BELUM SELESAI... JANGAN DIBUKA DULU
************
BAB 271
Udara di kamar Koda sudah hangat, membawa wewangian cedar dan sesuatu yang sangat khas dirinya. Tangannya bergeser dari pinggangku ke punggung bawah, menarikku lebih dekat hingga tubuh kami menempel erat. Bibirnya menyusuri bibirku lagi, mendesak namun terkontrol, seolah-olah ia menahan intensitas yang mengancam akan memakan kami berdua.
Aku tidak bisa berpikir—tidak, aku tidak ingin berpikir. Pikiranku, untuk sekali ini, menjadi tenang, hanya menyisakan denyut ikatan pasangan dan suara napas kami yang tertahan. Dunia luar seakan berhenti berputar, dan ketegangan minggu-minggu terakhir larut dalam saat ini, sentuhannya menguatkan aku, menyalakan sesuatu yang dalam.
