**************
BAB 39
~POV Salju~
Di dalam mobil, jalanan menjadi kabur saat aku memacu ke rumah sakit. Pikiranku kacau, berganti-ganti dari Zara ke Ivan ke berita mengejutkan ini.
Apa yang terjadi pada ibu Badai? Komplikasi apa yang mereka bicarakan?
Glacier resah. Aku tidak bisa membiarkan ini menggagalkan segalanya. Tidak saat Badai akhirnya mulai normal tanpa menangis setiap hari untuk ibunya. Dan sekarang, dengan Ivan mengintai seperti burung pemangsa, perhatianku lebih terbagi.
Gripku pada setir mobil semakin erat saat aku memasuki area parkir rumah sakit. Satu masalah pada satu waktu. Pertama, aku akan menghadapi ini. Lalu, aku akan menghadapi Ivan.
Tapi Zara... Aku tidak bisa menghilangkan dia dari pikiranku. Keheningannya di mobil tadi. Tatapannya saat dia berjalan pergi tanpa sepatah kata pun.
Apa yang dipikirkannya? Dan mengapa aku merasa seolah dia tergelincir dariku, tepat saat aku paling membutuhkannya?
Tsk. Kita akan bicara nanti.