Kami sudah menambahkan semua teknologi yang kami punya. Kami sudah menggabungkan kekuatan kita dengan sihir kalian, namun tak ada yang bisa menjamin hasilnya."
Seraphis memandang Valen dengan tatapan tegas. "Kita tidak hanya mengandalkan sihir atau teknologi. Kita harus lebih dari itu. Kita harus memperbaiki harmoni antara kedua dunia dan menemukan inti dari pergeseran ini. Kekuatan yang mengancam kita tidak hanya datang dari luar angkasa, tetapi dari ruang itu sendiri yang mulai runtuh. Kita harus menghadapinya dengan satu tujuan, satu keberadaan seperti dua sisi dari satu mata uang."
Lira, yang sejak awal berfokus pada manipulasi ruang, berbicara. "Saya telah membuka banyak jalur ruang-waktu yang menghubungkan dunia kita dengan dunia kalian. Tapi ini lebih dari sekedar perjalanan instan. Jika kita ingin menghindari kehancuran, kita harus memastikan bahwa ruang di antara kita tidak menjadi tak stabil. Jika kita bisa memperkuat penghalang dimensi, kita mungkin bisa mengatur kembali keseimbangan waktu yang hilang."
Nyara, yang memiliki kemampuan untuk merasakan getaran waktu dan ruang dari jauh, mengangguk. "Waktu tidak bergerak lurus. Ia bergulung dan terlipat. Kita harus menemukan titik di mana jalur-jalur ini saling bertemu titik dimana waktu, ruang, dan dimensi bertemu dengan sempurna."
Master Seraphis menatap keenam muridnya, merasa bangga meskipun tantangan yang mereka hadapi jauh lebih besar daripada yang pernah mereka pelajari di Akademi Waktu. Namun, ia tahu bahwa mereka adalah satu-satunya harapan yang tersisa.
"Kalian sudah dipersiapkan untuk ini. Kini saatnya kita menggabungkan semua kekuatan kita," kata Seraphis tegas. "Kita akan mengubah arah waktu itu sendiri."
Sementara itu, para ilmuwan dunia tanpa sihir mulai bekerja bersama para ahli sihir dari Akademi Waktu. Mereka mengembangkan teknologi pengatur waktu yang mampu berinteraksi dengan sihir ruang dan dimensi, berharap bisa memperkuat penghalang yang melindungi titik kritis di antara kedua dunia. Namun, seperti yang telah diprediksi oleh para murid Seraphis, ruang di sekitar titik tersebut mulai bergetar, menandakan bahwa keberadaan mereka sudah berada dalam bahaya besar.
Di luar gedung pemerintahan, gemuruh angin yang kencang terdengar, dan langit yang biasanya cerah kini tertutup awan gelap yang menandakan pergolakan yang terjadi dalam dimensi waktu itu sendiri. Syris, yang telah mempelajari dunia paralel dengan cermat, berdiri di depan sebuah portal besar yang terbuka di ruang pertemuan. Celah di antara dunia mereka dan dunia lain semakin membesar, dan dimensi-dimensi yang sebelumnya tersembunyi kini mengalir masuk, menyebabkan kekacauan yang tak terbayangkan.
"Ini bukan hanya masalah kita," ujar Syris, wajahnya serius. "Ini adalah masalah seluruh alam semesta. Jika kita tidak mengendalikan gerakan ini, dimensi lain yang lebih tua, dimensi yang lebih stabil akan mengambil alih, dan kita akan dilenyapkan."
Maeris, yang sebelumnya diam, kali ini bergerak ke depan, merasakan getaran waktu yang semakin kuat. "Saya bisa memperlambat pergerakan waktu di sekitar titik ini. Tapi ini hanya solusi sementara. Kita perlu melakukan perubahan mendalam pada struktur waktu dan ruang itu sendiri."
Seraphis tahu bahwa tidak ada waktu lagi. Mereka tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan individu untuk menyelamatkan dunia ini. Semua kekuatan, baik dari dunia tanpa sihir maupun dunia penuh sihir, harus bekerja dalam harmoni yang sempurna. Mereka harus menyelaraskan waktu dan ruang, mengubah aliran dimensi yang mengalir di antara dunia mereka.
"Rael," kata Seraphis kepada Rael, yang selama ini telah menjadi penghubung antara kedua dunia, "Aku butuh bantuanmu. Kita perlu menciptakan medan yang bisa menjaga keseimbangan antara dunia kita. Kamu dan Zara harus menggunakan pengetahuanmu tentang teknologi untuk membuat alat yang bisa berinteraksi dengan sihir dimensi."
Rael mengangguk dengan penuh tekad. "Kami akan melakukannya. Ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan bahwa kedua dunia bisa bertahan."
Dengan kerja keras dan pengorbanan dari semua pihak, baik sihir maupun teknologi mereka mulai mengerahkan kekuatan gabungan mereka untuk menyeimbangkan waktu dan ruang. Namun, meskipun mereka berhasil menciptakan alat yang dapat memperlambat pergeseran dimensi, mereka tahu bahwa mereka hanya punya sedikit waktu sebelum ancaman luar angkasa ini mengambil alih sepenuhnya.
Malam itu, sebuah perubahan besar terjadi. Peta dimensi yang sebelumnya terdistorsi mulai stabil, dan gelombang energi yang mengguncang dunia mulai surut. Namun, tidak ada yang bisa benar-benar tenang. Mereka tahu, ancaman ini belum berakhir. Setiap detik adalah perjuangan untuk mempertahankan keseimbangan dunia mereka.
Seraphis memandang timnya yang kini telah bekerja tanpa henti selama berhari-hari. "Ini baru permulaan. Kita baru saja menghentikan satu gelombang, tetapi ancaman ini jauh lebih besar dari yang kita bayangkan. Namun, ini adalah langkah pertama untuk menyelamatkan kedua dunia. Kita harus siap menghadapi apa yang datang berikutnya."
Semua orang tahu bahwa perang besar ini baru dimulai. Keberanian mereka akan diuji, batasan kekuatan sihir dan teknologi akan diperlebar, dan dunia mereka akan berubah selamanya. Tetapi satu hal yang pasti, selama mereka bersatu, tidak ada yang tak mungkin.
Sementara itu, di luar, langit yang gelap perlahan mulai terbuka. Sebuah tanda bahwa waktu meskipun hampir runtuh masih memberi mereka kesempatan. Tapi hanya untuk waktu yang sangat terbatas.