***************
BAB 201
~Tempest's POV~
Kembali di kamarku, aku menarik napas dalam-dalam, mengusap rambutku. Malam kemarin tidak terduga, setidaknya untuk dikatakan. Tapi sebanyak yang ingin kuabaikan, aku tidak bisa berhenti memikirkannya—tentang dia.
Ponselku berbunyi lagi. Pesan lain dari Koda.
Koda: Kamu masih marah pada dunia? Atau bisakah aku membujukmu untuk bicara denganku lagi?
Aku tersenyum tanpa sadar, jariku mengambang di atas layar saat aku mengetik balasan.
Aku: Tergantung. Apakah kamu berencana untuk lari kali ini?
Responnya datang hampir seketika.
Koda: Tidak ada kesempatan.
Hatiku berdegup, dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, aku merasakan semburan harapan. Mungkin, dia benar-benar serius. Bagaimanapun, Musim Panas mendesakku untuk memberinya—dia kesempatan.