***************
BAB 202
~POV Tempest~
"Tidak," katanya dengan tegas. "Bicaralah padaku. Apakah kamu... Apakah kamu bersamanya?"
"Tidak," aku mengakui. "Tidak benar-benar. Tapi..."
"Tapi apa?"
Aku ragu-ragu, emosiku berantakan. "Aku tidak tahu," akhirnya aku berkata. "Aku menyukainya, dan meskipun apa yang kami sepakati hanyalah hubungan singkat, aku merasakan sesuatu padanya, dan aku tahu dia juga merasakan itu. Atau mungkin dia tidak merasakan hal yang sama dan aku terlalu banyak berpikir."
Suara Koda menjadi lebih lembut. "Tempest...?" Aku menggelengkan kepala, meskipun dia tidak bisa melihatku. "Maka berhentilah meragukan dirimu sendiri," katanya dengan lembut. "Berhentilah meragukan kita."
Katanya menyapu diriku, menghancurkan barikade yang telah kukokohkan di sekitar diriku.
"Oke," aku berbisik.
"Aku akan membiarkanmu menata perasaanmu dan jika setelah itu kamu ingin memberi kita kesempatan untuk saling mengenal, beri tahu aku. Dan jika kamu tidak...?"
